Gubernur NTT Segera Luncurkan "Sophia" dengan Kadar Alkohol 45 Persen, Harga Rp 1 Juta per Botol

Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) segera meluncurkan minuman keras (miras) khas daerah itu yang diberi nama Sophia (sopi asli).

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bersama pejabat Undana dan sejumlah pejabat lainnya, berada di Kantor Gubernur NTT, Senin (1/4/2019). 

Kebijakan dan terobosan yang dilakukan pun tentu saja menuai pro dan kontra di masyarakat. Begitu pun dengan beberapa pernyataan Viktor Laiskodat yang ia sampaikan dalam beberapa kesempatan.

Misalnya baru-baru ini, Viktor Laiskodat melakukan sidak di Lippo Plaza Kupang. Saat sidak, Viktor Laiskodat menemukan sampah dan limbah yang dibuang secara sembarangan.

Kontan saja, hal ini membuat Viktor Laiskodat geram. Ia pun mengancam akan menutup pusat perbelanjaan ini jika tidak segera membersihkan dan memperbaiki sistem pembuangan limbah.

Tidak hanya itu, Viktor Laiskodat pun beberapa kali mengeluarkan pernyataan dan kebijakan kontroversinya selama tahun 2019. Apa saja?

Berikut POS-KUPANG.COM kumpulkan dari berbagai sumber.

 
1. Rompi orange untuk ASN yang tidak disiplin

Pada apel pertama di tahun 2019, Senin (7/1/2019) bersama para ASN di halaman Kantor Gubernur NTT, Viktor menyatakan pemakaian rompi untuk ASN bukan untuk mencari kesalahan orang lain.

"Karena dengan cita-cita kita membangun dan terutama membawa angka kemiskinan sampai 12 persen, bahkan ‎8 persen dari 21 persen, maka tidak ada pilihan lain untuk kita, tapi harus kerja disiplin, kerja tuntas dan kerja out of. The books," katanya.

Dikatakan, jangan sampai dengan cara kerja ASN yang datang apel pagi, kemudian pulang makan dan langsung tidur.

"Ini kita harapkan agar semua bekerja dan punya kemampuan bergerak dengan baik.NTT punya mimpi NTT bangkit menuju sejahtera,dan itu bukan slogan,"katanya.

Terkait para pimpinan OPD atau kepala dinas, ia mengatakan, apabila ada kepala dinas tidak masuk dan jarang masuk kantor tidak dan laporan, maka tolong diinformasikan ke gubernur.

"Jadi kalau kepala dinas tidak masuk dan‎ tidak ada laporan,maka tolong SMS gubernur. Biar ini kita lakukan agar ada check and ballance. Gubernur juga kalau tidak masuk, ‎lapor kemana,jangan sampai ada cek lapangan," ucapnya.

2. Legalkan miras

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat angkat bicara soal rencananya melegalkan minuman keras (miras) lokal.

Viktor pun meluruskan opini masyarakat yang mengatakan seolah-olah dirinya ingin melegalkan miras.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved