Sampah Menumpuk di Tepi Jalan Herman Johannes Penfui Kupang, Bau Menyengat
Sekitar 100 meter dari Tugu Merpati, melalui lajur jalan ke arah Bukit Cinta, pemandangan jorok dari sampah yang menumpuk dan bau menyengat
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Upaya Gubernur NTT, Viktor Laiskodat memerangi sampah belum dibarengi kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.
Masyarakat bahkan masih membuang sampah di tepi jalan raya.
Salah satunya seperti yang tampak di tepi Jalan Herman Jonanes, Penfui, Kota Kupang.
Sekitar 100 meter dari Tugu Merpati, melalui lajur jalan ke arah Bukit Cinta, pemandangan jorok dari sampah yang menumpuk dan bau menyengat langsung menyergap siapa saja yang melintas di sana.
Disaksikan Pos-Kupang.com, Minggu (24/2/2019) sore, tumpukan sampah itu kelihatan baru selesai dibakar sebagiannya.
Sisa sampah plastik berupa kantong plastik, botol minuman kemasan, bungkusan mie, bungkusan shampoo dan plastik kemasan lainnya berserakan begitu saja.
Rinny Jura, pejalan kaki yang kebetulan melintas di situ, mengatakan, tak ada petugas kebersihan yang datang untuk mengangkut tumpukan sampah itu. Padahal lokasinya langsung berada di pinggir jalan umum.
Menurutnya, lokasi di sepanjang jalan itu memang terbilang kotor dan jorok. Warga acapkali membuang sampah sembarangan di pinggir jalan karena sudah jadi kebiasaan.
Ia pun meminta ketegasan Pemerintah Kota Kupang dalam menjaga kebersihan.
"Sonde tau sapa yang harus tanggung jawab," ujarnya dalam dialek Kupang, artinya, tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab.
"Coba kakak lewat saja di sepanjang jalan ini. Kotor sekali," pungkasnya kesal.
(*)