Pilpres 2019
H-6 Coblosan, Hasil Survei Pilpres 2019 Terbaru, Selisih Makin Tipis, Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi
H-6 Coblosan Pilpres 2019, Hasil Survei Terbaru, Selisih Makin Tipis, Eletabilitas Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi
Sementara 12,7 persen tidak menjawab atau tidak tahun.
Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, survei ini dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 dengan melibatkan 1.200 responden secara door to door.
"Kami menanyakan Bapak/Ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?" kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Danis menjelaskan, jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei, hasilnya masih menunjukkan Jokowi masih unggul dari Prabowo.
"Jika ini tidak dihitung tanpa pilih yang tidak tahu atau tidak menjawab kita hilangkan, lalu kita kalikan itu 100 persen maka Prabowo-Sandi 37,2 persen, sedangkan Jokowi-Maruf 62,8 persen," ungkap Danis.
2. Puskaptis
Bila pada Indodata, Jokowi unggul dari Prabowo, lain halnya dengan hasil survei dari lembaga Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
Menurut Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yasid, calon presiden nomor urut 02, Prabowo unggul tipis dari rivalnya, Jokowi.
Prabowo unggul tipis dengan angka 47,59 persen, sedangkan Jokowi mendapat suara 45,37 persen.
Dengan keunggulan serta selisih yang begitu tipis, Husin menyebut, Prabowo-Sandi berpeluang besar menang dan maju menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024.
"Perbedaan tingkat elektabilitas yang ketat ini dapat disimpulkan kedua pasangan punya peluang yang sama dalam memenangkan pertarungan."
"Namun dengan dengan keunggulan 2,14 persen, Prabowo-Sandiaga, berpeluang besar menangkan pertarungan di 17 April 2019," ucap Husin, Senin (8/4/2019).
Selain itu, menurut Puskaptis, Prabowo unggul di lima provinsi di Pulau Jawa, yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Hasil survei yang dirilis Puskaptis memang berbeda dengan beberapa survei lembaga di mana banyak yang mengunggulkan Jokowi.
Husin membantah, surveinya dibayar oleh kelompok tertentu untuk memenangkan satu pasangan calon.