Live Streaming GERHANA BULAN Supermoon Malam Ini Jam 23.30 WIB, Berikut Tata Cara Solat dan Doanya
Tayangan langsung Supermoon akan dimulai pukul 4.30 malam GMT (UTC) atau Selasa (19/02/2019) 23.30 WIB di dua link berikut ini atau video di atas.
POS-KUPANG.COM - Saksikan live Streaming Supermoon 19 Februari 2019 malam ini, fenomena Super Snow Moon di 2019.
Untuk melihat tampilan terbaik Supermoon nanti malam, kamu harus menunggu hingga matahari terbenam atau kamu dapat memilih siaran langsung Supermoon secara online.
Melansir dari laman Express.co.uk, Astronom Gianluca Masi, kepala Proyek Teleskop Virtual yang berbasis di Italia, mengatakan kepada Express.co.uk bahwa Teleskop Virtual akan melakukan streaming Supermoon secara online pada hari Selasa.
Tayangan langsung Supermoon akan dimulai pukul 4.30 malam GMT (UTC) atau Selasa (19/02/2019) 23.30 WIB di situs web Virtual Telescope dan melalui Youtube.
"Saya senang berbagi dengan Anda bahwa Teleskop Virtual akan berbagi secara langsung pada 19 Februari 2019 mendatang, Supermoon, Bulan Purnama terbesar tahun ini," ujar Masi.
"Kami akan menunjukkan satelit kami sementara itu akan naik di atas Roma, di antara monumen legendaris Kota Abadi," lanjutnya.
• Unicorn? Ternyata Ada Istilah-Istilah Lain Startup, Perlu Dipahami Arti, Makna serta Penjelasannya
• Sekda Papua Ditetapkan Tersangka, Inilah Sosok Putra Adonara Flores NTT, Lulusan Terbaik IPDN
• 5 Fakta Supermoon yang Akan Terjadi pada Selasa Malam Ini,
Astronom itu mengatakan acara itu akan menjadi pengalaman yang tak terlupaka dan tersedia untuk dinikmati semua orang.
Supermoon hari Selasa adalah contoh momen Bulan mendekati perigee - titik terdekat dalam orbitnya ke Bumi.
Saat Bulan melakukan perjalanan ke seluruh dunia, ia mencapai titik tertinggi dan terjauh, puncaknya, pada berbagai titik waktu.
Tapi Supermoon hanya terjadi ketika Bulan berada pada fase Bulan Purnama atau fase Bulan Baru.
Ketika Bulan Purnama atau Bulan Baru mendekati puncaknya, itu dikenal sebagai Micromoon.
Pada hari Selasa, Supermoon akan muncul sekitar tujuh persen lebih terang daripada Bulan Purnama biasa yang akan kamu lihat tahun ini.
"Pertunjukan Bulan Purnama, dan tentu saja Supermoon, menawarkan yang terbaik ketika satelit kita naik atau terbenam, yang terjadi saat matahari terbenam dan saat fajar, masing-masing," tambah Masi.
Peristiwa ini akan terjadi saat bulan berada di posisi berlawanan dengan matahari.
"Bulan Purnama bersinar di langit pada arah yang berlawanan dengan Matahari, sehingga terbit saat matahari terbenam dan terbenam saat fajar.Selama senja, sisa cahaya matahari yang tersebar di sekeliling oleh atmosfer kita memungkinkan kita untuk mengagumi pemandangan, sementara Bulan Purnama naik atau turun di cakrawala," jelasnya.
Link Live Streaming Supermoon 19 Februari 2019 malam ini, fenomena Super Snow Moon di 2019:
Tata Cara Salat Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT.
Dalam bahasa Arab gerhana bulan disebut "khusuf"
Saat terjadi fenomena alam gerhana bulan kita umat mulim dianjurkan untuk salat sunah dua rakaat atau salat sunah khusuf.
Salat sunah ini terbilang sunah muakkad.
Salat sunah gerhana bulan bisa dikerjakan secara berjamaah atau dilakukan sendiri di rumah masing-masing.
Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, pendapat salat gerhana dapat dikerjakan sendiri ini dipegang oleh Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.
Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalam Ibanatul Ahkam, Syarah Bulughul Maram sebagai berikut:
وقالت الحنفية صلاة الخسوف ركعتان بركوع واحد كبقية النوافل وتصلى فرادى، لأنه خسف القمر مرارا في عهد الرسول ولم ينقل أنه جمع الناس لها فيتضرع كل وحده، وقالت المالكية: ندب لخسوف القمر ركعتان جهرا بقيام وركوع واحد كالنوافل فرادى في المنازل وتكرر الصلاة حتى ينجلي القمر أو يغيب أو يطلع الفجر وكره إيقاعها في المساجد جماعة وفرادى
Artinya: “Kalangan Hanafi mengatakan, salat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai salat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pasalnya, gerhana bulan terjadi berkali-kali di masa Rasulullah SAW tetapi tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul mengumpulkan orang banyak, tetapi beribadah sendiri.
Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti salat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Salat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh salat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).
Sebelum salat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
Berikut panduan secara teknis, salat sunah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki yang telah dilansir Tribunkaltim.co dari laman NU.or.id.
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan jahar (lantang).
4. Rukuk.
5. Itidal.
6. Sujud pertama.
7. Duduk di antara dua sujud.
10.Sujud kedua.
11.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
12.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua lebih pendek daripada pengerjaan rakaat pertama.
13.Salam.
14.Istighfar dan doa.
Shalat sunah gerhana bulan juga dapat dikerjakan dengan ringkas.
Seseorang dapat membaca Surat Al-Fatihah saja pada setiap rakaat tanpa surat pendek atau dengan surat pendek.
Cara ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini:
ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس
Artinya: “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Ketika gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat sunah gerhana bulan tetap berlaku.
Tidak ada batasan jumlah rakaat shalat gerhana bulan menurut Madzhab Maliki.
Hanya saja shalat sunah gerhana bulan ini dikerjakan per dua rakaat.
Tetapi shalat gerhana bulan sendiri dapat dilakukan dengan kafiat ala Madzhab Syafi'i, yaitu dengan membaca dua Al-Fatihah, dua rukuk, dan dua kali i'tidal. Wallahu a’lam.
(Tribunkaltim.co/nu.or.id)