Prabowo Dikabarkan Sakit, Begini Tanggapan Terbaru Jubir BPN, Alasan Prabowo Batal ke Medan dan Aceh

Prabowo Dikabarkan Sakit, Begini Tanggapan Terbaru Jubir BPN, Alasan Prabowo Batal ke Medan dan Aceh

Editor: Bebet I Hidayat
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Prabowo Dikabarkan Sakit, Begini Tanggapan Terbaru Jubir BPN, Alasan Prabowo Batal ke Medan dan Aceh 

Lepas Subuh, kawasan itu sudah ramai dipadati orang. 

Para perempuan mengenakan gamis dan kerudung putih, yang laki-laki berbaju koko dan lobe putih.

Massa masih sabar menunggu hingga menjelang siang, tapi calon presiden nomor urut 02 itu tak muncul juga.

Beredar kabar, ternyata helikopter yang ditumpanginya tak punya izin untuk melakukan pendaratan di Kota Medan.

Kesulitan ini diakui Ketua Badan Pemenangan Daerah Prabowo-Sandi Provinsi Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu.

Gus, begitu dia biasa dipanggil, mengaku pihaknya sudah berupaya mendapatkan izin sejak Minggu (31/3/2019) sampai Selasa (2/4/2019) malam, mulai di Lapangan Merdeka, Lapangan Banteng sampai Stadion Teladan, hasilnya nihil.

Ada pihak swasta yang menawarkan tempatnya sebagai helipad, namum dari sisi keamanan tidak terjamin.

"Izin memang dipersulit, faktanya kami enggak bisa dapat sampai hari terakhir. Kami gak dapat izin sama sekali," kata Gus saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan telepon Kamis (4/4/2019).

Akhirnya, mereka mencoba Lapangan Sejati di Tuti Kuning, Jalan AH Nasution, Medan.

Ditanya apakah pilihan ini berdasarkan rekomendasi Pemkot Medan melalui Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan M Husni, dia membantah.

Menurutnya, milik Pemkot Medan itu Lapangan Merdeka dan Lapangan Banteng.

"Kita merasa Lapangan Merdeka dan Teladan yang paling dekat ke acara. Kita tahu, selalu kok, mendarat ada. Di Merdeka, belum waktu yang lama ada mendarat heli di situ. Orang lain bisa, kok kami 02 gak bisa? Itu pertanyaannya," katanya.

Gus merasa sebagai warga negara harusnya diperlakukan sama, tidak ada perbedaan. Apalagi undang-undang mengatur dan menjaminnya.

Pihaknya adalah warga negara Indonesia yang sedang berjuang mendapat mandat rakyat untuk berkuasa.

"Memang kami sedang tidak berkuasa. Tapi kan, berkuasa tak berkuasa hak setiap warga negara itu sama," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved