Sinode GMIT Alokasikan Dana Rp 2,2 Miliar Untuk Sekolah
Sinode GMIT akan menggelar kegiatan Konsultasi Gereja, Pendidikan, dan Konven Kepala Daerah di Kota Kupang.
Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sinode GMIT akan menggelar kegiatan Konsultasi Gereja, Pendidikan, dan Konven Kepala Daerah di Kota Kupang.
Kegiatan itu akan dilakukan dari tanggal 23-27 Februari 2019, bertempat di Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Paulus Naikoten dan Gedung Lembaga penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT.
Ketua Sinode GMIT Mery Kolimon dalam jumpa pers di Gereja Pniel Sikumana, Kota Kupang, Rabu (20/2/2019), mengatakan pihak Gereja memiliki perhatian yang besar kepada sekolah-sekolah di bawah naungan Sinode GMIT.
"Tahun 2018, Sinode GMIT mengalokasikan dana sumbangan sebesar Rp. 2,2 miliar. Uang itu adalah sumbangan kolekte dan telah dikirimkan ke sekolah-sekolah," katanya.
• Polda NTT Hentikan Penyelidikan Dugaan Kasus Ijasah Palsu Bupati Rote Ndao
Uang sumbangan itu dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan guru, dan perbaikan infrastruktur sekolah.
Kegiatan yang akan digelar ini, katanya, adalah bukti kepedulian Gereja terhadap dunia pendidikan di NTT, terutama terhadap sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Sinode GMIT.
"Kegiatan ini sebagai tindaklanjut dari keputusan sidang Sinode di Rote Ndao tahun 2015 lalu. Sidang itu memberikan tugas kepada kepengurusan Sinode sekarang untuk melakukan pembenahan dalam bidang pendidikan / sekolah GMIT," katanya.
Sejak kegiatan Sinode empat tahun lalu itu, katanya, sampai sekarang pihaknya terus melakukan kajian.
"Kami lihat, perlu ada upaya pembenahan sekolah. Sebelumnya GMIT miliki 1 Yapenkris. Sampai sekarang, telah ada 13 Yapenkris, namun belum maksimal mengurus pendidikan," akunya.
Hal lain yang sangat penting, katanya, adalah pembenahan manajemen sekolah, dan itu dilakukan acara sistemik.
"Perlu adanya pembenahan dan kami lakukan kajian. Pertama kami lakukan kajian serius. Nanti dalam acara ini kamu luncurkan data sekolah GMIT," ungkapnya.
Dikatakan, selama ini Sinode GMIT belum memiliki grand design untuk sekolah-sekolahnya.
"Kita punya 594 sekolah baik di tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, maupun universitas. Tiga Perguruan tinggi kami, Artha Wacana (Unkris), STKIP dan Tribuana di Alor. Di antara sekolah-sekolah itu ada yang kualitasnya baik, bahkan menjadi sekolah unggulan di daerah. Tapi banyak juga yang belum terlalu baik kualitasnya," ujarnya.
Karena itu, dalam acara yang akan dibuka oleh Gubernur NTT ini, dia berharap seluruh kepala sekolah di bawah naungan GMIT, Dari PAUD sampai SMA, hadir.
"Dan juga tiga rektor dari Universitas milik GMIT hadir. Jumlah kepala sekolah 485 yang akan hadir. Kami juga meminta kepala dinas di daerah-daerah agar izinkan mereka datang. Gubernur juga dipastikan untuk datang dan membuka kegiatan ini," terangnya.
Dia katakan lagi, salah satu keputusan Sinode GMIT tahun 2015 itu ialah mempertahankan sekolah agar jangan dinegerikan.
"Karena itu kehadiran kepala sekolah menjadi penting. Kami ingin agar kepala sekolah miliki pemahaman sejalan dengan visi misi Sinode GMIT," ujarnya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Alexander Ena, mengatakan segala persiapan secara teknis telah dilakukan.
Undangan telah diswbarkan, dan juga telah memastikan gubernur NTT akan hadir pada acara ini.
"Kegiatannya pada tanggal 23-28 Februari, tetapi acara intinya pada 24-28 Februari. Undangan yang hadir 1000 orang. Kami undang tiga rektor dan rekan-rekan lain. Pak gubernur akan datang ke sini dan membuka kegiatan," katanya. (*)