Pub ‘Triple Seven’  Disita  Eksekusi Rp 665  Juta  Dititip di  BRI Maumere

Sita eksekusi itu dilaksanakan Selasa (19/2/2019) di Pengadilan Negeri Maumere menghadirkan termohon pasangan suami istri Aloysius, dan Serafi

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO’A
Marianus Mo’a, S.H, M.H memperlihatkan bukti penitipan  uang  Rp  665 Juta di BRI   Cabang Maumere,  Kamis  (21/2/2019).   

Laporan  Wartawan  Pos-kupang.com, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM,MAUMERE--- Tanah  dan bangunan   tempat hiburan  malam  Triple  Seven  di Jalan  Trans  Utara,   Kelurahan Wailiti Kecamatan Alok Barat,   Kabupaten Sikka,  Pulau  Flores, Propinsi NTT ternyata menyimpan  masalah.

Putusan  kasasi  Mahkamah Agung   (MA)  RI memerintahkan  sita eksekusi atas  tanah dan bangunan  kepada  termohon Aloysius G. Tunggal, dan Serafin Desanto  membayar  Rp 665 juta.

Sita  eksekusi  itu dilaksanakan Selasa  (19/2/2019) di  Pengadilan Negeri  Maumere menghadirkan   termohon pasangan suami istri Aloysius, dan  Serafin  dan  pemohon   Blasius Charles Goni.

Amankan  Kunjungan  Sandiaga,  Polres Sikka  Kerahkan  118 Personil 

“Klien saya  patuhi putusan MA menjalankan sita eksekusi membayar uang  Rp 665  juta. Tapi  Pak Blasius  tidak  mau terima uangnya. Uangnya dititip ke  rekening PN Maumere di BRI  Cabang Maumere,” kata  kuasa hukum   termohon Marianus Mo’a, S.H, M.H, kepada  POS-KUPANG.COM, Minggu   siang   (24/2/2019)  siang di Maumere.

Marianus menjelaskan  putusan kasasi   MA   pada bulan  Oktober 2018 menguatkan  putusan  PN Maumere  2015.

“Kapan   pemohon  mau ambil uangnya dititip di BRI  terserah dia. Intinya perkara  ini sudah selesai. Klien saya  jalani perintah putusan ini secara sukarela. Ini  termasuk sangat cepat,”   tandas Marianus.  

Sengketa lokasi ini,  demikian Marianus, bermula dari  jual  beli  lahan di tahun  2012 seluas  1.795 meter seharga  Rp 800  juta  lebih dari keseluruhan luas lahan  4.344  meter persegi.    Lahan ini dibeli  oleh Martinus  Tunggal (Alm),   putra pasangan Aloysius dan  Serafin. Sertifilat  tanah dipecah atas  nama  Martinus.  Selanjutnya  telah dibalik atas nama kepada  Aloysisus  ayah Martinus.

“Saya   harap  masyarakat harus diberi pencerahan soal eksekusi sukarela yang  benar.   Pertimbangan hukum dan amar putusan harus dibaca keseluruhan  agar  tidak tersesat,”  pinta Marianus.  *

 

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved