Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Selasa 19 Februari 2019 'Nikmati Hidup Menurut Kata Tuhan Bukan Kata Orang'

Renungan Harian Kristen Selasa 19 Februari 2019 'Nikmati Hidup Menurut Kata Tuhan Bukan Kata Orang'.

Editor: maria anitoda
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Renungan Harian Kristen Selasa 19 Februari 2019 'Nikmati Hidup Menurut Kata Tuhan Bukan Kata Orang' 

Apakah tidak aneh dan lucu: kalau dalam Kitab Taurat diwajibkan perkawinan ipar tersebut, hal itu hanya menyebabkan kebingungan, dan menggelikan, kalau andaikata ada terjadi kebangkitan manusia pada zaman akhir?

Jadi sebaiknya tidak usah percaya kebangkitan saja! Demikian olok-olokan kaum Saduki, yang ingi menjebak Tuhan Yesus.

Dan apakah Ia terjebak?

Tuhan Yesus menjawab dengan cerdik, seperti ketika ia menjawab orang orang suruhan dari para ahli Taurat dan Imam-imam kepala yang berusaha menjebakNya dengan bertanya tentang perlu tidaknya membayar pajak (dalam Luk 20:20-26).  

Bagi Yesus kebangkitan bukanlah sekedar  kelanjutan dari kehidupan di dunia ini, melainkan dalam dunia kebangkitan yang berlaku syarat dan aturan yang lain yang berbeda dengan yang dipikirkan manusia di dunia.

Cara pandang dunia tentang kehidupan sorgawi yang dimiliki kaum Saduki ini dikritisi langsung oleh Yesus.

Karena itu bagi Yesus perempuan janda yang tidak punya anak itu tidak membutuhkan lagi perkawinan di sorga.

Dan karena di sorga tidak ada lagi kawin mawin seperti di dunia.

Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan”.

Dengan jawaban Yesus ini jelas bahwa di sorga orang tidak membutuhkan perkawinan seperti yang terjadi di dunia.

Di sorga tidak dibutuhkan aturan atau system hubungan perkawinan yang terjadi dan dibayangkan di dunia.

Yesus menjelaskan bahwa mereka yang bangkit dari kematian akan sama mirip seperti malaikat.

Malaikat bukanlah roh yang memiliki darah dan daging seperti manusia, memiliki hawa nafsu dan segala bentuk keinginan daging, atau fantasi-fantasi liar duniawi, tetapi ia lebih mencerminkan  wajah Allah (Bnd. Mat 18:10).

Mereka semua telah dipenuhi dengan kasih Allah, tanpa keinginan dan fantasi yang aneh-aneh,

Tuhan Yesus menggunakan senjata orang Saduki itu sendiri untuk menembak kembali diri mereka sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved