Dugaan Korupsi NTT Fair, Frans Lebu Raya : Saya Tidak Pernah Intervensi
Usai keluar dari gedung Kejati NTT pada pukul 11.20 Wita, Frans tampak santai menjawab pertanyaan dari wartawan yang sudah menunggunya.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Frans dipanggil untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan korupsi pada proyek Gedung NTT Fair yang berlokasi di Bimoku Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
Dugaan korupsi di NTT Fair terindikasi dari adanya mark up setelah pembayaran keseluruhan biaya namun pengerjaan fisik belum selesai sesuai dengan kontrak kerja.
Sekda NTT Ben Polo Maing Juga Penuhi Panggilan Kejati
Sekda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ben Polo Maing memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/5/2019) siang.
Ben Polo Maing diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek NTT Fair yang menggunakan dana APBD 1 senilai Rp 29 miliar.
Sekda Ben Polo Maing tiba menggunakan mobil dinas Innova warna hitam bernomor DH 6 pada pukul 13.50 Wita.
Ben yang mengenakan setelan jas motif sarung Sikka warna coklat itu langsung berjalan menuju Lobi Kantor Kejati NTT.
Kepada wartawan sebelum memasuki lobi Kejati NTT, ia menjelaskan bahwa kedatangannya memenuhi panggilan pihak Kejati dalam kapasitasnya sebagai Sekda NTT.
Ia datang untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Proyek NTT Fair.
“Kapasitas saya sebagai sekda,” ungkapnya ketika ditanya terkait pemanggilan dirinya dalam kasus tersebut.
Ben diterima oleh salah satu jaksa di lobi lalu langsung diarahkan untuk memasuki ruang tamu Kantor Kejati NTT.
Sebelumnya, pada Rabu pagi, Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya memenuhi panggilan dari Kejati NTT. Frans diperiksa sejak sekira pukul 09.00 Wita. Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh penyidik Jimmy Robert Lambila ini berlangsung selama dua jam.
Mantan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memenuhi panggilan Kejati NTT untuk memberi keterangan dalam kasus dugaan Proyek NTT Fair.
Sebelum keduanya, penyidik Pidsus Kejati NTT telah memeriksa mantan ajudan Frans Lebu Raya, Aryanto Rondak.
Hingga saat ini, lebih dari 20-an orang telah diperiksa oleh penyidik Tipidsus Kejati NTT, diantaranya kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, PPK, peneliti kontrak, saksi ahli, dan pegawai di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi NTT.