Pembangunan NTT Berpijak pada Realitas sebagai Provinsi Kepulauan

Ekonomi biru, dengan memanfaatkan komoditas perikanan serta industri pengolahan hasil-hasil perikanan.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Suasana saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan se Provinsi NTT di Aula Hotel Pepita Mbay Kabupaten Nagekeo, Kamis (21/3/2019) 

Pembangunan NTT Berpijak pada Realitas sebagai Provinsi Kepulauan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Pembangunan Nusa Tenggara Timur berpijak pada realitas sebagai "Provinsi Kepulauan" dimana luas laut empat kali luas daratan, garis pantai yang panjang serta potensi laut, pesisir dan pulau2 yang kaya dengan sumber daya.

Hal itu diungkapkan oleh Asisten Administrasi Umum, Kosmas D. Lana saat membacakan sambutan tertulis Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat dalam pembukaan acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan se Provinsi NTT di Aula Hotel Pepita Mbay Kabupaten Nagekeo, Kamis (21/3/2019).

Jimin BTS Tiba-tiba Lakukan Hal Ini Pada RM BTS Saat Konser di Hongkong RM Langsung Teriak Histeris

Topan Idai Porak-Poranda Wilayah Afrika Selatn, Korban Jiwa di Mozambik Jiwa Menjadi 242

Tersangka Kasus Dugaan Suap Hakim di PN Jaksel Segera Disidang, Ini Identitas Ketiganya

Begini Lho, Cerita Kirana Larasati Saat Bertemu KH Maruf Amin

"Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan merupakan momentum untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja penyelenggaraan tugas pelayanan sektor perhubungan di NTT, dalam mendukung pencapaian Kebijakan Pembangunan Daerah dan Nasional (NAWACITA) serta mengsinergikan dan menyelaraskan perencanaan program /kegiatan sektor perhubungan tahun 2021,antara Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten /Kota) dengan UPT/SATKER Kementerian Perhubungan dan para mitra kerja perhubungan yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujar Gubernur Viktor.

Gubernur Viktor menyebutkan orentasi pembangunan daerah berciri kepulauan berbasis pada,
Pertama, Ekonomi biru, dengan memanfaatkan komoditas perikanan serta industri pengolahan hasil-hasil perikanan.

Kedua, Ekonomi hijau, yang mengadalkan komoditas Marungga, jagung, ternak sapi, serta industri pakan ternak dan unggas serta industri pengolahan hasil perikanan.

Ketiga, Ekonomi Emas, dengan mengandalkan pariwisata sebagai penggerak Ekonomi. Nusa Tenggara Timur sebagai ring of beauty memiliki kekayaan pesona wisata alam dan budaya yang unik dan eksotik sebagai lokomotif ekonomi yang diniscayakan untuk menarik sektor-sektor terkait mempercepat peningkatan pendapatan dan penuntasan masalah kemiskinan.

Keempat, posisi geopolitik dan geoekonomi Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi perbatasan di selatan Indonesia memiliki peluang yang terbuka untuk menjalin kerja sama dagang Selatan-selatan dengan Timor Leste, Australia, New Zealand dan Negara negara pasifik lainnya.

Lokasi Wisata Danau Weekuri dan Pantai Ratenggaro Diprakirakan BMKG Hujan Ringan

Keluarga Recis Gelar Nonton Bareng Dukung Aldo The Voice Indonesia

Gubernur Viktor mengatakan dalam dinamika lingkungan strategis tersebut dokumen RPJMD Nusa Tenggara Timur 2018-2023, didesain dengan pola pikir yang optimis dengan akselerasi yang tinggi untuk menjakau Nusa Tenggara Timur yang lebih maju, mandiri, adil, makmur dan bermartabat sebagaimana tercantum dalam tujuan akhir RPJMD nusa Tenggara Timur 2005-2025.

"Untuk itu saya mengapresiasi Tema Rakornis kali ini : "Peran Transportasi Dalam Mendukung Konektivitas dan Keterpaduan antar modal dalam pengembangan kepariwisataan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan peran transportasi yang strategis tersebut, maka saya minta kepada seluruh jajaran perhubungan baik pusat maupun Daerah untuk senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ASN bidang transportasi yang handal, berorentasi pada pelayanan publik yang baik dan memenuhi Standar.
Hal ini sejalan dengan Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 yaitu "Peningkatan Sember Daya Manusia untuk pertumbuhan Berkualitas," ujar Gubernur Viktor.

Gubernur Viktor mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah terkenal sebagai daerah tertinggal, terluar dan daerah perbatasan hendaknya dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah dengan menyiapkan dokumen perencanaan yang didukung dengan data dan informasi termasuk ketersediaan lahan yang memadai agar program dan kegiatan yang dilaksanakan tepat lokasi, tepat sasaran, tepat biaya dan tepat waktu.

"Pada kesempatan yang bermartabat ini, Pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah pusat khususnya Kementerian Perhubungan dan Jajarannya yang senantiasa memberi perhatian dan dukungan terhadap berbagai pembangunan sarana dan pra sarana fasilitas perhubungan di daerah ini. Di akhir sambutan ini, saya mohon dukungan kita semua dalam program Quick Wins Pemerintah yakni: Moratorium tambang, moratorium pengiriman TKI, dan mengatasi masalah Stunting serta mendukung Gerakan Revolusi Hijau dan Gerakan Revolusi Biru. Hal ini penting saya sampaikan karena Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak," ungkap Viktor.

Sementara Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco, pada kesempatan itu menyampaikan selamat datang di Kota Mbay untuk melaksanakan Rakornis tersebut.

Bupati Don berharap kegiatan Rakornis tersebut membuahkan hasil.

"Semoga dengan kegiatan Rakornis ini, Dapat membuahkan hasil berkaitan dengan Peran Transportasi untuk mewujudkan Konektivitas dan keterpaduan antar moda Dalam mendukung Kepariwisataan demi kemajuan NTT, teristimewa untuk Flores- Lembata. Kegiatan ini sangat mendukung Visi dan misi Bupati Nagekeo saat ini. Terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam kegiatan Rakornis dengan jumlah 125 Orang mewakili 21 Kabupaten dan 1 Kota Kupang. Selamat melaksanakan Rakornis," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved