Renungan Agama Kristen Protestan

Satu Daging Artinya Jangan Cari Lain dan Banding-banding

Memelihara keutuhan pernikahan butuh pengorbanan. Dan pengorbanan itu janganlah seseorang hanya menuntut dari pihak lainnya

Editor: Ferry Jahang
zoom-inlihat foto Satu Daging Artinya Jangan Cari Lain dan Banding-banding
Dok Pribadi
Pendeta Messakh Dethan

Rabi Akiba malah mengizinkan seorang suami boleh menceraikan istrinya, jika istri itu tidak cukup cantik.

Alasannya waktu menikah biasanya sang calon memakai penutup wajah atau cadar, dan kain penutup wajah itu baru dibuka setelah resmi menikah.

Hal ini lumrah terjadi dalam budaya Timur Tengah atau budaya Semit, misal dalam kasus pernikahan Yakob yang pertama.

Ternyata pengantin yang ada dibalik cadar tidak seperti impiannya Rachel, yang elok sikapnya dan cantik parasnya tetapi ternyata Lea, karena Lea pada pesta pernikahan memakai penutup wajah.

Tetapi Yakob tidak menceraikan Lea karena tunduk kepada kesepakatan dengan mertuanya Laban (Kejadian 29:1-35)

Andaikata Tuhan Yesus menjawab bahwa pendapatNya sama dengan Rabi Syammai, maka Ia akan menentang pengikut-pengikut Hillel dan menentang juga Herodes Antipas, Raja Pirea, yang telah menceraikan istrinya yang pertama, hanya karena ia lebih menyukai seorang wanita lain, yakni Herodes.

Jadi ada pencobaan bagi Yesus. Namun demikian, Yesus tidak segan menjawab.

Tuhan Yesus menjawab dengan menguraikan apa arti nikah itu menurut maksud Allah, dan bukan maksud manusia atau keinginan manusiawi.

Tuhan Yesus mempergunakan Perjanjian Lama (PL) sebagai dasar, tetapi menggali arti terdalam dari PL itu. Tuhan Yesus mengutip Kej 1:27 dan kemudian Kej 2:24.

Tuhan Yesus memaparkan bahwa di Kej 2:24 pernikahan itu dilukiskan sebagai suatu ikatan yang amat kuat, jauh lebih kuat dari pada ikatan keluarga (2"seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Menjadi satu daging mempunyai arti yang lebih luas dari pada hubungan seksual.

Menjadi satu daging berarti menjadi satu kesatuan yang hampir dapat disebut satu orang saja.

Jikalau hanya sekadar hubungan seksual, maka orang bisa mencari dimana saja dan kapan saja dan orang dengan gampang akan melupakan pasangannya dan mencari yang lain.

Apalagi kalau ada alasan bahwa pasangannya itu ada kesalahan atau kekurangan-kekurangan tertentu.

Kemudian di ayat 6b Tuhan Yesus menarik kesimpulan apa yang telah disatukan Tuhan menjadi satu orang, tidak boleh dibelah dua oleh perceraian.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved