Renungan Harian Kristen Selasa 7 Mei 2019 '' Memiliki Naluri Kepedulian Bagi Domba-domba Terlantar''

Renungan Harian Kristen Selasa 7 Mei 2019 '' Memiliki Naluri Kepedulian Bagi Domba-domba Terlantar''.

Editor: maria anitoda
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Renungan Harian Kristen Selasa 7 Mei 2019 '' Memiliki Naluri Kepedulian Bagi Domba-domba Terlantar'' 

Dalam konteks NTT kisah pilu tentang ketidak adilan yang dialami Adelina Sau merupakan salah satu contoh “domba yang tak terurus dengan baik, yang terlantar tanpa gembala”.

Itulah yang memicu gelombang protes di Kupang Senin, 6 Mei 2019 oleh sebab berbagai elemen masyarakat berdemo dan mengajukan protesnya.

Mengapa tidak,  Adelina Sau seorang tenaga Kerja Wanita (TKW) tewas dibunuh oleh majikann, MAS Ambika, 61 tahu di Penang, Malaysia, namun pengadilan setempat justru membebaskan sang majikan tersebut.

Bersama seluruh elemen masyarakat yang peduli masalah kemanusiaan dan hak asasi manusia juga ibunda Adelina Sau turut hadir dan menuntut keadilan untuk almarhum putrinya ( https://www.google.com/url?client=internal-uds-cse&cx=partner-pub-7486139053367666:7016215912&q=http://kupang.tribunnews.com/2019/05/06/ibunda-tkw-korban-kekerasan-adelina-sau-teteskan-airmata-saat-demo-di-kantor-gubernur-ntt&sa=U&ved=2ahUKEwjf6JSSq4jiAhUV73MBHVj0AaEQFjAAegQIBRAC&usg=AOvVaw2Ia8VEmYbAm3HDjYPepSe5).

Dalam bahasa Yesus Adelina Sau bagaikan domba, yang berkeliaran sampai ke Malaysia untuk mencari “rumput” untuk dimakan, tetapi disana dia diterkam oleh serigala buas, sementara gembala yang seharusnya menyiapkan rumput di kampungnya sendiri, tidak mampu menyiapkannya, dan bahkan ketika dia matipun tidak ada yang peduli padanya.

Demo kelompok-kelompok dan elemen masyarakat peduli Adelina Sau menuntut pemerintah daerah Provisi NTT dan juga pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Jokowi dan Wapres Yusuf Kalla dan jajaran kabinetnya dan semua pihak yang terkait dengan pemerintahan untuk bertindak dan sebagai gembala yang peduli pada dombanya yang terlantar yang mencari makan di negeri orang dan yang mati secara tragis karena serigala buas.

Adelina hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak orang yang yang tidak memiliki gembala yang menuntun mereka mendapatkan apa yang layak untuk kehidupan mereka di kampungnya sendiri atau di negerinya sendiri yang kaya dan berlimpah sumber daya alam.

Tantangan Yesus dalam Matius 9:35-38 sebetulnya tantangan untuk semua orang yang menjalankan tugas sebagai gembala, termasuknya juga gereja dan orang-orang percaya. 

Mungkin kita berpikir, bahwa itu akibat dari orang-orang seperti Adelina, mengapa mengambil resiko mencari kerja di luar negeri; atau kita berpikir bahwa bukankan setiap orang bebas dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri, bahwa mereka tidak mau hidup dalam kawanan domba yang lain dan yang telah mengambil resikonya sendiri untuk meninggalkan gembalanya di kampung halamannnya, maka itu kesalahan mereka sendiri yang harus mereka juga tanggung sendiri.

Kalau kita berpikir demikian, kita keliru, karena Yesus mengatakan orang-orang seperti Adelina adalah domba-domba yang terlantar, tugas kita (pemerintah, gereja, LSM, pegiat pemberdayaan masyarakat) adalah menyiapkan tempat yang aman bagi domba-domba itu, menyiapkan makanan mereka, menjaga mereka dai incaran serigala jahat yang berkeliaran dimana saja.

Bukan hanya Adelina, tetapi juga banyak yang menderita tanpa daya akibat penyakit, depresi, putus asa, atau mencari cara-cara jahat untuk bertahan hidup dengan mengorbankan orang lain.

Atau mereka yang terpaksa bunuh diri karena tidak dapat melihat lebih jauh masa depan yang lebih baik.

Banyak warga kita atau masyarakat kita seumpama domba-domba yang terlantar akibat gagal panen, kurang gisi, stunting, kelaparan akibat kekeringan, bencana alam, penganiyaan dan perang.

Mereka semuanya yang bagaikan kawanan domba yang babak belur dengan kesulitan hidup akibat krisis ekonomi, rupiah yang anjlok, dan berbagai masalah lainnya.

Kepada Mereka semua Yesus tergerak hatinya dan peduli dan mengajak kita juga peduli dan mengambil langkah-langkah konkrit agar mereka ditolong dan mencegah jangan ada lagi korban orang-orang semacam itu  lagi.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved