Renungan Agama Kristen Protestan
Satu Daging Artinya Jangan Cari Lain dan Banding-banding
Memelihara keutuhan pernikahan butuh pengorbanan. Dan pengorbanan itu janganlah seseorang hanya menuntut dari pihak lainnya
Siapakah yang mau memotong satu orang menjadi dua bagian, yang satu terlepas dari yang lain?
Yang menginginkannya jelas hanyalah para pelakor (perebut laki orang) atau pebinor (perebut bini orang).
Tuhan Yesus menerangkan bahwa menurut maksud Allah, suami dan istri senantiasa haruslah memelihara hubungan mereka. Ini adalah ajaran yang indah.
Kita semua mengetahui betapa jiwa anak-anak disiksa dan dirugikan jika ayah dan ibu mereka bercerai.
Suami istri memerlukan cinta kasih dan banyak kesabaran dan kebijaksanaan supaya hubungan terpelihara terus, dan mampu menghadapi gelombang dan badai rumah tangga.
Jadi itulah makna satu daging yang sebenarnya. Jadi jangan suami memandang istri sebagai seonggok daging atau obyek seks belaka. Apalagi seolah-olah menyamakan istri dengan sansaks tinju, sehingga dipukul hingga babak belur.
Pernah di Rote seorang istri dipukul oleh suaminya hingga babak belur dan istrinya melaporkannya dan akhirnya masalahnya di bawa ke gereja.
Pendeta yang mengurus perkaranya itu bertanya pada suami, kenapa ko bapa pukul istri sampai begitu macam.
Jawaban sang suami membuat pendeta kaget: "Beta bukan pukul beta pung istri, tetapi beta pukul beta pung sapi dong".
Rupanya waktu menikahi istrinya dia bayar belis pakai sapi dan dengan begitu katanya ia berhak melakukan apa saja pada istrinya.
Pasangan hidup kita (suami atau istri) bukan benda atau disamakan dengan hewan sehingga kita diperlakukan seanaknya saja.
Dalam Alkitab sendiri, misalnya dalam surat Rasul Paulus. Paulus membedakan jenis-jenis daging.
Paulus berkata dalam 1 Kor 15:39 " Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan".
Pasangan hidup kita juga tentu punya kekurangan dan kelebihan dan karena itu janganlah kita banding-bandingkan dengan yang lain.
Bahwa dia tidak tahu masaklah, yang baru lebih jago ini dan itu na, pokoknya macam-macam alasan kalau mata dan hati seseorang sudah tertuju kepada yang lain.