Korban DBD Bertamba di Sumba Timur, 17 Nyawa Melayang
11 orang pasien meninggal di RSUD Umbu Rara Meha, 4 orang pasien meninggal di RSK Lindimara Waingapu, dan 1 pasien meninggal di RSU Imanuel Waingapu.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU----Wabah demam berdarah dangue (DBD) di wilayah Kabupaten Sumba Timur semakin berkecamuk, pasalnya pasien yang menderita DBD terus meningkat tajam dari hari ke hari sepanjang Tahun 2019. Begitu juga pasien yang meninggal akibat DBD ini juga semakin meningkat.
Total hasil rilis dari tiga Rumah Sakit yang ada di Kota Waingapu yakni RSK Lindimara, RSU Imanuel Waingapu, dan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai tanggal 9 Frebuari 2019 sudah mencapai 647 pasien yang diserang DBD yang ditangani oleh ketiga Rumah Sakit itu.
Sedangkan total yang dihimpun POS-KUPANG.COM terkait pasien meninggal akibat diserang DBD sudah sebanyak 17 orang pasien.
Sebanyak 11 orang pasien meninggal di RSUD Umbu Rara Meha, 4 orang pasien meninggal di RSK Lindimara Waingapu, dan 1 pasien meninggal di RSU Imanuel Waingapu.
Sementara satu nyawa lainya yang tak bisa tertolong adalah bayi dalam kandungan korban Asnat Landu Tana warga Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.
Korban Asnat meninggal dunia karena DBD saat sedang mengandung. Usia kandunganya sudah mencapai 7 bulan. Korban meninggal dunia usai di rujuk dari RSK Lindimara ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dan menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (9/3/2019) subu pukul 04.00 Wita.
Paman Korban Panda Huki kepada wartawan, Sabtu (9/3/2019) mengatakan bayi kandungan korban meninggal terlebih dahulu. Pihak medis hendak melakukan operasi pengambilan bayi dalam kandungan korban, namun korban saat itu dalam kondisi lemah, sehingga batal dioperasi.
"Karena kondisi tubuh korban tidak stabil, akhirnya tunda sudah operasinya, sehingga, Sabtu (9/3/2019) pada pukul 04.00 Wita nyawa korban tidak bisa tertolong lagi,"ungkap Panda Huki.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes kepada POS-KUPANG. COM, melalui pesan WatsApp, Sabtu (9/3/2019) mengatakan pasien DBD yang ditangani pihak RSUD sepanjang sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 9 Maret 2019 sudah 237 orang.
Dari total 237 pasien DBD ini jelas Dr. Lely, 11 orang pasien diantaranya meninggal dunia.
"Laporan DBD hari ini total 237 orang, meninggal 11 orang. Sedangkan pasien yang masih dirawat 14 orang dengan rincian pasien lama 12 orang, pasien baru masuk sebanyak 2 orang,"tulis Dr. Lely.
Dr. Lely melalui pesan WatsApp juga mengirimkan data laporan kasus baru DBD Sumba Tmur per tanggal 8 Maret 2019 yakni kasus DBD sebanyak 19, Suspek 1, dan meninggal nihil.
Bukan hanya data ini saja Dr. Lely juga mengirimkan data total kasus DBD sejak dari tanggal 1 Januari sampai dengan 8 Maret 2019 yakni kasus 623 kasus DBD, Suspek 66 kasus, dan meninggal 15 kasus.
• BREAKING NEWS: Hujan Badai Menerjang Kota Kupang, Ratusan Pohon Tumbang di Jalan
Direktur RSK Lindimara Dr.Alhairani K.L.M.Mesa kepada POS-KUPANG. COM melalui pesan WatsApp, Sabtu (9/3/2019) juga mengatakan total pasien DBD yang dirawat di RSK Lindimara terhitung dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 9 Maret 2019 sebanyak 214 pasien.
Kata Dr. Alhairani, dari 214 pasien DBD yang ditangani itu, 4 pasien DBD diantaranya meninggal dunia.
"RSK Lindimara 214 pasien. 4 meninggal,"tulis Dr. Alhairani di pesan WatsApp.
Sementara itu, direktur RSU Imanuel Waingapu, Dr. Danny Christian kepada POS-KUPANG. COM, Sabtu (9/3/2019) malam menjelaskan sepanjang tahun 2019 terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 9 Maret 2019 sudah sebanyak 196 pasien yang positif DBD yang ditangani oleh pihak di RSU Imanuel Waingapu. Satu pasien diantaranya meninggal dunia.
"Sudah 196 orang pak, satu saja yang meninggal,"tulis dr. Danny. (*)