Saksi Melihat Ada 10 Riwayat Video Call WhatsApp Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha

Fakta baru kembali terungkap dalam kasus pembunuhan pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) Siti Zulaeha Djafar (40) oleh Dr Wahyu Jayadi, Dosen UNM

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Siti Zulaeha dan Wahyu Jayadi 

Terpisah, kata Kepala Rumah Sakit atau Karumkit Bhayangkara Kombes Pol dr Farid Amansyah tersangka melakukan perbuatannya karena korban menamparnya hingga tersangka emosi.

"Tersangka jawab dengan baik, jadi motif tersangka karena tersinggung dan harga diri," ungkap dr Farid saat dikonfirmasi tribun timur.com, Rabu (27/3/2019) sore.

Siti Zulaeha Djafar (Ela) dan Doktor Wahyu Jayadi. (istimewa)
Kombes Farid enggan menjelaskan secara detail hasil pemeriksaan tersangka, karena menurutnya ini adalah rahasia medis seseorang yang dijamin Undang Undang (UU).

"Tentunya, kerahasiaannya dijamin dengan undang-undang. Kecuali atas permintaan hakim pengadilan atau pro justisia baru bisa untuk sampaikan," ujar dr Farid.

Pagi-pagi Cari Gunting Kuku
Dr Wahyu Jayadi, tersangka pembunuh Sitti Zulaeha, disebut sempat mencari gunting kuku pada Jumat (22/3/2019) pagi, sebelum korban ditemukan.

"Pagi-pagi sempat ia (Wahyu) cari gunting kuku," ujar salah satu staf pegawai UNM yang enggan disebut namanya, saat ditemui di Gedung Phinisi UNM, Selasa (26/3/2019).

Kata saksi, pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita, Wahyu Jayadi sempat mencari gunting kuku di sekitaran basement parkir gedung Pinisi.

Doktor Wahyu Jayadi Cekik Siti Zulaeha Staf UNM Hingga Tewas, Ternyata Begini Hubungan Keduanya

"Tapi karena tidak ada, yang bersangkutan langsung mencari di luar. Katanya mau beli di kios, tidak tahu gunting kuku itu untuk apa," jelas saksi kepada tribun timur.com.

Ruang kerja Wahyu berada di lantai 3 tepatnya di ruangan KKN PKTTG & SIBERNAS UNM.TRIBUN TIMUR/NUR FAJRIANI (Tribun Timur/Nur Fajriani)
Mayat Zulaeha, staf pegawai Bagian Rumah Tangga UNM, ditemukan warga Jl Pattallassang, Gowa, tepat depan Gudang Perumahan Zarindah, Japing, Gowa, sekitar pukul 09.30 Wita.

Salah satu pegawai UNM, Alamsyah (42) memberikan keterangan jika Wahyu Jayadi menginap di mobilnya yang terparkir pada lantai dasar gedung Phinisi, Jl AP Pettarani, Makassar.

"Jadi pagi itu saya lihat mobilnya parkir di parkiran bawah, ternyata ada Pak Wahyu Jayadi, jadi langsung saya pukul mobil dan dia kaget, katanya sakit giginya," ungkapnya.

Saat Alamsyah membangunkan Wahyu Jayadi sekitar pukul 08.20 Wita, saat belum ada info terkait penemuan mayat Siti Zulaeha di Pattallassang, Kabupaten Gowa.

Alamsyah sempat ke lantai 10 gedung Phinisi lalu ke lantai 4 untuk merokok. Tapi saat itu, Alamsyah bertemu lagi dengan Wahyu Jayadi yang mengeluh badannya sakit.

"Di situ dia (Wahyu) bilang sakit semua itu badannya. Dia panggil petugas kebersihan untuk pijit. Nah, tidak lama fotonya almarhum masuk di whatsapp-nya," jelas Alamsyah.

Disitu, Wahyu dan Alamsyah yang sempat melihat isi pesan itu kaget, karena nomor pelat mobil korban dan juga foto jenazah tersebar di akun sosial media (Sosmed).

"Dari situ kita langsung ke ruang kerjanya ibu Sula (nama akrab korban di UNM) agar mencari infonya, disitu kami tidak terlalu perhatikan Pak Wahyu Jayadi," ujar Alamsyah.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saksi Melihat Ada 10 Riwayat Video Call WhatsApp Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved