Kakanwil Kemenkumham Propinsi NTT Tinjau Rutan SoE, Kabupaten TTS

Kakanwil Kemenkumham Propinsi NTT Tinjau Rutan SoE, Kabupaten TTS. Dalam kunjungan itu terungkap ternyata Rutan TTS tidak miliki tenaga medis

Penulis: Dion Kota | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Kanwil Kemenkumham Propinsi NTT, Asep Syarifuddin di Rutan SoE, Kabupaten TTS 

Kakanwil  Kemenkumham Propinsi NTT Tinjau Rutan SoE, Kabupaten TTS

Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota

POS-KUPANG.COM | SOE– ‎Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Propinsi NTT, Asep Syarifuddin, Rabu ( 13/2/2019), melakukan kunjungan kerja ke rumah tahanan (Rutan) SoE, Kabupaten TTS.

Asep Tiba di Rutan SoE sekira pukul 10.00 Wita dan diterima langsung oleh Kepala Rutan SoE, Lukas Laksana Frans.

Usai berbincang sebentar di ruang Kepala Rutan SoE, Asep menyempatkan diri melihat dari dekat keadaan di dalam Rutan SoE dan melakukan tatap muka dengan para petugas Rutan di aula.

Dalam kesempatan tersebut, Asep memperkenalkan dirinya sebagai Kepala Kanwil Kemenkumham Propinsi NTT yang baru.

Dalam suasana santai penuh keakraban, Asep membagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada para petugas Rutan SoE.

Asep mengatakan, sebagai petugas rutan ada dua fungsi utama yang harus dilaksanakan.

Pertama, fungsi pembinaan. Kedua, fungsi pengamanan. Dalam menjalankan dua fungsi ini, petugas rutan dituntut  profesional, akuntabel, sinergitas, transparan, Inovatif dan yang paling penting adalah integritas.

Menurutnya, sebagai seorang petugas rutan harus memiliki integritas yang tinggi.

Ia mengungkapkan, beberapa kasus yang terjadi, penyebabnya karena petugas rutan tidak memiliki integritas akhirnya menerima suap dan berbuntut proses hukum.

Oleh sebab itu, dirinya meminta para petugas Rutan SoE untuk menjaga dan memelihara integritas dalam diri masing-masing.
" Integritas itu sangat penting bagi kita. Harus dijaga mulai dari hal paling kecil hingga yang paling besar. Jangan sekali-kali mau disuap oleh warga binaan hanya untuk memuaskan keinginan mereka. Sudah ada contoh, petugas rutan bahkan kepala rutan tertangkap, diproses hukum, dipecat bahkan masuk ke rutan sebagai warga binaan karena tidak memiliki integritas,"  tegas Asep.

Dalam kesempatan itu, Kepala Rutan SoE, Lukas juga menyampaikan beberapa kekurangan yang masih dialami Rutan SoE.

Pertama, ketiadaan tenaga medis, khusus perawat dan mobil ambulance Kedua, belum ada tembok lapis dalam guna mencegah adanya warga binaan yang kabur.

"Kami minta bantuannya untuk tenaga medis dan mobil ambulance karena selama ini kami sedikit kerepotan kalau ada warga binaan yang mengeluh sakit. Kami tidak bisa pastikan ini sakit benaran atau pura-pura karena ketiadaan tenaga medis," ungkap Frans.

Selain itu, katanya, sesuai prosedur tembok bangunan rutan seharusnya terdiri dari tembok lapis dalam dan tembok lapis luar. "Saat ini kita baru punya lapis luar. Jadi kita minta perhatian dan bantuannya untuk bangun yang lapis dalam," pinta Lukas. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved