Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 5 Maret 2019 '' Berharaplah Pada Allah yang Maha Tinggi''
Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 5 Maret 2019 '' Berharaplah Pada Allah yang Maha Tinggi''
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 5 Maret 2019 '' Berharaplah Pada Allah yang Maha Tinggi''
Renungan Harian Kristen Protestan
Oleh: Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
''Berharap pada Allah Yang Maha Tinggi, yang memulihkan lewat tangan-tangan manusia beriman yang di bumi''
Menurut Lianny Hendranata (dalam bukunya Menggali Inner Power untuk meraih keberuntungan, terbitan Elex Media Komputindo, Jakarta 2005, hal. 22) “Tembok Besar Cina mulai didirikan pada abad ke-3 SM.
Tembok yang kerap disebut sebagai "keajaiban dunia kedelapan" itu memiliki panjang sekitar 1.500 mil (2.400 kilometer).
Tembok Besar tersebut dibangun untuk melindungi rakyat dari serbuan mendadak para pengembara dan menjaga mereka dari penyerangan yang dilakukan oleh negara-negara musuh”.
Bacaan renungan kita hari ini, Zakharia 2:1-5 berbicara juga tentang pembangunan tembok dan kota Yerusalem pasca pembuangan di Babel.
Waktu itu, masih sangat sedikit orang yang kembali dari pembuangan, sehingga Yerusalem belum dapat dibangun kembali.
Kota itu masih berupa puing-puing.
Dalam kondisi inilah Nabi Zakharia menerima penglihatan dari TUHAN tentang bagaimana nantinya TUHAN, Allah Israel akan terlibat dalam pemulihan umatNya yang mengalami penderitaan, karena pembuangan akibat dosa kesalahan dan hukuman yang diberikan TUHAN bagi mereka.
Pemulihan itu dimungkinkan oleh karena Allah mengingat umatNya, yang kalau dikaitkan dengan arti nama "Zakharia" cocok satu sama lain yakni Allah mengingat umat-Nya dan Allah memegang janji setiaNya terhadap umat Israel.
Melalui nama Zakharia, yang dilahirkan di Babel itu sekaligus memperlihat rasa sukacita orangtuanya.
Menarik kita memperhatikan pandapat dari Eric Zenger (dalam bukunya Einleitung in das Alte Testament, 6 Auflage, Kohlhammer, Stuttgart 1995, hal. 578) yang membagi kitab Zakharia atas tujuh penglihatan karena dikelompokan dalam tujuh tingkatan.
Setiap visi memeliki padanannya masing, dan puncak dari semua visi ini ada pada visi keempat yaitu Mata Allah yang bersinar sekaligus mengawasi umatnya.