Bunuh Diri di NTT
18 Kasus Bunuh Diri Yang Pernah Mengejutkan Masyarakat NTT, Nomor 2 Paling Tragis
18 Kasus Bunuh Diri Yang Pernah Mengejutkan Masyarakat NTT, Nomor 2 Paling Tragis.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: maria anitoda
18 Kasus Bunuh Diri Yang Pernah Mengejutkan Masyarakat NTT, Nomor 2 Paling Tragis.
POS-KUPANG.COM - 18 Kasus Bunuh Diri Yang Pernah Mengejutkan Masyarakat NTT, Nomor 2 Paling Tragis
Warga Kampung Gisi, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores NTT dihebohkan dengan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali.
Korban berjenis kelamin perempuan berusia 15 tahun bernama Yanuaria Agnesia Fono.
• Pertamina Siap BBM Kemasan, Ini Tujuannya
• Dinas Dukcapil Kota Kupang Sosialisasi Perekaman E-KTP di Mako Brimob NTT
• Tujuh Pelaku Pariwisata NTT Siap Jual Potensi di Berlin
Yanuaria Agnesia Fono ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Gisi Desa, Ratogesa Kecamatan, Golewa Kabupaten Ngada, sekitar pukul 21.30 Wita.
Buah hati pasangan Kristoforus Longa dan Petronela Moi itu ditemukan tewas gantung diri sebuah gudang dalam rumah mereka oleh tentangga korban.
Kapolsek Golewa, Ipda Stefanus Siga, kepada POS-KUPANG.COM, membenarkan peristiwa yang menimpa warga Gisi Golewa tersebut.
Kasus bunuh diri dengan cara menggantung diri itu terjadi pada Jumat (8/2/2019) sekitar pukul 21.30 Wita di rumah milik Kristoforus Longa di Kampung Gisi Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa.
Ipda Stefanus menerangkan kronologi kasus yang menimpa warga di wilayah hukumnya itu.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 22.00 Wita, ibu kandung korban bernama Petronela Moi bertamu ke rumah tetangga (saksi).
Ketika saksi yang merupakan tetangga korban pada pukul 21.00 Wita memanggil korban untuk makan malam bersama di rumah milik saksi, korban tidak menjawab.
Pada saat itu juga ibu kandung korban masih di rumah saksi dan saksi bertandang ke rumah korban untuk memanggil korban, namun tak ada respons dari dalam rumah korban.
Lanjut Ipda Stefanus, saksi lalu masuk dan mengecek kamar korban dan korban saat itu tidak ada di dalam kamar.
Saksi pun kembali memeriksa kamar yang lain, namun hasilnya nihil.
Karena tidak ada dalam kamar, saksi kemudian ke gudang yang kebetulan berada dekat dapur. Saksi kaget melihat korban dalam keadaan gantung diri.
Melihat hal tersebut, saksi histeris dan memanggil ibu korban dan mencoba membuka tali yang sedang diikat di leher korban dengan niat menolong korban, namun korban sudah meninggal dunia.
Ipda Stefanus menjelaskan, akhirnya keluarga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa untuk divisum.
Dia mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Pemuda TTS GantunG Diri
Pemuda asal Fatumnasi, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Okber Riwu Djara (28), mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Jasadnya ditemukan ibunya, Wendi Oematan, dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon di lehernya, Sabtu (2/2/2019) malam.
"Saya datang ke rumah itu maksudnya mau kasih menyalah lampu rumah karena sudah malam," kata Wendi.
"Tetapi belum sempat kasih menyalah lampu saya lihat ada sosok pria dalam posisi tergantung yang ternyata anak kandung saya sendiri. Akhirnya saya keluar kembali sambil menagis," ujar Wendi.
• Tujuh Pelaku Pariwisata NTT Siap Jual Potensi di Berlin
• Dua Sosok yang Punya Andil Mengangkat Raffi Ahmad dari Keterpurukan
• BREAKING NEWS: Manajemen SPBU Oebelo Berikan BBM Gratis Kepada 200 Sepeda Motor dan 100 Mobil
POS-KUPANG.COM menelusuri akun Facebook Okber Riwu Djara, Senin (4/2/2019) malam.
