Puting Beliung Terjang Luwu Utara pada Malam Hari, 45 Rumah Warga Terangkat Bersama Tiang-tiangnya

Atap rumah hingga harta benda mereka pun rusak. Rumah terangkat bersama tiang-tiangnya

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/AMRAN AMIR
Sebanyak 45 rumah warga di desa Munte, kecamatan Tana Lili, kabupaten Luwu Utara diterjang Puting Beliung, Minggu (03/03/2019). 

POS-KUPANG.COM - Hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengalami rusak parah akibat diterjang puting beliung sejak Sabtu (3/3/2019) malam.

Warga yang mengalami korban bencana alam puting beliung rumahnya mengalami kerusakan. Atap rumah hingga harta bedan mereka pun rusak. Rumah terangkat bersama tiang-tiangnya

Pagi tadi, Senin (4/3/3019), warga Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mulai membenahi rumah-rumah mereka yang rusak akibat terjangan angin puting beliung yang melanda desa mereka pada Sabtu (02/03/2019) pukul 22.00 WITA. 

Para warga membenahi rumah mereka dibantu relawan Palang Merah indonesia (PMI). Para warga juga mengamankan sejumlah perabotan yang masih bisa digunakan. 

Salah satu korban puting beliung, Masnah mengatakan bahwa saat terjadi angin puting beliung rumahnya sempat terangkat dan ambruk. Beruntung Masnah dan keluarganya bisa keluar rumah menyelamatkan diri.

“Di rumah kami ada 8 orang dengan anak-anak, saat terjadi angin kencang kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali keluar rumah menyelamatkan diri karena atap rumah satu per satu diterbangkan angin. Saat kami sudah di luar rumah terlihat rumah terangkat dengan tiang-tiangnya hingga rata tanah,” katanya Masnah saat di temui Kompas.com, Senin (4/3/2019). 

Masnah berharap agar pemerintah kabupaten Luwu Utara membantu merehabilitasi rumah mereka.

“Tidak ada apa-apa lagi, kami berharap pemerintah membantu perbaikan rumah kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga lain yang rumahnya mengalami kerusakan pada bagian atap rumah, mulai membenahi dengan menggunakan peralatan seadanya. 

Mereka menggunakan penutup dari terpal agar terlindung dari hujan dan sinar matahari. Terpal tersebut bantuan dari pemkab Luwu Utara. 

“Untuk sementara kami pakai terpal dari bantuan pemerintah, karena semalam kami juga masih mengungsi di rumah tetangga karena hujan deras. Alhamdulilah kami bisa dibantu dari pemerintah berupa sembako dan pemeriksaan kesehatan,” ujar salah satu warga.

 

Pasca-dilanda puting beliung, warga desa Munte, kecamatan Tana Lili, Luwu Utara membenahi atap rumah mereka dengan menggunakan terpal sebagai pengaman sementara, Senin (04/03/2019)
Pasca-dilanda puting beliung, warga desa Munte, kecamatan Tana Lili, Luwu Utara membenahi atap rumah mereka dengan menggunakan terpal sebagai pengaman sementara, Senin (04/03/2019) (KOMPAS.com/AMRAN AMIR )

Bantuan perbaikan rumah
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Luwu Utara, Alauddin Sukri mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat berdampak merupakan bantuan tahap awal yang sifatnya darurat.

"Bantuan itu masih bersifat darurat untuk mengantisipasi jika kembali terjadi hujan, kami memprioritaskan bantuan itu dulu, Insya Allah atas perintah bupati dalam waktu dekat ada bantuan perbaikan terhadap rumah warga yang terkena dampak,” tutur Alauddin.

Sebelumnya diberitakan bahwa bencana angin puting beliung terjadi di desa Munte, kecamatan Tana Lili pada Sabtu (3/3/2019) malam pukul 22.00 WITA.

Menurut kepala Markas PMI Luwu Utara, Andi Bahtiar mengatakan bahwa puluhan rumah mengalami kerusakan akibat puting beliung.

“Sebanyak 45 rumah yang rusak akibat puting beliung, 13 unit rumah rusak berat dan 32 unit rumah rusak sedang,” jelasnya.

Menurutnya kejadian puting beliung yang melanda desa Munte, pihak pemerintah dan kepolisian telah menurunkan bantuan kepada warga yang mengalami kerusakan rumah.

“Siang tadi pemerintah kabupaten Luwu utara telah menurunkan bantuan bersama kepolisian Polres Luwu Utara berupa bahan makanan dan terval untuk digunakan sementara oleh masyarakat,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Munte, Andi Mahlul, mengatakan bahwa puting beliung terjadi sekitar pukul 20.30 wita Sabtu Malam.

“Tiba-tiba angin puting beliung terjadi, atap rumah beterbangan, waktu itu mati lampu, kami langsung keluar rumah mencari tempat aman,” kata Andi Mahlul saat di temui di rumahnya.

Warga yang dilanda angin puting beliung terpaksa mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat mereka untuk sementara waktu karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten Luwu Utara belum sempat dipakai.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara mendirikan posko bagi warga korban angin puting beliung. Selain itu, PMI turut membantu warga untuk memindahkan barang yang masih bisa diselamatkan ke tempat yang lebih aman dan melakukan pendataan.

Sebanyak 45 rumah warga di desa Munte, kecamatan Tana Lili, kabupaten Luwu Utara diterjang Puting Beliung, Minggu (03/03/2019)
Sebanyak 45 rumah warga di desa Munte, kecamatan Tana Lili, kabupaten Luwu Utara diterjang Puting Beliung, Minggu (03/03/2019) (KOMPAS.com/AMRAN AMIR)

Menurut Kepala Markas PMI Luwu Utara Andi Bahtiar, puluhan rumah mengalami kerusakan akibat puting beliung.

“Sebanyak 45 rumah yang rusak akibat puting beliung, 13 unit rumah rusak berat dan 32 unit rumah rusak sedang,” ucapnya.

Menurut dia, kejadian puting beliung yang melanda desa Munte, pihak pemrintah dan kepolisian telah menurunkan bantuan kepada warga yang mengalami kerusakan rumah.

“Siang tadi pemerintah kabupaten Luwu utara telah menurunkan bantuan bersama kepolisian Polres luwu Utara berupa bahan makanan dan terval untuk digunakan sementara oleh masyarakat,” ujarnya.

(kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved