Mahasiswa Pertanyakan Biaya Registrasi Reguler dan Penerima Beasiswa Berbeda

Pasalnya, dalam beberapa item keuangan, mereka menemukan adanya perbedaan standar keuangan yang harus dibayarkan oleh mahasiswa.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang Ir Thomas Lapenangga Msi di ruangan kerjanya pada Selasa (12/2/2019) 

Mahasiswa Pertanyakan Biaya Registrasi Reguler dan Penerima Beasiswa Berbeda

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Beberapa mahasiswa mempertanyakan penerapan kebijakan keuangan di Kampus Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang.

Pasalnya, dalam beberapa item keuangan, mereka menemukan adanya perbedaan standar keuangan yang harus dibayarkan oleh mahasiswa.

Hal ini terjadi lantaran Politani Kupang menerapkan diferensiasi kebijakan terkait biaya registrasi mahasiswa.

Seorang mahasiswa Semester VIII Program Manajemen Pertanian Lahan Kering kepada POS-KUPANG.COM mengatakan bahwa ada perbedaan biaya registrasi antara mahasiswa reguler dan mahasiswa yang menerima beasiswa termasuk penerima beasiswa Bidikmisi.

Gelandang Barcelona ini Jarang Dimainkan, Arturo Vidal Curhat di Medsos

Kapolres Tegaskan Polisi di Polres Ngada Harus Netral

“Kalau kita beda biaya registrasi semester. Kalau yang yang dapat beasiswa seperti Bidikmisi itu regisnya Rp 2.400.000,” katanya.

Meski demikian, penerima Beasiswa Bidikmisi ini mengatakan bahwa pihaknya merasa senang karena memperoleh beasiswa yang dikucurkan dari Dirjen Dikti yang dibayarkan setiap semester.

“Kita yang terima Beasiswa itu, uangnya langsung ditransfer ke rekening masing masing, tinggal dipotong uang regis (biaya registrasi semester), juga uang workshop dan pengabdian,” ujarnya.

Senada, mahasiswa semester empat jurusan TPH mengatakan ia juga merupakan peserta Beasiswa Bidikmisi yang telah menerima beasiswa itu sejak awal menjadi mahasiswa Politani.

Gelandang Barcelona ini Jarang Dimainkan, Arturo Vidal Curhat di Medsos

Kapolres Tegaskan Polisi di Polres Ngada Harus Netral

Menurutnya, kampus langsung memotong biaya registrasi semester setiap kali penerimaan beasiswa yang diagendakan pada bulan Maret. Ia sendiri memilih tidak mempersoalkan kebijakan kampus yang menerapkan standar berbeda untuk mereka yang menerima beasiswa dan yang tidak.

“Kalau biaya registrasi semester yang saya tahu itu memang berbeda, mahasiswa reguler dengan mahasiswa yang dapat beasiswa. Yang dapat beasiswa bayar regisnya lebih besar,” ungkapnya.

Ia mengaku melewati beberapa persyaratan sebelum menjadi penerima Beasiswa Bidikmisi itu.

“Kalau persyaratannya itu prioritas pada keluarga yang tidak mampu, syarat akademis nilai waktu SMA juga harus tinggi. Jadi waktu itu sekolah bekerjasama dengan kampus untuk pendaftaran  Bidikmisi, Jadi sekolah kirimkan berkas,” katanya.

Kapolres Tegaskan Polisi di Polres Ngada Harus Netral

Kasus Proyek SPAM Jadi Pelajaran bagi Kementerian PUPR, Ini Harapan KPK

Ia mengatakan, terkait biaya registrasi semester, di kampus Politani menerapkan tiga kategori yakni kategori berdasarkan tingkat ekonomi yakni kategori pertama dengan biaya Rp 750.000 per semester, kategori kedua dengan biaya Rp 1.000.000 per semester dan kategori ketiga dengan biaya registrasi Rp. 1.500.000 per semester.

Informasi yang diperoleh dari beberapa pengurus organisasi mahasiswa di kampus Politani, selain ada perbedaan penerapan biaya registrasi terhadap peserta Bidikmisi, mereka juga menemukan bahwa Beasiswa Bidikmisi juga tidak mengenai target yang semestinya.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat dari awal saya masuk tahun 2016 sampai 2017, beasiswa ini belum mengenai target, sedangkan setahu saya, Bidikmisi diperuntukkan bagi anak dari keluarga kurang mampu,” ujar pengurus MPM ini.

So Sweet! Jungkook BTS Bikin ARMY Berdebar-debar Usai Lakukan Hal ini Saat Grammy Awards

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman : Sosialisasi Pemilu 2019 Perlu Ditingkatkan

Ia menyampaikan, berdasarkan informasi dari mahasiswa, ada mahasiswa mampu yang juga mendapat beasiswa ini.

“Ada informasi, anak orang mampu juga dapat (Bidikmisi), seperti anak yang orangtuanya PNS, itu ada, itu mestinya tidak layak,” katanya.

Direktur Politani Ir Thomas Lapenangga M.Si kepada POS-KUPANG.COM pada Selasa (12/2/2019) mengungkapkan pihaknya menyalurkan beasiswa Bidikmisi yang berasal dari Kementerian (Kemenristek Dikti) kepada mahasiswa berdasarkan standar yang ditetapkan oleh kementerian.

Ia mengatakan bahwa hampir 90 persen mahasiswanya berasal dari orang tua yang bekerja sebagai petani sehingga mahasiswanya dapat mengakses beasiswa yang dihitung Rp 1 juta per bulan itu.

Dari alokasi Bidikmisi, lanjutnya, itu dimaksudkan untuk mengcover biaya SPP, biaya pemondokan juga biaya biaya lain selama mahasiswa menjalani proses kuliah.

Sore Ini Presiden Jokowi Lantik Khofifah-Emil dan Pengganti Zumi Zola

BMKG Prediksi Terjadi Hujan Siang Hari di Tujuh Belas Wilayah di Sumba Timur

Sedangkan terkait informasi adanya ketidaktepatan sasaran penerima Bidikmisi, ia berjanji akan melakukan pengecekan kepada bawahannya. Namun, ia menjelaskan bahwa untuk sampai pada penetapan nama penerima Beasiswa Bidikmisi, itu telah melalui kajian oleh pihak kampus.

“Biasanya kita supervisi sebelum menentukan penerima Bidikmisi, kita turun sampai ke rumahnya. Tetapi untuk informasi ini, saya akan turun cek, apa benar yang dikatakan mahasiswa,” ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved