Renungan Harian Kristen Protestan
Banyak Orang Pintar dan Licik, Tapi Orang Cerdas Spiritual Hanya Sedikit
Salomo dalam Amsal 1:1-7 telah banyak berbicara tentang pengetahuan atau intelektualitas, kemampuan mengelola emosi
Ada tiga kata dalam Amsal 1:1-7 yang saling berhubungan yaitu pengetahuan, hikmat dan didikan.
Salomo sebagai sang penulisnya menjelaskan bahwa didikan akan membuat orang menjadi pandai, kebenaran, bersikap adil dan jujur (ay. 3).
Didikan juga akan membuat orang memiliki kecerdasan dan mendapatkan pengetahuan yang baik (ay. 4).
Nampak bahwa Salomo menganggap sebuah pendidikan itu sangat penting. Pendidikan akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan pengetahuan akan membawa pada keberhasilan.
Menarik untuk diperhatikan istilah khokmah (bahasa Ibrani artinya hikmat).
Pada zaman sebelum pembuangan orang Israel menggunakan kata khokmah untuk menunjuk pada pengetahuan teknis dan praktis.
Sedangkan pasca pembuangan, kata ini menyangkut makna etis dan moral.
Istilah ini menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk membedakan yang baik dan jahat (1 Raja 3: 9); Ul. 4:5-6; 1 Taw. 22:1-2; Ayub 28:28).
Jadi dengan demikian maksud Salomo dengan penulisan Amsalnya ini bukan hanya untuk mendidik orang agar memperoleh kepandaian yang bersifat teknis dan praktis
tetapi lebih dari pada itu kepada pendidikan moral yang bersifat religius, spiritual dan bersifat keimanan.
Oleh karena itu dasar dan hakekat pendidikan sesungguhnya adalah takut akan Tuhan. Apa artinya takut akan Tuhan?
Takut akan Tuhan berhubungan dengan pelaksanaan perintah Tuhan dalam seluruh hidup para peserta didik maupun naradidik.
Takut akan Tuhan juga merupakan sikap hormat dan tunduk pada kuasa Tuhan.
Takut akan Tuhan juga berarti proses pembelajaran hidup dari apa yang sudah ditunjukkan atau diajarkan Tuhan.
Takut akan Tuhan tidak persis sama dengan rasa takut terhadap orang jahat, tidak sama juga dengan rasa takut seorang anak terhadap kisah2 film horor atau sejenisnya.