Harumkan NTT, Ini Pidato Lengkap Profesor Cornelis Lay Saat Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM

Putra Nusa Tenggara Timur atau NTT, Cornelis Lay, dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Gajahmada (UGM), Yogyakarta, Rabu (6/2/2019).

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
TRIBUNNEWS.COM
Harumkan NTT, Ini Pidato Lengkap Profesor Cornelis Lay Saat Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM 

Harumkan NTT, Ini Pidato Lengkap Profesor Cornelis Lay Saat Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Putra Nusa Tenggara Timur atau NTT, Cornelis Lay, dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (6/2/2019).

Sebagai guru besar, ia pun memberikan pidato di hadapan senat.

Berikut pidato lengkap Prof Dr Cornelis Lay MA:

Jalan Ketiga Peran Intelektual: Konvergensi Kekuasaan dan Kemanusiaan Universitas Gajah Mada

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah waktu dan kesehatan sehingga hari ini kita bisa berkumpul bersama di ruang yang sangat bersejarah ini: Balai Senat Universitas Gadjah Mada.

Hari ini saya akan menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan dengan tema Jalan Ketiga Peran Intelektual: Konvergensi Kekuasaan dan Kemanusiaan sebagai pertanggungjawaban ilmiah saya

Tema yang tak lekang dimakan waktu; tema yang terus mampu mereproduksi relevansi dan urgensinya untuk dikaji dari generasi ke generasi, bahkan hingga hari ini.

Hadirin yang saya muliakan,

Izinkan saya mengawali pidato ini dengan membuka kembali secara acak sejumlah pemberitaan media dan catatan lama, ketika nama Universitas Gadjah Mada (UGM) disebut baik dengan rasa takzim dan hormat, maupun sebaliknya.

Hal ini dimaksudkan untuk mendemonstrasikan dilema yang melekat dalam relasi antara intelektual, kekuasaan, dan politik pengetahuan.

Tim peneliti Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan dengan pendanaan Yayasan Tahija berhasil mengembangkan nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia, satu-satunya penelitian guna mengendalikan penyakit endemik di Indonesia: Demam Berdarah Dengue (Wardani, 2016).

Kepala Laboratorium Rekayasa Biomaterial, Fakultas Kehutanan, Ragil Widyorini, menemukan inovasi pengolahan limbah serat kotoran gajah menjadi papan komposit, sebagai alternatif papan komposit pabrikan, yang aman dan ramah lingkungan. Inovasi ini sekaligus diarahkan guna kepentingan konservasi gajah (Kusuma, 2018).

Fakultas Peternakan menyelenggarakan sekolah gratis bagi peternak dengan materi perkuliahan di sekitar sapi perah, sapi potong, unggas potong, unggas petelur, ransum ternak berkualitas, penyembelihan halal, kambing dan domba, integrated farming, serta diversifikasi hijauan pakan (Rahayu, 2017).

Pada level individual, UGM telah melahirkan sederet intelektual besar, seumpama Prof Mubyarto dengan gagasan Ekonomi Pancasila

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved