Menteri Kesehatan Dukung Pemprov NTT Fokus Atas Persoalan Stunting
Di Kupang Menteri Kesehatan Menyatakan Dukung Pemprov NTT Fokus Atas Persoalan Stunting
Di Kupang Menteri Kesehatan Menyatakan Dukung Pemprov NTT Fokus Atas Persoalan Stunting
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek hadir dalam acara Rekerkesda Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Hotel Aston, Jalan Timor Raya Kota Kupang, Kamis (25/4/2019).
Selain memberikan materi mengenai sejumlah program strategis Kementerian Kesehatan di NTT, dia juga melakukan dialog singkat dengan para petugas kesehatan dari perwakilan daerah-daerah terpencil dan terbelakang di NTT.
• Tingkatkan Kemampuan Aparatur Pemerintahan Daerah, Pemprov NTT Gelar Bimtek Penyusunan LPPD
Dialog singkat ini dipandu langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Gubernur Viktor meminta para petugas kesehatan yang mengajukan pertanyaan kepada menteri adalah mereka yang bekerja di daerah terpencil dan terbelakang.
Sejumlah keluhan dan pertanyaan pun diungkapkan oleh para petugas kesehatan dari Kabupaten Sikka, TTS, Manggarai, Sumba Tengah, Sabu Raijua, Rote Ndao, Lembata dan Alor.
• Sefrit Nau Mengaku Dirugikan Dengan Data Sementara yang Dirilis PKB
Di hadapan menteri, mereka mengungkapkan sejumlah keluhan dan kesulitan bertugas di daerah termasuk perihal masalah tenaga kesehatan yang kurang, fasilitas yang kurang memadai, uang insentif yang minim, minimnya pelatihan peningkatan kompetensi obat-obatan hingga masalah gangguan internet.
Sebelumnya pada kesempatan itu juga, lima Kepada Dinas Kesehatan dari Kabupaten Nagekeo, Sikka, Belu, TTU dan TTS diberi kesempatan memaparkan data dan program srategis mereka di kabupaten masing-masing berkaitan dengan penanganan kesehatan kepada masyarakat terutama masalah stunting di hadapan menteri dan jajaran Kemenkes Indonesia.
"Saya percaya NTT ini kualitas sumber daya manusianya luar biasa. Tolong kita lihat keberanian-keberanian mereka. Di Nusantara Sehat mereka banyak sekali. Itu rekrutmen dari keiklasan mereka. Orang NTT berani sekali dan pandai-pandai," kata Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek merujuk pada banyaknya anak NTT yang lulus program Nusantara Sehat, sebuah program dari Kementerian Kesehatan Indonesia yang mengirim tenaga-tenaga kesehatan ke daerah-daerah terpencil dan terbelakang di Indonesia.
Menteri Nila juga sangat mendukung fokus Pemprov NTT dalam memberantas masalah stunting yang ada di NTT.
Menurutnya, NTT sudah dianugerahi daun kelor atau marungga dari alam. Oleh karena itu, potensi ini perlu dimanfaatkan secara baik dengan membangun industri rumahan khusus kelor.
Hal ini tentu bisa disosialisasikan ke seluruh masyarakat di NTT. Ia mengatakan daun kelor itu mempunyai gizi yang begitu tinggi dan jangan dijadikan sebagai pilihan terakhir dalam asupan gizi.
"Saya sedih sekali mendengar NTT mengekspor daun kelor ke Australia. Loh kok bukan rakyat kita yang makan," imbuhya.
Menurutnya, kandungan gizi yang ada di dalam daun kelor bisa membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, pengetahuan pola asuh anak sangat diperlukan oleh seorang perempuan. Dia yakin semua perempuan menginginkan anaknya tumbuh secara berkualitas.
Di hadapan sekitar 600 orang tenaga kesehatan, dia menekankan pentingnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dia meminta mereka untuk menjadi agent of change dan bersama sama mengubah perilaku masyarakat.
Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menekankan betapa mulianya pekerjaan melayani kesehatan masyarakat.
NTT memiliki sumber daya manusia yang baik tapi masalahnya tidak ada kepedulian besar dalam pelayanan.
"Saya selalu menentang kalau NTT miskin. Standarnya itu kita mau melayani," ungkapnya.
Rakerkesda kali ini bertemakan "Kolaborasi program pembangunan kesehatan antara pusat dan daerah menuju NTT Bangkit dan sejahtera dalam bingkai NKRI." Kegiatan ini berlangsung sejak 23-26 April 2019.
Acara itu diisi dengan Parade Tenun Ikat/Pakaian adat dan tarian daerah kreasi yang dipersembahkan Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Kupang.
Gubernur juga melaunching Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) NTT. Pada saat itu, juga diserahkan secara resmi akreditasi sertifikat puskesmas 20 kabupaten/kota yang ada di NTT. Kementerian Kesehatan juga menyerahkan dua mobil ambulans bagi kabupaten Manggarai barat dan Kabupaten Belu.
Hadir pada acara itu, Usman Sumantri, Kepala Badan PPSDM Kesehatan dan Dirjen pelayanan kesehatan, Bambang Wibowo, sejumlah kepala daerah, kepala dinas 22 kabupaten/kota, Kepala Dinas Kesehatan NTT, Dominikus Minggu dan para petugas kesehatan dari seluruh NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)