Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Senin 6 Mei 2019 ''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli''

Renungan Harian Kristen Senin 6 Mei 2019 ''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli''

Editor: maria anitoda
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Renungan Harian Kristen Senin 6 Mei 2019 ''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli'' 

Para pewarta Injil bukan hanya perlu memiliki spiritualitas pantang mundur ketika menghadapi tantangan, tetapi juga kewaspadaan iman dan mempertajam telinga kemuridan dan mata iman untuk menemukan lorong-lorong sempit yang Allah buka untuk menanamkan Injil secara segar dalam hati umat yang tertutup dan membatu.

Dari kisah dalam bacaan kita ini nampak bahwa tantangan itu tidak hanya dari dunia luar, tetapi juga bisa dari dalam persekutuan yang dihadapi sang pewarta itu sendiri.

Simon meminta dibaptis dan Filipus membaptis dia dan menjadi anggota penuh dari tubuh Kristus, tetapi hatinya masih terikat pada urusan-urusan dunia:,

Simon masih mengutamakan uang, kuasa, mengejar popularitas dan berambisi mendapatkan penghormatan dari masyarakat.

Ternyata Simon  ingin menerima baptisan bukan untuk hidup menurut panggilan Kristus, tetapi untuk menjadikan nama Kristus sebagai alat memperoleh kekuasaan dan kebesaran.

Panggilan Kristus untuk penyangkalan diri sebagai wujud seorang murid yang sejati, Simon menggantikannya sebagai alat unntuk  meraup kuasa dan mengejar popularitas.

Simon menawarkan sejumlah uang kepada Petrus dan Yakobus untuk membeli otoritas menumpangkan tangan karena dia mau menggunakan otoritas itu untuk menyihir orang lain.

Mengapa? Karena Simon salah berpikir.

Ia menyangka kemampuan Rasul Petrus dan Yakobus dalam membuat tanda mujisat adalah kemampuan sihir dan itu bisa diturunkan kepadanya dengan cara membelinya dengan uang.

Simon berpikir bahwa otoritas pelayanan dalam gereja bisa dibeli dengan uang atau sogokan lainnya.

Petrus dan Yakobus membantahnya.

 Ini menjadi semacam kritik dan tanda awas bagi siapapun yang ingin meraih otoritas atau kekuasaanpolitik gereja dengan cara “money politik”.

Karena lambat laun akan teruji apakah pelayanannya sungguh-sungguh berorientasi pelayanan kepada Kristus atau berorientasi mamon dan mencari keuntungan semata dari berbagai aspek.

Pembaca yang budiman mungkin kita tidak sama persis seperti Simon yang mengejar kekuasaan dan uang, tetapi ketidaksetiaan kita dalam pelayanan gereja, dalam tugas-tugas yang dipercayakan, juga merupakan sebuah kesalahan yang perlu diperbaiki. Kita mesti saling mengingatkan untuk menjalankan tugas dengan setia.

Sebagaimana Petrus menegur Simon, kita pun harus saling menegur dan mengingatkan dalam kasih untuk kepentigan pelayanan gereja demi memuliaan Tuhan Allah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved