Sinode GMIT Kecam Aksi Penembakan di New Zealand
pihaknya bersama seluruh komunitas peduli kemanusiaan di seluruh dunia mengecam tindakan brutal ini.
Penulis: Lamawuran | Editor: Rosalina Woso
Sinode GMIT Kecam Aksi Penembakan di New Zealand
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ketua Sinode GMIT Mery Kolimon mengecam aksi penembakan yang terjadi di Christchurch, New Zealand.
Dia menegaskan, serangan bagi mereka yang sedang beribadah tidak bisa ditolerir.
"Atas nama kemanusiaan, kita mengecam keras penembakan di masjid di Christchurch, New Zealand. Serangan pada mereka yg sedang beribadah apapun alasannya tidak dapat ditolerir," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (16/3/2019).
Dikatakan, pihaknya bersama seluruh komunitas peduli kemanusiaan di seluruh dunia mengecam tindakan brutal ini.
Agama, katanya, mesti untuk perdamaian, bukan kekerasan.
• Bawaslu Kota Kupang Siapkan Jadwal Penertiban APK
• Ramalan Zodiak Akhir Pekan, Sabtu 16 Maret 2019, Virgo Tertekan, Aries Dapat Tamu, Cancer Hangat
• BREAKING NEWS : Tubuhnya Mengambang, Korban Terkaman Buaya di Malaka Sudah Ditemukan
"Kita mesti berdiri bersama dengan komunitas internasional untuk mengecam pelanggaran HAM ini. Doa kami bagi keluarga korban dan semua yang mengalami dampak dari aksi brutal ini. Agama mestinya untuk cinta, perdamaian dan keadilan, bukan untuk kekerasan," tegasnya.
Dirinya berharap masyarakat Indonesia tidak boleh terprovokasi dengan kejadian ini.
"Kami juga menghimbau umat lintas agama dan masyarakat majemuk di Indonesia tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Justru sebaliknya, mari kita menjaga kerukunan dan toleransi," imbaunya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelaku bersenjata melakukan penembakan secara brutal di dua masjid di New Zealand, Jumat (15/3). Dua masjid itu adalah Masjid Al Noor di Deans Ave dan Masjid Linwood di Linwood Ave. Pelaku melakukan penembakan menjelang salat Jumat.
• Danlantamal VII Kupang Tekankan Prioritas pada Pelayanan Untuk Kepuasan Pasien
• Niat Mengambil Foto Tetangga yang Keluar Rumah, Pria Ini Lolos dari Maut Berkat Ponselnya
Sejauh ini, ada 49 korban tewas akibat penembakan itu. Salah seorang pelaku penembakan brutal di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru, sempat menayangkan aksi brutalnya melalui layanan live streaming di internet. Video live streaming berdurasi 17 menit itu telah dihapus dari internet oleh otoritas terkait.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)