Salam Pos Kupang

Salam Pos Kupang : Jaga Pemilu Damai

Jokowi mengawali kampanye rapat terbuka dengan menyapa puluhan ribu pendukung dan simpatisannya dengan bahasa Kupang.

Penulis: Alfred Dama | Editor: Ferry Jahang
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Presiden Jokowi menyalami seorang bocah yang menghadiahkan dirinya jaket sporty berwarna merah putih usai melakukan kampanye (orasi) politik di hadapan ribuan pendukung di Lapangan Sitarda Kota Kupang, NTT pada Senin (8/4/2019) siang. 

Jaga Pemilu Damai

MASYARAKAT NTT mencatat Presiden Joko Widodo hadir untuk kedelapan kali di provinsi ini. Kali ini kedatangan orang nomor satu ini bukan sebagai Presiden RI tetapi sebagai Calon Presiden RI perideo 2019 -2024.

Apapun statusnya, warga NTT tetap senang menyambut kehadiran pria asal Solo, Jawa Tengah ini.

Meski datang sebagai Capres yang sedang bertarung dalam Pemilihan Presiden RI, namun antusia warga tidak kurang sedikit pun. Ia tetap disambut meriah dan penuh suka cita.

Capres Joko Widodo berkampanye di Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, Senin (8/4/2019) siang.

Jokowi mengawali kampanye rapat terbuka dengan menyapa puluhan ribu pendukung dan simpatisannya dengan bahasa Kupang.

Kita ingat, awal kedatangan Jokowi di NTT adalah ketika berkampanye untuk maju di Pilpres 2014 lalu.

Setelah terpilih, ia banyak memberi harapan kepada warga NTT yaitu membangun bendungan.

Untuk itu ia mulai mencanangkan pembangunan beberapa bendungan di NTT karena air merupakan kebutuhan vital.

Kehadiran Jokowi kali ini untuk memaparkan program kerja sebagai calon presiden.

Kita sebagai warga Indonesia di NTT menyambut gembira kehadiran dan kampanye Jokowi, namun memilih calon presiden merupakan hak masing-masing warga.

Artinya, Jokowi datang menyampaikan visi dan misi untuk jabatan kedua Presiden RI dan kita sebagai warga diberi kesempatan untuk mendengar.

Bila kita setuju dengan visi dan misi itu maka kita bisa menyalurkan suara namun bila visi dan misi tidak sesuai maka kita tidak perlu memilih paket ini.

Intinya, hak yang untuk memberi pilihan tetap ada pada diri kita masing-masing.
Kita berharap agar masa kampanye yang segera berakhir ini tidak menimbulkan hal- hal yang tidak kita harapkan.

Kita tetap menginginkan NTT yang damai di tengah-tengah persaingan panas para pendukung capres.

Sebab apapun hasil Pilpres nanti tentu kita berharap pehatian pemerintah pusat untuk NTT juga tidak berkurang.

Sebab masih banyak pekerjaan besar yang masih dilakukan seperti pembangunan Bendungan Temef di TTS, Bendungan Napung Gete di Sikka.

Kita berharap agar siapapun yang menjadi presiden terpilih tidak akan mengurangi perhatian untuk NTT, bahkan ditingkatkan lagi.

Namun pada intinya, pesta demokrasi haruslanya berjalan aman dan damai. Tidak boleh ada gesekan antara sesama anak bangsa.

Kita juga harus percaya dengan penyelenggara Pemilu jangan penuh kecurigaan. Kita juga harus menjadi pemilih yang cerdas atau tidak memilih karena emosi.

Sehingga pemimpin yang kita pilih benar-benar hasil demokratis yang cerdas pula.
Sehingga apapun hasilnya maka itu merupakan kemenangan kita semua.

Namun apabila ada pihak yang belum bisa menerima kekalahan maka bisa diajukan ke Mahkama Konstitusi (MK) dengan bukti-bukti yang kuat.

Jangan menyelesaikan setiap persoalan dengan cara-cara jalanan, seperti bentrok, kerahkan massa dan lain sebagainya.

Sejumlah saluran sudah disiapkan manalaka ada yang tidak puas. Pilihlah saluran- saluran tersebut. Mengerahkan massa ongkosnya jauh lebih mahal. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved