Yayasan TLM GMIT Kupang Berdayakan Belasan Penyandang Tuna Netra

Pengurus Yayasan TLM GMIT Kupang Berdayakan Belasan Penyandang Tuna Netra

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Suasana pembukaan Pelatihan Pijat Program 'Rumah Sehat' Yayasan TLM-GMIT di aula yayasan tersebut, Kamis (2/4/2019). 

Pengurus Yayasan TLM GMIT Kupang Berdayakan Belasan Penyandang Tuna Netra

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM) GMIT Kupang memberdayakan sebanyak 19 penyandang Tuna Netra di Kota Kupang, Kamis (2/4/2019) malam.

Belasan penyandang disabilitas ini diberikan pelatihan teknik massage dan Shi-Atsu dalam kegiatan Pelatihan Pijat Program 'Rumah Sehat' Yayasan TLM-GMIT Kupang sejak 2-8 Mei 2019 di aula Yayasan TLM GMIT Kupang, Kota Kupang.

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Yayasan TLM GMIT Kupang dengan pihak Dinas Sosial Provinsi NTT.

64 Sekolah Baru Tingkat SD dan SMP di TTS Masih Darurat

Terdapat empat instruktur yang akan melatih para penyandang disabilitas dari Dinas Sosial Provinsi NTT dalam hal ini, UPT Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita.

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, mereka akan diberdayakan lebih lanjut dalam program yang diinisiasi oleh Yayasan TLM-GMIT Kupang yakni Program 'Rumah Sehat'.

KPU Lembata Gelar Rapat Pleno Tanpa 2 PPK

CEO Yayasan TLM-GMIT Kupang, Rozali Hussein, SE mengatakan, pihaknya selama kurun waktu 4 tahun ini konsisten memberikan bantuan kepada kaum difabel.

Program 'Rumah Sehat' yang akan dilakukan merupakan satu langkah untuk membantu para penyandang tunanetra yang juga berprofesi sebagai tukang pijat.

Menurutnya, para penyandang tunanetra di Kota Kupang selama ini cenderung masih mendapatkan diskriminasi di tengah masyarakat dan kurang mendapatkan penghasilan yang layak dari profesi yang digelutinya.

Pesilat Putri Asal NTT, Jeni E Kause Juara di Belgia

Sehingga, lanjut Rozali, Yayasan TLM-GMIT ingin meningkatkan kemampuan dan penghasilan mereka dengan cara kami membangun tempat atau sentra untuk kaum difabel.

Rumah Sehat ini dibangun di dalam kawasan yayasan TLM GMIT Kupang.

"Di lokasi itu kami namakan Rumah sehat TLM dimana di situ para tunanetra akan membuka praktek massage atau pijit yang profesional yang pakai sistem jam, pakai seragam, terus itu minyak urutnya juga yang baik supaya stigma yang rendah itu akan mulai meningkat dan pendapatan mereka juga lebih lebih baik," katanya.

Rozali juga menjelaskan, tempat tersebut juga diberikan fasilitas pendukung berupa AC, tempat memijat dan sarana pendukung lainnya sehingga para tamu dapat lebih nyaman mendapatkan pelayanan.

"Kami juga berikan latihan untuk meningkatkan keterampilan mereka karena sekarang kan pijat itu sudah gaya hidup. Kalau dulu yang terjadi itu kalau keseleo sekarang gaya hidup untuk refleksi dan lain-lain," ujarnya.

Selain itu, dalam Rumah Sehat ini juga akan dijadikan sebagai tempat untuk mempromosikan sekaligus menjual produk dan karya dari para penyandang tunanetra.

Sebelumnya, pihak yayasan juga telah memberikan pelatihan sehingga dalam pelatihan ini kemampuan mereka diperbaharui kembali untuk lebih profesional.

"Rencananya dibuka (Rumah Sehat) setelah pelatihan ini. Minggu ketiga bulan Mei Sudah ready (siap) semuanya baik sarana dan prasarana," katanya.

Dirinya berharap, dari program yang dilakukan ini, para penyandang disabilitas dapat meningkatkan pendapatannya dan memiliki brand sendiri dalam usaha sektor jasa ini.

"Ya, kalau tunanetra itu pijatnya profesional sehingga, mereka juga mungkin bisa membuat panti pijat-panti pijat yang lain," katanya.

Dijelaskan Rozali, pihaknya juga sering memberikan bantuan lainnya kepada para penyandang disabilitas lainnya seperti pelatihan salon, tukang jahit dan lainnya.

"Setiap tahun kita latih mereka dan itu pure (murni) kita tidak minta bayaran atau apapun dari mereka," katanya.

Pihaknya juga berharap, Pemerintah Kota Kupang untuk membantu dalam hal pemasaran dan promosi program ini.

"Kalau bisa pemerintah kota supaya nanti mereka membantu pemasaran promosi dan sebagai contoh di area PLN ini 100 lebih pegawai yang bekerja setiap hari dan di sekitar sini kan banyak perkantoran diharapkan dari segi market nya mereka bisa lebih mendorong," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Tuna Netra Hit Bia Kupang Dinas Sosial Provinsi NTT, Aspenas Tomasui, S.Sos memberikan apresiasi kepada Yayasan TLM GMIT Kupang.

Menurutnya, sesuai amanat Undang-Undang No 8 2016 tentang Disabilitas, membuka kesempatan setiap elemen baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendatangkan serta memfasilitasi para penyandang disabilitas

"Kami melihat TLM punya kepedulian yang sangat bagus dimana menyiapkan tempat sarana prasarana dan anak-anak kita untuk dilatih demi meningkatkan kapasitas internal dari mereka supaya siap terjun di masyarakat," ungkapnya.

Aspenas menjelaskan, pihaknya sangat menyambut baik kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.

"Kami merasa sangat bagus kerja sama ini. Kami menyadari berbagai kegiatan ini perlu disiapkan dengan baik sehingga masyarakat tidak bisa melihat mereka sebagai kelompok yang termarjinalkan dan didiskriminasi serta mereka dapat diterima menjadi seperti masyarakat biasa lainnya," katanya.

Dirinya juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.

Sehingga, lanjut Aspenas, saat bekerja nantinya dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan para pelanggan.

"Jangan sampai orang datang hanya sekali saja. Jadi ilmu pengetahuan yang didapatkan dapat diterapkan dengan baik," paparnya.

Dikatakannya, program 'Rumah Sehat' ini dapat menjadi model kerja sama untuk membangunkan masyarakat yang lebih sejahtera. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved