Berita Kesehatan

Cegah Stroke Sejak Muda Tetap Produktif di Usia Lanjut Oleh: dr. Exaudi CP Sipahutar

Kejadian penyakit stroke yang semakin meningkat dari waktu ke waktu menjadi momok di tengah masyarakat saat ini.

ilustrasi/kompas.com
Mencegah stroke sejak muda 

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Kejadian penyakit stroke yang semakin meningkat dari waktu ke waktu menjadi momok di tengah masyarakat saat ini.

Tak hanya terjadi pada orang dewasa tua, stroke pun kini aktif menyerang dewasa muda.

Para ahli menyatakan, obesitas kini menjadi penyebab utama terjadinya kasus penyumbatan mematikan di otak yang dapat memicu terjadinya stroke.

Persentase jumlah pasien berusia 35 sampai 39 tahun meningkat hingga 147 persen. Sedangkan, jumlah pasien berusia 40-an tahun juga naik hingga 100 persen.

Kenalkan Sasando dan Beragam Pakaian Adat NTT, Duta Bandara El Tari Kupang Masuk Lima Besar

Pada usia 50-an tahun, 60-an tahun, dan 70-an tahun, stroke tampaknya menjadi penyakit yang semakin umum. Eratnya hubungan antara gaya hidup dan penyakit stroke menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Stroke merupakan kondisi terganggunya aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan sebagian atau seluruh fungsi otak akan terganggu, yang terjadinya secara mendadak dan cepat.

Gangguan tersebut bisa karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau perdarahan (stroke hemoragik).

Dewasa muda sekarang ini penting untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempercepat terjadinya stroke.

Ada dua faktor risiko potensial yang mempengaruhi penyebab penyakit stroke ini, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah.

Faktor yang tidak dapat diubah, diantaranya peningkatan usia dan jenis kelamin, dimana laki-laki memiliki tingkat kejadian yang lebih tinggi dibanding perempuan.

Sedangkan faktor yang dapat diubah, antara lain hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, kebiasaan merokok, dan kegemukan atau obesitas.

Dalam hal ini hipertensi memegang peranan penting untuk terjadinya stroke.

Hipertensi diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang melebihi batas tekanan darah normal.

Hipertensi dapat secara langsung mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak atau menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak.

Manfaat Buah Sukun Yang Jarang Diketahui, Obati Diabetes hingga Matikan Sel Kanker

Pecahnya pembuluh darah otak akan mengakibatkan perdarahan otak, sedangkan jika terjadi penyempitan pembuluh darah otak akan mengganggu aliran darah ke otak yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel-sel otak.

Risiko terjadinya stroke pada orang yang mengalami obesitas pun lebih tinggi dari orang-orang yang memiliki berat badan yang sehat dan normal.

Obesitas merupakan penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, dan secara tidak langsung menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan stroke atau penyempitan pembuluh darah jantung yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Obesitas ditentukan dengan perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh), namun tidak secara langsung mampu mengukur kadar lemak dalam tubuh.

Orang muda yang menderita stroke akan kehilangan masa-masa prima dan produktif dalam hidupnya. Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit stroke terutama pada dewasa muda, antara lain:

a). Jaga berat badan ideal untuk mencegah terjadinya obesitas.

b). Pengontrolan stress. Efektif untuk menurunkan kemungkinan terjadinya hipertensi.

c). Makan rendah gula, rendah garam dan rendah lemak
Dalam setiap sajian, masyarakat juga sebaiknya memperhatikan kandungan gula, garam dan lemak. Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan per orang per hari adalah: Gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan), Garam tidak melebihi 2000 mg natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan mengingat rumusannya adalah G4 G1 L5.

Begini Cara Mudah Tonton Game Of Thrones Season 8 di HBO Hari Ini Senin 15 April 2019

d). Stop merokok dan alkohol (menurunkan risiko stroke 33 %).
e). Berolahraga sejak usia muda (menurunkan risiko stroke 57 %).

f). Deteksi dini tanda-tanda awal gejala stroke.

g). Periksa tekanan darah secara rutin.

h). Peliharalah keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan keluarga, kehidupan seks dan kehiduoan sosial.

i). Tetap tersenyum. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved