Asyik Main Ponsel saat Hujan, Petir Sambar Tujuh Warga, Begini Kondisinya Sekarang

Sebanyak tujuh orang yang menjadi korban pada peristiwa Minggu (10/3/2019) sore itu berasal dari dua desa, di Kecamatan Sungkai Barat, Lampung Utara

Editor: Bebet I Hidayat
TribunLampung/Anung Bayuardi
Asyik Main Ponsel saat Hujan, Petir Sambar Tujuh Warga, Begini Kondisinya Sekarang. Salah seorang dari tujuh korban tersambar petir di Lampung Utara, Minggu (10/3/2019). 

POS-KUPANG.COM, KOTABUMI - Berhati-hatilah saat hujan disertai petir turun. Jangan sekali-kali bermain-main dengan telepon seluler di ruang tertentu. Bisa-bisa bahaya mendatangi seperti yang dialami tujuh orang di Lampung Utara ini.

Diduga gara-gara HP atau telepon seluler dinyalakan, petir menyambar tenda di ladang jagung yang di dalamnya terdapat tujuh orang yang sedang berteduh.

Sebanyak tujuh orang yang menjadi korban pada peristiwa Minggu (10/3/2019) sore itu berasal dari dua desa, di Kecamatan Sungkai Barat, Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Beruntung tidak korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut.

Para korban hanya mengalami luka bakar sekitar 20 persen di bagian punggung dan kaki mereka.

Benarkah petir menyambar mereka gara-gara satu di antaranya menyalakan HP? Hal ini masih jadi perdebatan secara ilmiah.

Namun, pada banyak kasus, petir menyambar saat seseorang mengaktifkan HP bersamaan dengan saat hujan.

Kembali ke peristiwa di Lampung Utara, Zulham A. Razak, Camat Sungkai Barat, membenarkan peristiwa tersebut.

5 Drama Korea Ini Bercerita Tentang Sahabat Jadi Cinta Sejati yang Pasti Bikin Kamu Baper Abis

Diam-Diam Sule Masih Pajang Foto Lina di Ruang Pribadinya, Terbongkar Begini Alasannya!

Keliling Kampung Mengais Rupiah: Pria asal Mauponggo Raup Jutaan Rupiah Perbulan, Ini Pekerjaannya!

Dua warga dari desa Kubuhitu, Ngatiyem (60) dan Deki Mahendra (17). Lima orag lainnya merupakan warga desa Sinar Harapan, Jumadi (65) warga Dusun I, Juleha (35), Ahmad Toha Abdul Gani (5), Seno (38), Oji Saputra (17), keempatnya warga dusun II.

Zulham mengatakan Ketujuh orang itu sedang berteduh dari hujan.

Mereka berteduh di bawah terpal yang ada di ladang jagung sembari mengupas kulit jagung.

Kejadian itu, terjadi ketika ketujuhnya mengerjakan mengupas kulit jagung, salah seorang di antara mereka mengambil ponsel.

Tujuannya untuk mengetahui pukul berapa saat itu.

Hanya berselang lima menit dari itu, petir kemudian menyambar pondok mereka.

Sambaran petir turut membuat menyambar para pekerja.

Kabar ini langsung terdengar oleh warga dan pamong desa/kecamatan segera melarikan mereka ke puskesmas terdekat.

Akibat sambaran petir, mereka terluka di bagian punggung, betis, tangan, dan pantat.

"Luka bakar sekitar 20 persen, tidak ada yang sampai kritis bahkan sampai meninggal," jelasnya, saat ditemui di aula pemkab Lampung Utara, Senin 11 Maret 2019.

Enam di antara ketujuh korban terbilang masih satu keluarga.

Korban yang paling kecil berumur lima tahun dan saat ini, mereka sudah di rumahnya.

Bahaya Main HP Saat Hujan

Apa yang dialami 7 warga Lampung Utara menimbulkan pertanyaan, apakah aman menggunakan ponsel pada saat cuaca mendung atau hujan?

Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh lembaga cuaca Amerika Serikat, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), telepon seluler aman dipakai meskipun saat hujan.

"Tidak ada penghubung langsung antara Anda dan petir," tulis NOAA dalam situsnya, seperti ikutup dari Kompas.com.

Yang disarankan untuk dihindari oleh NOAA adalah penggunaan telepon kabel, misalnya telepon rumah, pada saat hujan. Sebab, kabel bisa menjadi penghantar listrik.

John Jensenius dari National Weather Service mengatakan bahwa ponsel tak bisa dijadikan penyebab ketika seseorang tersambar petir sementara di tangan mereka terdapat telepon genggam.

“Jadi jika anda menggunakan ponsel, Anda tidak lebih mungkin terkena sambaran petir dibandingkan saat tidak memakai telepon genggam,” katanya.

Ia mengatakan bahwa hal yang justru perlu diperhatikan adalah lokasi. Alih-alih memberi perhatian pada ponsel, orang mesti memastikan bahwa mereka berlindung di tempat yang aman.

Meski begitu, Jensenius menjelaskan perangkat elektronik termasuk gawai seperti laptop dan ponsel jika ditancapkan ke colokan akan berisiko jika digunakan saat petir terjadi. Oleh karena itu, ia meminta untuk menjauhi alat-alat tersebut.

Menurut NOAA, bangunan semi terbuka layaknya gazebo tidak memberikan perlindungan yang cukup dari petir. Jika ingin benar-benar aman, tempat bernaung yang tertutup adalah pilihan terbaik agar terhindar dari bahaya sambaran petir.

Tips Aman

Hingga kini, masih ada pertentangan apakah menggunakan ponsel pada saat cuaca mendung atau hujan itu berbahaya atau tidak. Namun, untuk meminimalisasi risiko, ada baiknya kita melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, seperti dirangkum KompasTekno dari situs Centers for Disease Control and Prevention:

Di luar ruangan:

- Jika ramalan cuaca mengatakan akan ada badai petir, tunda semua aktivitas.

- Saat ada petir, masuk ke dalam rumah atau cari tempat berlindung.

- Jika tidak ada lokasi berlindung, berjalanlah secara merangkak atau merayap, usahakan badan serapat mungkin dengan tanah atau bumi.

- Hindari dinding atau lantai beton sebab aliran listrik bisa merambat melalui logam besi atau kawat yang menjadi rangka beton.

- Panduan keamanan di saat petir adalah aturan 30-30. Setelah melihat kilat, mulai berhitung hingga 30. Jika mendengar geledek sebelum hitungan ke-30, masuk ke dalam ruangan. Tunda aktivitas di luar hingga 30 menit setelah bunyi geledek terakhir.

Dalam ruangan:

- Hindari penggunaan air pada saat badai petir. Arus listrik petir bisa mengalir melalui pipa ledeng.

- Hindari peralatan listrik segala jenis. Listrik petir bisa merambat melalui sistem elektrik dan radio serta sistem antena televisi.

- Hindari penggunaan telepon kabel.

- Hindari dinding dan lantai beton.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Artikel ini dikutip POS-KUPANG.COM dari laman Tribunlampung.co.id.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved