Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Senin 6 Mei 2019 ''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli''
Renungan Harian Kristen Senin 6 Mei 2019 ''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli''
Renungan Harian Kristen Protestan
Senin 6 Mei 2019
Oleh: Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
''Otoritas Pelayanan Tak Dapat Dibeli''
Kisah Para Rasul merupakan salah satu dari dua karya besar Rasul Lukas yang memberikan informasi kepada kita mengenai kisah pertumbuhan gereja, bagaimana orang-orang yang berperan aktif dalam pertumbuhan gereja, tetapi juga hambatan bahkan juga perlawanan yang menghadang laju dan pertumbuhan gereja itu.
Khusus dalam Kisah Para Rasul 8:4-25 menegaskan kepada kita beberapa pokok yang patut direnungkan dalam upaya kita memberitakan injil kepada dunia modern.
Pertama, bahwa penganiayaan yang dialami oleh para rasul di Yerusalem yang dirancang untuk melemahkan semangat pewartaan Injil mereka, justru menjadi energi tak terduga yang membuat pewartaan Injil meluas secara cepat di luar kota Yerusalem.
Ini membuktikan bahwa injil tidak dapat dihambat oleh siapapun.
Saat Rasul-rasul mengalami penghambatan dan pelarangan beraktivitas, Tuhan Allah memakai kaum awam, warga gereja tak berjabatan untuk memajukan kerajaanNya. Tuhan Allah tidak hanya bekerja melalui Petrus dan kawan-kawan yang luar biasa karunia Roh yang mereka peroleh dari Tuhan, tetapi juga seorang diaken yang kurang terkenal seperti Filipus menjadi motor penggerak pewartaan Injil.
Saat para pemain utama dibatasi ruang gerak, maka pemain figuran yang beraksi.
Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak menilai rendah jerih lelah para diaken yang sering salah dimengerti sebagai pejabat nomor dua atau kurang penting dalam gereja.
Yakinlah bahwa kontribusi para diaken bagi perluasan Injil adalah berharga bagi Allah, betapa pun ruang lingkup otoritas yang digariskan bagi mereka terbatas dan tidaklah mentereng atau yang bersifat “heboh dan wao”.
Dalam Kisah Para Rasul 8:6 dikisahkan bahwa, Filipuslah yang membuat penduduk di Samaria mengambil kesepakatan sebulat hati untuk menerima kesaksian Injil.
Bahkan Simon si tukang sihir di kota itu bahkan berhasil ditawan hatinya oleh pemberitaan Filipus.
Memang di dalam Kisah Para Rasul 8:14 dikatakan bahwa barulah ketika para rasul datang ke Samaria orang-orang percaya di sana menerima Roh Kudus.