Pileg 2019
Keberatan Isi Berita Dugaan Money Politics, Ini Pernyataan Kakak Kandung Caleg Hanura Kota Komba
Ia kemudian mengirimkan rilis keberatan tersebut, yang notabene mewakili sikap keluarga atas berita yang dimuat POS-KUPANG.COM
Penulis: Aris Ninu | Editor: Hasyim Ashari
Keberatan Isi Berita Dugaan Money Politics, Ini Pernyataan Kakak Kandung Caleg Hanura Kota Komba
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | BORONG - Yani Sarnis, B Eng, kakak kandung Caleg Hanura Dapil 5 Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), menyatakan keberatan atas berita POS- KUPANG.COM.
Ia kemudian mengirimkan rilis keberatan tersebut, yang notabene mewakili sikap keluarga atas berita yang dimuat POS-KUPANG.COM tanggal 16 April jam 16.25 WITA.
Berikut isi lengkap pernyataan Yani Sarnis yan diterima POS-KUPANG.COM, dari Jakarta tertanggal 26 April 2019.
Selamat Pagi, Saya, Yani Sarnis, kakak kandung caleg hanura dapil Kota Kota Komba no 5 yang dipercayakan oleh keluarga besar dan pendukung serta simpatisan sebagai wakil mereka dalam mengadvokasi persoalan yang dimuat POS-KUPANG.COM tanggal 16 April jam 16.25 wita.
Saya menyampaikan :
1. Meminta kepada keluarga besar, pendukung dan simpatisan untuk tetap tenang dan mengikuti proses yang berlaku.
2. Kami menghormati proses di Bawaslu Matim yang kewenanganya di atur dalam UU Pemilu
3. Di sisi lain, berkaitan dengan berita Pos Kupang, kami akan melakukan langkah-langkah yang sesuai UU, dalam hal ini UU Pers yang berlaku di negara ini.
4. Demikian pernyataan saya dan terima kasih.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Paan Leleng, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Senin (15/4/2019) malam mengamankan terduga pelaku money politics.
Terduga diamankan usai ketangkap basah karena diduga membagikan uang kepada warga.
Informasi yang diperoleh POS-aKUPANG.COM di Borong, Selasa (16/4/2019) siang, kejadian dugaan money politics ini terjadi di Desa Paan Leleng sekitar pukul 21.30 WITA.
Adalah AL (20), membagikan uang kepada emat warga.
Mereka adalah AM (19), AD (19), TD (19) dan RD (19).
Uang yang diberikan Al keapda empat warga tersebut masing-masing Rp 50 ribu per orang.
Sebelumnya, tertulis Rp 500 ribu perorang.
Selain uang, ada juga contoh surat suara dari calon DPRD Dapil V Kota Komba dari partai Hanura Nomor 13 Caleg 5.
Pada saat itu KAJ lalu bercerita kepada Rifan dan orang Kampung Pejek, Desa Paan Leleng.
Cerita itu, membuat Rifan langsung menelpon salah satu calon DPRD Dapil Kota Komba yang berada di Desa Paan Leleng.
Selanjutanya caleg dari NasDem ini langsung menerima laporan tersebut dan pada saat itu datang Linmas desa dan langsung melapor kejadian terebut kepada Panwas Desa Paan Leleng.
Saat ini, ada material uang dan kertas suara serta uang sisa Rp 50.000 yang diamankan dan telah didokumentasikan.
Ketua Bawaslu Matim, Zakarias Gara kepada POS-KUPANG.COM di Borong membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Kami sedang menuju ke Paan Leleng. Kami akan dalami dan melakukan proses kalau ada money politik," kata Zakarias.
Ia menegaskan, pihaknya akan mendalami laporan warga bersama Tim Gakumdu Matim.
"Kami akan dalami laporannya," tegas Zakarias. (*)