Breaking News

Pembunuhan Bayi

BREAKING NEWS: Ibu dan Anak di Kupang NTT Diduga Bunuh Bayi, Begini Ceritanya

Breaking news: Ibu dan Anak di Kota Kupang Provinsi NTT Diduga Bunuh Bayi, Begini Ceritanya

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Kapolsek Oebobo, Kompol I Ketut Saba 

Jika bayi masih tersangkut dan bantuan darurat belum tiba di tempat, Anda harus mencoba membimbing kepala bayi ke bawah ke arah dubur ibu. Ini hanya boleh dicoba sebagai upaya terakhir, dan tidak boleh dilakukan sama sekali jika bantuan medis segera datang.

Gendong bayi sedemikian rupa sehingga cairan dari mulut dan hidung bisa keluar

Gendong bayi dengan dua tangan, satu tangan menopang leher dan kepala. Miringkan kepalanya ke bawah kira-kira 45 derajat untuk mengeluarkan cairan. Kaki harus sedikit di atas kepala (tetapi jangan menopang bayi dengan memegang kakinya).

Anda juga dapat mengelap lendir atau cairan ketuban dari hidung dan mulut bayi dengan kain atau kasa bersih dan steril.

Letakkan bayi di atas dada ibu. Pastikan ada kontak kulit dengan kulit, lalu selimuti keduanya dengan handuk atau selimut bersih. Kontak kulit dengan kulit mendorong produksi hormon yang disebut oksitosin, yang akan membantu ibu mengeluarkan plasenta.

Posisikan bayi sehingga kepalanya masih sedikit lebih rendah daripada seluruh tubuhnya, supaya cairan dapat terus terkuras. Jika ibu berbaring dan kepala bayi berada di atas bahunya dan tubuh bayi berada di payudaranya, pengurasan cairan akan terjadi secara alami.

Pastikan bayi bernapas

Bayi sepatutnya menangis sedikit. Jika tidak, Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk melegakan jalan napas.
Gosok badan bayi. Sentuhan fisik akan membantu bayi untuk bernapas.

Gosok bagian atas punggungnya dengan cukup kuat saat masih berselimut dan berada di atas dada ibu. Jika ini tidak membantu, balikkan bayi sehingga menghadap langit-langit, miringkan kepalanya ke belakang untuk meluruskan jalan napas, dan terus gosok badannya. Bayi mungkin tidak menangis, namun ini memastikan bayi memperoleh udara yang dibutuhkan.

Menggosok bayi dengan keras menggunakan handuk bersih juga dapat membantu mendorong bayi untuk bernapas.
Keluarkan cairan secara manual. Jika bayi megap-megap atau berubah biru, keluarkan cairan dari mulut dan hidungnya dengan selimut atau kain bersih.

Jika tidak berhasil, pencet bola karet pada alat sedot (bulb syringe) untuk mengeluarkan udara di dalamnya, masukkan ujungnya ke dalam hidung atau mulut bayi, lalu lepaskan bola karet untuk menyedot cairan ke dalam bola karet. Ulangi sampai semua cairan bersih sepenuhnya, dan keluarkan cairan dari alat sedot setiap kali digunakan. Jika tidak ada alat sedot berbola karet, Anda bisa menggunakan sedotan.

Jika semua teknik ini tidak membuahkan hasil, cobalah menjentik telapak kaki bayi dengan jari, atau menepak bagian bokongnya. Akan tetapi jangan dipukul.

Namun, akan lebih baik, jika tampak tanda-tanda akan melahirkan segera ke klinik medis terdekat.

(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved