Breaking News

Fakta Pengemis Asal Bogor yang Diduga Punya Mobil, Mengaku Baru Sekali Razia Satpol PP

Fakta pengemis asal Bogor yang diduga punya mobil, mengaku baru sekali razia Satpol PP

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Twitter @wow_keren, via Tribun Bogor
Viral seorang pengemis di Bogor diduga memiliki mobil. 

Nur menjelaskan kepada petugas bahwa mobil jenis Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya. Mobil itu dia sewa dari seorang tetangganya.

"Nggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya," ucap Nur.

Setelah itu Nur mengaku, rata-rata dalam sehari, ia mampu mengumpulkan uang dari hasil mengemis di jalanan kurang lebih Rp 150 ribu. Pembagiannya, sambung Nur, Rp 50 ribu untuk membayar sewa mobil setengah hari, Rp 30 ribu untuk jasa sopir. Sementara, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.

4. Alasan menyewa mobil untuk mengemis

Nur mengungkapkan alasannya menyewa mobil untuk mengemis adalah kakinya yang sudah tak kuat berjalan. "Kaki saya kan pernah patah, jadi suka sakit kalau jalan," katanya.

Dia menceritakan, dari tahun 1995 dirinya sudah menjadi pengemis. Saat itu, pertama kali ia mencari nafkah dengan meminta-minta di daerah Jembatan Merah, Kota Bogor. Setelah cukup lama mengemis di sana, Nur sempat memutuskan berhenti mengemis.

Selama tiga tahun sejak berhenti mengemis, Nur membuka praktek pengobatan di rumahnya, di kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Namun, dua tahun ke belakang ini, ia kembali menjadi pengemis di daerah Simpang Yasmin.

Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai alasan kenapa Nur kembali mengemis.

5. Satpol PP akan datangi rumah Nur

Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan, untuk mengetahui kebenaran tersebut, pihaknya akan melakukan home visit atau kunjungan ke kediaman Enur. Di sana, petugas sosial akan membuat berita acara dengan kepala desa setempat.

"Dalam pendataan ini, biasanya itu ada perjanjian jangan lagi melakukan kegiatan di kota (mengemis). Dengan catatan, kalau ketangkap sekali lagi, dia akan kami bawa ke balai rehabilitasi," pungkas Azrin.

Sementara itu, Nur mengaku baru kali ini dirinya terjaring razia. Ia juga mengaku sudah memberitahu kepada keluarganya soal keberadaannya di Kantor Dinsos.

"Baru ini kena razia. Anak juga udah tau saya di sini (Kantor Dinsos). Nanti sore juga pulang, kita kan bukan maling masa mau dihukum," ujar dia. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved