SMKN 4 Kupang Diserang, Ini Pengakuan Beberapa Siswa Pelaku
Para siswa yang melakukan penyerangan terhadap SMAN 4 Kupang mengaku mendatangi sekolah tersebut untuk meminta maaf
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Diketahui, belasan siswa tersebut berasal dari berbagai sekolah diantaranya SMKN 2 Kota Kupang, SMAN 2 Kota Kupang, SMAN 4 Kota Kupang dan SMAN 9 Kota Kupang.
Mereka diamankan menyusul penyerangan terhadap SMAN 4 Kota Kupang hingga berujung tawuran antar siswa.
Pihak kepolisian mengamankan belasan siswa yang masih mengenakan seragam lengkap tersebut di area SMAN 4 Kota Kupang sekitar pukul 12.00 Wita.
Sesaat setelah diamankan, para orangtua dan wali belasan siswa tersebut turut hadir mendampingi mereka di SPKT Polres Kupang Kota.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, IPTU Bobby J. Mooynafi, SH.,MH melalui Kanit Tipidum Ipda Yance Kediaman saat ditemui di Mapolres Kupang Kota mengatakan belasan siswa tersebut diamankan, dilakukan pembinaan lalu dibuatkan surat pernyataan.
"Setelah pembinaan mereka sadar bahwa perbuatan mereka itu dapat merugikan orang lain dan masing-masing membuat pernyataan tidak akan membuat perbuatannya lagi," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya masih menyelidiki apakah penyerangan hingga berujung tawuran antar siswa ini terkait dengan laporan polisi dari siswa SMAN 4 Kota Kupang yang dikeroyok saat pentas seni di sekolah tersebut pada Jumat (15/2/2019) lalu.
"Sementara keterkaitan dengan persoalan sebelumnya kami masih selidiki apakah berkaitan atau tidak," jelasnya.
Terkait senjata tajam berupa pisau dan benda lainnya seperti gear motor yang diduga dibawa oleh para siswa saat penyerangan, Ipda Yance mengatakan, pihaknya tidak menemukan benda tersebut saat mengamankan para siswa.
"Terkait senjata tajam tadi saat diamankan tidak ada. Dan mereka masih dibawah umur sehingga diberikan pembinaan saja," katanya.
Tidak ada korban dalam penyerangan hingga berujung bentrok di sekolah tersebut.
Sementara itu, setelah menandatangani surat pernyataan didampingi para orangtua dan wali, belasan siswa tersebut meninggalkan Mapolres Kupang Kota.
Pantauan POS-KUPANG.COM, para orangtua dan wali belasan siswa tersebut terlihat kesal dan memarahi anak mereka saat meninggal Mapolres Kupang Kota.
"Anak tidak tahu susahnya cari uang untuk kasih sekolah mereka. Disuruh ke sekolah malah pi (pergi) serang orang punya sekolah," uangkap seorang ibu dari siswa yang bersekolah di SMKN 2 Kota Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)