Pasien RS Bhayangkara Trauma, Pasca Angin Kencang Porak-Porandakan Ruang Rawat Inap
Afliana Behi Feoh yang sudah dipindahkan ke ruang Melati ini mengaku masih terngiang dengan peristiwa yang berlangsung Minggu pagi tersebut.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Afliana Behi Feoh, pasien RS Bhayangkara Drs Titus Uly Kupang masih trauma dengan angin kencang yang menerpa Kota Kupang.
Perempuan berusia 80 tahun ini sedang tergeletak di ranjang pasien, saat angin kencang menerbangkan atap ruang rawat inap Cempaka RS Bhayangkara yang terletak di Jalan Nangka Kota Kupang ini, Minggu (10/3/2019).
Kini, Afliana Behi Feoh yang sudah dipindahkan ke ruang Melati ini mengaku masih terngiang dengan peristiwa yang berlangsung Minggu pagi tersebut.
Ia ceritakan, saat itu, di ruang inap Cempaka RS Bhayangkara Kupang terdapat empat orang pasien laki-laki dewasa, satu pasien perempuan, dan satu pasien anak-anak.
• Diam-Diam Sule Masih Pajang Foto Lina di Ruang Pribadinya, Terbongkar Begini Alasannya!
• Asyik Main Ponsel saat Hujan, Petir Sambar Tujuh Warga, Begini Kondisinya Sekarang
• ARMY Siap-Siap! BTS Comeback Pertengahan April 2019 Depan!
Para pasien berada di ruang Cempaka ditemani keluarga yang menjaganya.
Ia menjelaskan, saat itu dirinya tengah beristirahat ditemani cucunya Iren Behi (16).

Dia tidak menyangka hujan yang berlangsung sekira pukul 09.00 Wita disertai hujan kencang hingga membuat seng dan rangka baja roboh.
"Beta (saya) juga kaget, sampai mau lompat dari tempat tidur," katanya.
"Beta masih takut. Untung tadi beta tidak mati. Tadi mereka (petugas) rumah sakit kasih pindah saya ke sana-kemari," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, perempuan berusia lanjut warga kelurahan Manutapen tersebut mengaku kakinya sakit.
"Beta pung (punya) kaki yang sakit, mungkin tesalah (tergelincir)," ujarnya.

Menurut Iren Behi, cucu Afliana Behi Feoh, saat hujan deras disertai angin kencang itu, para pasien dan keluarga pasien berdiam diri di dalam ruangan rawat inap tersebut.
Mereka menjadi berteriak histeris begitu tiba-tiba atap gedung terkuak, lalu angin kencang menghantam ruangan rawat inap RS Bhayangkara tersebut.
Beruntung pihak petugas RS Bhayangkara segera mengevakuasi para pasien, sehingga tidak tertimpa reruntuhan baja ringan.
"Awalnya hanya seng yang terlepas, pas kami pindah ruangan baru atap ruangan roboh," katanya.

Seorang perawat rumah sakit yang berada di lokasi saat kejadian, Ino Tames (24) mengaku, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat sekira 20 menit.
Akibat kejadian tersebut, terdapat lima ruangan yang rusak yakni tiga ruangan rawat inap (ruang Mawar), satu ruangan penyimpanan oksigen dan satu ruangan bronkos copy.
Usai kejadian, walaupun hujan terus mengguyur, para petugas rumah sakit dibantu aparat kepolisian dari Sat Brimob Polda NTT mengevakuasi barang-barang rumah sakit.
Kerusakan Rumah Capai 400
Kerusakan rumah warga akibat bencana angin di Kotw Kupang pada Minggu (10/3/2019), bertambah. Saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang terus melakukan pendataan dan verifikasi.
Plh. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Ade Manafe,S.Ip, M.Si yang ditemui Senin (11/3/2019) mengatakan, hujan dan angin yang melanda seluruh wilayah Kota Kupang pada Minggu (10/2019) sekitar pukul 09:00 wita hingga pukul 11:00 wita menyebabkan kerusakan material yang cukup banyak.
"Kerusakan rumah meningkat setelah kita datakan sampai Minggu (20/3/2019) pukul 24:00 wita. Ada peningkatkan jumlah kepala kekuarga yang terdampak dari bencana itu," kata Ade.
Dijelaskan, meskipun tidak ada korban jiwa, namun, bangunan warga yang rusak sementara mencapai 400 rumah.

"Ini data sementara yang kami himpun dari semua kelurahan di Kota Kupang. Kerusakan ini tersebar merata di kelurahan di Kota Kupang," katanya.
Ditanyai soal kategori kerusakan, ia menjelaskan, hingga saat ini petugas masih melakukan pendataan di lapangan sehingga belum bisa diketahui kategori kerusakan untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan penanganan tanggap darurat.
Pemkot Bantu Tenda
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang membantu korban bencana angin kencang berupa puluhan tenda.
Tenda ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya roboh atau atap terangkat seluruhnya.
Hal ini disampaikan Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man, Senin (11/3/2019).

Menurut Hermanus, untuk bantuan berupa bahan bangunan kepada para korban, ada mekanisme yang harus ditempuh.
"Karena itu ,saya sudah minta BPBD segera datakan , verifikasi dampak kerusakaan. Kita harapkan hari ini sudah ada data valid sehingga pemerintah dapat mengambil langkah selanjutnya," kata Hermanus.
Dijelaskan, bantuan tanggap darurat yang dapat disalurkan lebih awal adalah tenda/terpal. Selain tenda, Pemkot Kupang juga menyiapkan 250 dos mie instan untuk para korban.
"Saya perlu sampaikan lagi bahwa validasi dam verifikasi data yang ada. Validiasi dan verifikasi bertujuan untuk menentukan keadaan darurat ," katanya.
Dikatakan, setelah adanya data, maka akan dilaporkan ke walikota agar ditindaklanjut dengan status tanggap darurat bencana.
Lebih lanjut, dikatakan, bahwa menyusul adanya bencana itu, maka pihaknya meminta seluruh pejabat eselon II agar tidak melakukan perjalanan keluar Kota Kupang.
"Ini bertujuan bahwa kita turut merasakan dan sepenangggungan menyampaikan keprihatinan kepada masyarakat yang mengalami dampak bencana," ujarnya.
SUBSCRIBE Channel POS KUPANG >>>>
(POS-KUPANG.COM/Gecio Viana/Oby L)