Breaking News

Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RSUD Dr Soetomo, Lahir Perempuan, 2 Hari Bawa Laki-laki

Kasus dugaan bayi tertukar di RSUD Dr Soetomo, lahir perempuan, 2 hari bawa laki-laki

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/istimewa
Siti Romlah dan Muhammad Mughni menunjukkan bayi yang diduga tertukar bersama pengacara mereka Mohammad Sholeh di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Senin (15/4/2019). 

Kasus dugaan bayi tertukar di RSUD Dr Soetomo, lahir perempuan, 2 hari bawa laki-laki

POS-KUPANG.COM - Keluarga pasangan Siti Romlah dan Mughni menduga bayi mereka tertukar saat melahirkan di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, pada hari Jumat (12/4/2019).

Mughni, sang ayah, mengaku diberitahu oleh perawat jika bayinya adalah perempuan. Namun, setelah beberapa kemudian, Romlah dan Mughni kaget saat bayi yang dibawa ke mereka berjenis kelamin laki-laki.

Diduga Bayi Tertukar, Pihak Keluarga Minta Dilakukan Tes DNA

Keluarga pun mempertanyakan mengapa bayi mereka baru dipertemukan setelah dua hari sejak operasi cesar.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya akan menelusuri lebih detail soal kasus dugaan bayi tertukar di rumah sakit tersebut.

Viral, Dua Pria Pendukung Jokowi dan Prabowo Taruhan Tanah 1 Hektar

Joni mengaku akan menemui pihak keluarga dan mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Siti Romlah dan Muhammad Mughni, warga Wonokusumo, Surabaya.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Kronologi menurut keluarga Romlah

Romlah menjalani operasi operasi caesar, Jumat (12/4/2019) lalu. Usai lahir, Mughni menanyakan jenis kelamin anaknya kepada pihak rumah sakit. Saat itu, suster memberitahukan bahwa anak Romlah adalah perempuan.

Namun, Romlah sempat curiga mengapa bayinya tak segera dibawa ke dirinya. Romlah baru bisa bertemu dengan bayinya itu pada Minggu (14/4/2019).

"Karena keterangan dari pihak rumah sakit bayinya perempuan, dia (Romlah) meyakini. Tetapi anehnya anak ini tidak pernah ditemukan oleh keluarganya," kata pengacara keluarga, M Soleh dihubungi Kompas.com, Senin (15/4/2019).

Menurut Soleh, bayi kliennya baru dibawa ke bangsal Romlah setelah dua hari. Hal tersebut juga menjadi pertanyaan keluarga.

"Baru hari ini dikeluarkan dari ruang perawatan bayi ke ibunya. Nah, kebetulan ada saudaranya membesuk dan digendong bayi itu," ucap Soleh.

"Setelah diperiksa, lho kok ternyata onok manuke (kelamin laki-laki). Keluarga kaget, karena katanya perempuan. Kok ini laki-laki. Semua kaget," tambah Soleh.

2. Keluarga temukan sejumlah kejanggalan

Soleh menjelaskan, ada kejanggalan yang tidak biasa dalam proses persalinan Romlah di RSUD Dr Soetomo. Kejanggalan tersebut antara lain, saat selesai melahirkan, bayi tidak langsung dipertemukan dengan ibunya.

Romlah juga tidak bisa memberikan ASI pertama kepada buah hatinya. Selain itu, suami Romlah, Mughni, juga tidak diberi kesempatan untuk membacakan azan di telinga bayi sesuai tradisi dan ajaran Islam.

Setelah bayi itu diserahkan kepada Romlah, bayi yang awalnya disebut perempuan, justru berjenis kelamin laki-laki.

"Orangtuanya sampai sekarang tidak merasa sama sekali bahwa bayinya laki-laki. Mereka merasa anaknya perempuan. Jadi jika sejak awal dikatakan laki-laki ya tidak ada masalah," ucap Soleh.

3. Pihak rumah sakit menduga ada miskomunikasi

Direktur Utama RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya akan menelusuri lebih detail soal kasus dugaan bayi tertukar di rumah sakit tersebut.

Joni mengaku akan menemui pihak keluarga dan mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Siti Romlah dan Muhammad Mughni, warga Wonokusumo, Surabaya.

"Kalau dugaan saya ada miskomunikasi.Tapi ini sedang kita cari, siapa dokter yang memberitahu bayinya perempuan," kata Joni kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019) malam.

4. Melacak petugas NICU dan cocokkan data administrasi

Direktur Rumah Sakit, Joni mengakui bahwa saat ketua RT mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) milik Romlah, ada petugas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang mrngatakan bayi Romlah berjenis kelamin perempuan.

"Ada dari petugas NICU yang bilang bayinya perempuan. Makanya sekarang sedang kami telusuri," ucapnya.

Menurut Joni, bayi yang lahir di RSUD dr Soetomo diberi gelang supaya tidak tertukar dan menggunakan identitas ibu. Ia mengaku ragu apabila bayi Romlah tertukar dengan bayi yang lain.

"Kan memang bayi baru lahir itu kan belum ada nama. Jadi identitasnya menggunakan identitas ibu. Mungkin miss-nya di situ. Tapi tetap kita cari tahu kebenarannya," jelasnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved