Polisi Ungkap Kasus Mayat Dalam Koper, 2 Pelaku Ditangkap di Lokasi Berbeda, Berikut Faktanya
Polisi ungkap kasus mayat dalam koper, 2 pelaku ditangkap di lokasi berbeda, berikut faktanya
"Satu makam. Ini sekarang makamnya sudah digali," kata Nasuka, salah satu kerabat korban, Jumat (12/4/2019).
3. Para pelaku adalah teman dekat korban
Polisi mengungkapkan, para pelaku merupakan teman dekat korban Budi Hartanto (28). Ketiganya saling kenal dan berada dalam satu komunitas tertentu.
"Sudah kami duga, pelaku dan korban adalah saling kenal dan memiliki hubungan dekat," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Seperti dugaan awal, kata Barung, pelaku pembunuhan guru seni tari honorer Pemkab Kediri itu lebih dari satu orang.
"Penyidik nanti juga akan mendalami dugaan motif asmara dalam kasus ini," ujar dia.
4. Pelaku membunuh korban di sebuah warung kopi
Dari keterangan para pelaku terungkap bahwa aksi pembunuhan itu dilakukan sehari sebelum jasadnya ditemukan di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
"Pelaku AP menyewa ruangan di warung kopi di Jalan Surya Kediri. Korban dibunuh di situ," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Setelah aksi pembunuhan itu, kata Barung, pelaku membawa jenazah Budi Hartanto untuk dibuang ke Blitar dengan tujuan menghilangkan jejak pembunuhan.
"Saat ini, polisi sedang merekontruksi aksi pembunuhan dengan melibatkan 2 pelaku yang sudah ditangkap. Pelaku dibawa ke lokasi-lokasi fakta pembunuhan (yang) dilakukan," ujar dia.
Aksi pembunuhan kepada pemilik sanggar tari di Kediri ini disebut sadis, karena setelah korban dibunuh, pelaku memisahkan kepala dengan tubuhnya.
Tubuh Budi dimasukkan dalam koper dan bagian kepalanya dibuang ke tempat lain.
5. Polisi masih dalami motif mutilasi terhadap korban
Polisi menduga kuat motif pembunuhan Budi Hartanto adalah motif asmara. Budi Hartanto sendiri adalah pria dengan orientasi seks berbeda.
Dugaan motif asmara, kata Barung, sangat kuat, meski faktanya ditemukan barang-barang korban yang hilang seperti motor dan uang. Sementara itu, polisi juga masih mendalami motif mutilasi terhadap korban.
"Motif pemisahan bagian tubuh ini juga sedang didalami, apakah disengaja agar tubuhnya muat dimasukkan ke dalam koper atau bagaimana, ini masih didalami," ujar dia. (Kompas.com)