Mengenang Kisah Sengsara Yesus, Paroki Sang Penebus Waingapu Gelar Prosesi Jalan Salib Hidup

Kegiatan prosesi jalan salib hidup itu berlangsung di bukit savana Tenau Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ROBERTUS ROPO
Prosesi jalan salib 

Mengenang Kisa Sengsara Yesus, Paroki Sang Penebus Waingapu Gelar Prosesi Jalan Salib Hidup

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Para umat dari paroki Sang Penebus Wara Waingapu sangat antusias mengikuti prosesi jalan salib hidup mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus, Jumat (12/4/2019) sore. 

Prosesi jalan salib hidup itu digelar oleh Paroki Sang Penebus Wara Waingapu.  Kegiatan prosesi jalan salib hidup itu berlangsung di bukit savana Tenau Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Hadir juga dalam prosesi jalan salib Hidup itu Pastor Paroki Sang Penebus Wara Waingapu Pater Lino Maran, CSsR, para pengurus Dewan pastoral Paroki, dan pengurus Stasi.

Pantauan POS-KUPANG. COM, Jumat (12/4/2019) terlihat prosesi jalan salib itu dimulai sekitar pukul 15.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 16.30 Wita atau selama 1,5 jam dengan rute dalam prosesi jalan salib hidup itu hingga mencapai sekitar lebih dari 1 KM. 

Suasana hening penuh hikmat. Para anggota OMK paroki Sang Penebus Wara Waingapu yang melakonkan mulai dari Yesus ditangkap, dibawa ke Hanas, Kayafas dan Pilatus.

Yesus diarak ke luar kota sambil memikul salibnya. Setelah itu, Yesus didera hingga jatuh pertama kali. Selanjutnya Yesus diusap wajahnya oleh Veronika, ditolong Simon Kirene, terjatuh kedua kali dan diratapi kaum perempuan. 

Yesus terjatuh ketiga kali sampai menuju bukit Golgota hingga wafat. Yesus disalibkan bersama dua orang lainnya, sampai diturunkan dari salib dan diletakan di pangkuan Bunda Maria untuk selanjutnya dimakamkan.

Prosesi ini juga penuh dengan adegan Yesus diolok-olok, dihina, dicaci maki, dipukul dan diludahi oleh setan dan para algojo Yahudi. 

Tanpak umat khususnya ibu-ibu yang mengikuti prosesi jalan salib hidup itu hingga menangis melihat adegan Yesus dipukul dan dihina serta diolok-olok.

Moderator OMK paroki Sang Penebus Waingapu Pater Yusuf Freinademetz H. Uran, CSsR usai prosesi jalan salib hidup itu kepada Wartawan mengatakan sangat terharu karena tidak disangka umat sebanyak itu yang mengikuti prosesi jalan salib hidup itu. 

"Saya lihat umat yang ikut dalam prosesi jalan salib ini ada dari umat Paroki Sang Penebus Waingapu, ada juga umat dari paroki lain, dan juga ada umat-umat yang bukan gereja Katolik juga turut berpartisipasi. Saya sangat terharu dan bahagia melihat ini,"ungkap Pater Freinademetz.

Camat Borong Gandeng Linmas Amankan Pemilu dan Paskah 2019

Survei Terbaru, Elektabilitas Prabowo-Sandi di Jawa Barat 35,1 Persen, Jokowi-Maruf 40,0 Persen

Elly Wairata : Minta Belis Pakai Rumah Saja

Pater Freinademetz juga mengatakan pelaku-pelaku dalam memerani prosesi jalan salib hidup itu dari anggota OMK paroki Sang Penebus Wara Waingapu. 

Menurut Pater Freinademetz, semua diperankan oleh anggota OMK, agar mereka tahu dan merasakan penderitaan Kristus saat itu untuk dikaitkan dengan kehidupan millenial saat ini. 

"Semua diperankan oleh anggota OMK Paroki, karena saya mau mereka juga mau merasakan bagaimana penderitaan Kristus saat itu dikaitkan dengan kehidupan millenial saat ini. Orang-orang muda saat ini harus menderita bersama Kristus,"kata Pater Freinademetz.

Pater Freinademetz, juga mengatakan dipilihnya lokasi itu, dimana lokasi itu sangat jauh sebagai tempat prosesi jalan salib hidup karena untuk bagaimana kita sebagai seorang manusia biasa mengikuti perjalanan Yesus yang cukup jauh dan ingin menderita bersama Kristus. 

"Jadi dipilihnya lokasi di bukit Tenau Mauliru ini karena bukan soal keindahan tempatnya dan lain-lain, tetapi soal jaraknya yang membawa umat lebih menghayati perjalanan penderitaan Yesus Kristus,"ungkap Pater Freinademetz. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo )

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved