Makanan ini Bisa Sembuhkan Kanker yang Diidap Ani Yudhoyono
Sutopo Purwo memberikan saran kepada Ani Yudhoyono untuk makan ikan gabus dan jus buah naga sebagai pereda sakit setelah kemoterapi.
Minum air putih yang banyak untuk melarutkan cairan kemo di tubuh. Makan ikan gabus atau yang protein tinggi.
• Kalah 1-3 dari Becamex Binh Duon, Pelatih Persija Akui Lini Macan Kamayoran Tumpul Tanpa Marko Simic
• Lokasi Wisata Pantai Walakiri dan Londalima di Sumba Timur Berpotensi Diguyur Hujan
• SPSI Lembata: Upah Pekerja di Toko Harus Sesuai UMP
Minum penambah nafsu makan. Coba untuk meditasi untuk menenangkan hati.," tulis @sutopopurwo.
Namun ternyata, tak hanya ikan gabus dan jus buah naga, jengkol dikabarkan bisa sembuhkan Ani Yudhoyono dari kanker.
Dilansir dari Nakita.Grid.ID, lembaga kesehatan Swedia, Institute of Health Sciences, memang menyatakan jika jengkol memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik.
Tak hanya mengandung protein, kalsium, fosfor dan zat besi, jengkol juga mengandung banyak vitamin dan banyak antioksidan.
Seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Senyawa yang terdapat dalam jengkol inilah yang bisa memberi manfaat pada tubuh termasuk membunuh sel kanker.
Bahkan, jengkol dikabarkan 10.000 kali lebih ampuh melawan kanker dibandingkan pengobatan kemoterapi.
Hal ini lantaran ekstrak jengkol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker dan penyakit kronis lainnya yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Percobaan pernah diuji-cobakan pada sel-sel tikus, dan menunjukkan hasil yang sangat positif.
Tak hanya untuk penyakit kanker, jengkol ternyata bermanfaat untuk penderita diabetes, infeksi cacing di saluran pencernaan, sakit magh, dan anemia
Akan tetapi, kita tidak dianjurkan mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak.
Dilansir Grid.ID dari laman hellosehat.com, mengonsumsi jengkol terlalu sering dan terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan.
Jengkol mengandung nitrogen yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.
Selain itu, jika proses pengolahan jengkol tidak tepat maka bisa menyebabkan keracunan. (*)