Bawaslu NTT Pertanyakan Data Pemilih Disabilitas

Bawaslu NTT mempertanyakan perbedaan atau selisih angka jumlah pemilih disabilitas saat pleno rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilu 2019

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Adiana Ahmad
zoom-inlihat foto Bawaslu NTT Pertanyakan Data Pemilih Disabilitas
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu NTT, Jemris Fointuna

Bawaslu NTT Pertanyakan Data Pemilih Disabilitas

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Bawaslu NTT mempertanyakan adanya perbedaan atau selisih angka jumlah pemilih disabilitas saat pleno rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilu 2019.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Jemris Fointuna saat Rapat Pleno Terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara pemilu tahun 2019 tingkat Provinsi NTT.

Pleno ini berlangsung di Sahid T-More Hotel, Selasa (7/5/2019) malam.

TTS Kirim Tiga Srikandi Ke DPRD Provinsi NTT

Rapat pleno ini dipimpin Ketua KPU NTT, Thomas Dohu didampingi empat komisioner masing-masing, Jubir KPU NTT, Yosafat Koli, Edi Diaz, Lodowyk Fredrik dan Jefri Galla. Hadir Ketua Bawaslu NTT, Thomas Djawa dan empat komisioner Bawaslu.

Ketika pleno berlangsung, Jemris mengatakan, ada angka yang berbeda pada rekapan data pemilih kategori disabilitas.

"Kami melihat ada data pemilih disabilitas yang berbeda. Padahal, ada keputusan KPU mengenai pemilih disabilitas," kata Jemris.

Menurut Jemris, ada selisih angka-angka pada data pemilih disabilitas itu, akan memengaruhi ketika pleno di tingkat nasional.

Begini Kisah Caleg Pendatang Baru dari Hanura Jadi Anggota DPRD TTU

Bahkan, lanjutnya ada pemilih lansia dan buta aksara/huruf dimasukan dalam kategori disabilitas.

"Karena itu ,selisih ini perlu dituntaskan, sehingga pada pleno lanjutan tidak jadi persoalan," kata Jemris.
Dia meminta KPU NTT membuat catatan khusus dan berita acara.

Jemris mencontohkan data pemilih di Sabu Raijua ada penambahan, yang mana daftar pemilih untuk DPR RI sebanyak 54.984 sedangkan. Pemilih untuk DPD RI di Sabu Raijua sebanyak 54.991 pemilih.

"Data pemilih ini bergerak sehingga kami pertanyakan karena ada SK KPU tanggal 3 April 2019.
Mengapa kita lihat berbeda, sebab pemilih disabilitas dicatat dalam kejadian khusus agar dijelaskan pada plebo nasional," katanya.

Warga Minta Bupati Kupang Hentikan Penambangan Garam Ilegal di Babau

Permintaan itu ditanggapi Ketua KPU NTT, Thomas Dohu mengatakan, sesuai rekapitulasi angka yang ada dan di Sabu Raijua tidak ada perdebatan di tingkatan sebelumnya.

"Karena itu kita tawarkan apakah kembalikan ke SK KPU atau apa adanya sesuai fakta," kata Thomas.
Ketua Divisi Teknis KPU NTT, Lodowyk Fredrik mengatakan, untuk pemilih pada DPT
SK pemilih disabilita saya.

Ada tambahan buta aksara dan lansia sehingga pada kolom pemilih disabilitas memang ada selisih.
penambahan yang terdaftar.

Banyak Catatan Khusus
Pada kesempatan itu, Ketua Bawaslu NTT, Thomas M. Djawa mengatakan, ada banyak catatan khusus yang diterima oleh Bawaslu NTT dari Bawaslu kabupaten dan kota.

Thomas, semua catatan harus diklarifikasi oleh KPU. Karena apakah catatan itu sudah selesai di tingkat kabupaten/kota ataukah dilanjutkan sampai ke tingkat provinsi.

"Kami terima banyak catatan khusus yang harus diklarifikasi," kata Thomas.

Simak Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 di Sumba Tengah

Sedangkan soal pemilih DPT dan DPK, dia mengatakan
pengguna hak pilih di Rote Ndao ada selisih pemilih antara pengguna hak pilih DPT di DPRD Provinsi dengan pengguna hak pilih DPR RI dan DPD RI.

"Sebenarnya kita melihat datanya harus konsisten dan jangan berbeda. Karena itu ,kita perlu perhatikan ini dan kita minta teman-teman KPU untuk klarifikasi," kata Thomas.

Anggota Bawaslu NTT, Baharudin Hamzah mengatakan, ketika dicek, ternyata banyak ada masalah, sebab ada data yang selisih.

Inilah Suasana Rapat Pleno Pemilu 2019 Tingkat Provinsi NTT

Khusus untuk Rote Ndao, ada pemilih yang menggunakan hak pilih bukan pemilih di DPT tapi pemilih dari Kabupaten Kupang. "Pemilih ini tidak membawa A5 tapi diberikan surat suara untuk coblos. Bahkan di Rote Ndao ini ada pemilih dari Sumba," kata Bahar. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved