NTT Kirim 1.000 Pemuda Magang di Luar Negeri, Gelombang Pertama ke Griffith University Australia
NTT kirim 1.000 pemuda magang di luar negeri, gelombang pertama ke Griffith University Australia
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
NTT kirim 1.000 pemuda magang di luar negeri, gelombang pertama ke Griffith University Australia
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT ) mulai merealisasikan janji demi janji dan program demi program yang digagas selama masa kampanye oleh pasangan Gubernur Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi.
Melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinkopnakertrans) Provinsi NTT yang bekerjasama dengan tim percepatan pembangunan dan Universitas Nusa Cendana Kupang, pemerintah provinsi mulai merealisasikan program mengirim 1.000 pemuda terbaik NTT untuk melaksanakan magang ke luar negeri.
• Ini Tujuan Ketua Dewan Wantimpres Berkunjung ke NTT
Pengiriman tenaga pemuda-pemudi pilihan ini dilakukan untuk menjawab tantangan membangun para wirausahawan muda agar dapat menjadi agen perubahan dan perkembangan ekonomi di bumi Flobamorata pada waktu mendatang.
Kepala Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Dra. Sisilia Sona dalam jumpa pers di kantornya, Senin (18/3/2019) siang menyatakan, saat ini dinas bersama Undana dan tim percepatan sudah melakukan beberapa langkah dengan membuat petunjuk umum dan petunjuk pelaksanaan terkait program pengiriman 1000 pemuda untuk magang di luar negeri.
• Tommy Soeharto Nilai 21 Tahun Reformasi Tidak Mengalami Kemajuan Pesat
Ia menjelaskan untuk tahap pertama, pemerintah berencana untuk mengirimkan sebanyak 25 orang pemuda untuk melakukan magang pendidikan vokasional pariwisata di Griffith University Australia.
"Angkatan pertama ini yang dikirim ke Australia 25 orang, hari ini launching akan dibuka tetapi semuanya dengan sistem online," ungkap Sisilia Sona yang didampingi Sekretaris Dinas Drs. Untung Sudrajat, Kabid Ketransmigrasian dan Plh Kabid Ketenagakerjaan Ir. Wayan Subrata serta Kepala Seksi, Petrus Beon.
Sisilia menjelaskan, rekruitmen ini terbuka untuk pemuda atau pemudi yang merupakan penduduk NTT berusia antara 18 hingga 25 tahun dengan ketentuan yang ditetapkan panitia.
Ia melanjutkan, untuk para pemuda pemudi yang berminat dapat mengakses dan mendaftar melalui lama website www.undana.ac.id atau menghubungi LTSA-P2TKI Dinas Kopnakertrans Provinsi NTT di jalan Bundaran PU No 2 Kupang.
Untuk angkatan pertama, jelas Sisilia, pihaknya memfokuskan pada program vokasional pariwisata dengan program pendidikan vokasional pariwisata selama delapan Minggu di Griffith University Australia.
Pendaftaran dibuka sejak program ini daunching dan para pendaftar yang berminat paling lambat telah mengirimkan "Application Form Short Course 2019" pada tanggal 6 April 2019. Seleksi tahap pertama akan berlangsung pada 8-15 April 2019 untuk kelengkapan administrasi, dan seleksi tahap kedua akan berlangsung pada 23-29 April 2019 untuk wawancara.
Dalam program ini, sebelum para peserta mengikuti pendidikan vokasional di Australia, terlebih dahulu mereka akan mengikuti peningkatan kemampuan bahasa Inggris di pusat bahasa Undana, serta pelatihan budaya, fisik mental dan kepribadian selama empat Minggu di Kupang.
Demikian pula setelah mngikuti pendidikan vokasional, mereka juga akan memperoleh waktu magang selama empat Minggu di hotel berbintang di Labuan Bajo dan Denpasar, Bali.
Sisilia mengharapkan bagi para pemuda pemudi yang kelak terpilih, menjaga hendaknya dapat menjaga nama NTT dan Indonesia karena pada mereka juga melekat peran sebagai duta pariwisata NTT.
Terkait pembiayaan, Sisilia menguraikan, total biaya untuk program perdana ini senilai kurang lebih 3 Miliar dengan pembagian 1,2 Miliar untuk kerjasama dengan Griffith University. Dana yang disiapkan Pemerintah Provinsi NTT tersebut berasal dari luar APBD. Pembiayaan ini berasal jelas Sisilia berasal dari sponsorship pihak ketiga yang tidak mengikat.
Para peserta program yang kembali akan ke NTT dan akan melakukan diskusi lebih lanjut apa yang akan mereka lakukan setelah program. Pemerintah, lanjut Sisilia Sona, berharap mereka bisa menjadi pionir dan lokomotif untuk menggerakkan pariwisata dan dunia kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)