BERITA POPULER: Tingkah Menggemaskan V BTS, Hoax Informasi Badai di NTT dan Ramalan Cinta Mingguan
BERITA POPULER: Tingkah Menggemaskan V BTS, Hoax Informasi Badai di NTT dan Ramalan Cinta Mingguan
Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
Namun, lanjutnya, angin pada video dan gambar yang dipakai untuk berita hoax tersebut merupakan model angin di lapisan 850 mb (1500 meter) yang mana angin di atas pasti lebih kencang dari angin di permukaan.
"Prakiraan kecepatan angin permukaan selama 7 hari ke depan yang kami pantau lewat model, kecepatan angin di NTT rata-rata berkisar 3 - 15 knot," jelasnya.
Penjelasan BMKG
Kota Kupang lagi-lagi diterjang angin kencang dan hujan lebat. Minggu (10/3/2019).
Sejumlah warga panik mendengar gemuruh angin dan riuh seng saat diterpa angin.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sekitar pukul 08.30, terjadi hujan dengan intensitas sedang, setengah jam kemudian hujan makin lebat disertai angin kencang.
Akibatnya, sejumlah pohon di beberapa ruas jalan tumbang dan menutup badan jalan. Di antaranya, ruas Jl. El Tari, Frans Seda, Jl. Angga Oepura dan lain-lain.
Tidak hanya itu, informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, angin kencang juga menerbangkan seng-seng di rumah warga. Sementara itu pohon yang tumbang menindih mobil dan kabel listrik.
Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, melalui Forecaster I. Wisnu Wardhana menjelaskan, fenomena cuaca yang melanda Kota Kupang ini diidentifikasi sebagai squall line.
Squal line sangat berbahaya karena terdiri dari barisan awan cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan badai guntur.

Selain itu dapat mengakibatkan turbulensi yang membahayakan penerbangan.
Ia menjelaskan, squall line merupakan fenomena cuaca berskala lokal dari waktu tumbuh hingga punah (berakhir), 3-5 jam.
Lanjutnya, dari pantauan radar cuaca BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, squall line sudah mulai memasuki fase punah, tetapi masih ada potensi cuaca buruk dari awan awan Cumulonimbus(Cb).
Untuk itu, warga Kota Kupang perlu waspada adanya kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang.

"Kami imbau agar warga tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat dan memangkas pohon pohon besar sehingga mengurangi potensi dan dampak dari cuaca ekstrim," jelasnya.