Penjabat Sekda Sumba Timur Sebut Apa Yang Dilakukan Camat Umalulu Benar
Sabtu pekan lalu ia mendapat kiriman video siswi perompuan SMAN negeri 1 Rindi Umalulu yang lagi berkelahi di dekat jembatan
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Menurut Domu, demo itu tidak menyelesaikan masalah. Domu juga sudah menelpon Kadis Pendidikan NTT terkait persoalan itu dan jawaban Kadis Pendidikan NTT tidak menyetujui jika menyelesaikan persoalan itu dengan demonstrasi di jam kerja atau jam sekolah.
"Mereka demo juga saya dengar tidak ada ijin. Selain itu boleh melibatkan orang lain dalam demo, tapi guru tidak boleh demo disaat jam sekolah,"kata Domu.
Domu juga mengatakan, jika ia punya pegawai di Daerah, maka ia panggil dan menegur terkait apa yang dilakukan para guru itu, namun ini tergantung Kadis Pendidikan NTT.
"Camat juga saya sampaikan sesungguhnya kamu lakukan karena undang-undang, tetapi lain kali kalau ada kejadian begitu harus selektif sedikit. Tapi kalau ada informasi bahwa harus berhentikan camat dan kalau semua orang demo berhentikan camat, habis ini camat,"ungkap Domu.
Sementara itu terkait permintaan terhadap Pemda Sumba Timur untuk melakukan mediasi, Kata Domu mereka tidak menghargai karena kewenangan propinsi, padahal jika mereka menghargai maka Domu siap melakukan mediasi. Selain itu, permintaan camat dibina, kata Domu mana bisa camat dibina kalau tidak ada akar masalah.
"Jika camat, kalau dia lakukan itu tanpa ada persoalan, saya laporkan bupati untuk berhentikan dia. Tetapi ini camat melakukan itu karena tindakan nyata sebagai bentuk penghormatan, sehingga menyelasaikan persoalan dengan mencari akar masalah,"ungkap Domu.
• SESAAT LAGI, Live Streaming Moldova Vs Prancis Kualifikasi Euro 2020, Ini Prediksinya!
• Peringatan Dini Hari Ini, Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Dua Wilayah Perairan NTT
Menurut Domu, kepedulian alumni yang juga ia tahu sebagai seorang Caleg boleh-boleh saja, tetapi Alumni ini tidak ada saat apel dan tidak tahu kronologisnya dan ia masuk saja melakukan demo dengan hanya mendengar informasi sepihak.
"Saya kira ini hanya memecah belahkan persatuan dengan ikut masuk hanya mendengar informasi sepihak. Sebenarnya ini tidak boleh, apalagi menjelang Pemilu dan orasi mengatakan seorang alumni lalu dia seorang Caleg, sudahlah,"ungkap Domu.
Domu menduga dengan ikutnya para alumni dalam aksi demo ini ada kepentingan tertentu yang dibungkus di dalamnya. Sehingga ia mencermati dan tidak serta merta mencopot camat dari jabatanya, tetapi melihat akar masalahnya.
Terkait Alumni dengan mempersoalan Karena ada ibu guru hamil juga ikut jongkok, Domu mengatakan itu merupakan rasa terpanggil untuk ikut jongkok, karena camat mengajak mari kita beri penghormatan.
"Apakah waktu itu ketika ada yang tidak jongkok camat pukul, tidak ada. Tetapi jika merasa terpanggil karena bandera adalah jiwa raga bangsa ini,"imbuhnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)