Okber Riwu Djara memiliki akun Facebook, Okber Okber.
Sebelum kematiannya, Okber Riwu Djara, sempat mengunggah postingan bernuansa agamis di Facebooknya.
Ada juga berupa pesan walau tidak secara langsung disampaikan.
Postingan terakhirnya pada 19 Desember 2018.
Okber membagikan sebuah video dan menulis dirinya merasa bersyukur.
Video itu adalah video khutbah Pendeta Gilbert Lumoindong, di Biak, Papua, Indonesia.
Judul video itu adalah Hamba Tuhan, Makanan Rohani 1 Menit, Kerendahan hati, mengalah dan sabar.
Ada sekitar 5 video Pendeta Gilbert yang dibagikan Okber.
Selain video-video pendeta Gilbert, ada juga postingan lain yang diunggah Okber.
Berikut beberapa di antaranya.
Pada 18 Desember 2018, Okber mengutip Amsal 23 : 17.
"Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa," tulis Okber.
Di hari yang sama, Okber juga menulis sesuatu.
"Benar di mata manusia, belum tentu benar di mata Tuhan. Buruk di mata manusia, belum tentu buruk di mata Tuhan," tulisnya.
"Kita lihat saja sapa yang tumbang dluan," tulisnya lagi.
Postingan terkait dengan siapa yang tumbang duluan ini, adalah keterangan dari sebuah kutipan yang dibagikan Okber berjudul KARMA.
Inspirasi Keluarga Sehat
13 Desember 2018
KARMA...
Siapa yang berani menggali lubang, maka harus siap untuk jatuh ke dalamnya.
Ingat karma itu ada.
Orang yang menyakitimu adalah orang yang siap menerima kesakitan yang lebih dari
kesakitanmu di suatu hari nanti.
Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dari penyesalanmu.
Kau bisa saja bermain dengan dramamu, tapi tidak dengan karmamu.
Karma adalah cara Tuhan untuk menyadarkan bahwa seseorang yang baik itu tidak boleh disakiti
Apa yang kau tanam, maka itulah yang akan kau petik. Ingat, karma tak pernah salah alamat.
Rahayu?
Empat hari sebelumnya, Okber mengunggah Markus 11: 24.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Aminnnn," tulis Okber.
Pada 9 Desember, Okber merasa bersyukur.
Ia mengutip Matius 25:13, dengan postingan foto dirinya dan seorang perempuan di belakangnya.
"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya," tulis Okber.
Mengutip wikipedia, Gilbert Lumoindong lahir di Jakarta, 26 Desember 1966.
Umur 52 tahun. Ia merupakan seorang pendeta asal Indonesia.
Ia terkenal sebagai salah satu pembawa acara "Penyegaran Rohani Agama Kristen" di RCTI pada tahun 1992-1997.
Saat masih kecil, Gilbert sempat mengalami sakit saraf yang ia derita sampai usia 10 tahun sebelum kemudian ia sembuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Pada usia 17 tahun Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah di beberapa organisasi pemuda Kristen.
Gilbert kemudian kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990.
Ia kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.
Gilbert sempat menjadi ketua GO Studio Jakarta pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia
sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia, sebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry pada tahun 1998.
Saat ini ia masih aktif sebagai pengkhotbah baik di stasiun TV maupun radio dan memimpin sekitar 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre.
Sementara itu, tubuh Okber ditemukan Wendi saat hendak menyalakan lampu.
Dalam keadaan syok, Wendi keluar dari rumah almarhum kakaknya dengan berlinang air mata.
Wendi berjalan menuju rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Sesampainya di rumah, sambil menangis ia memberitahukan peristiwa tragis tersebut kepada sang suami, Ruben Riwu Djara.
Tangis histeris Wendi menarik perhatian masyarakat yang terus berdatang ke lokasi kejadian.
Bersama masyarakat yang datang, Ruben bergerak menuju lokasi dimana sang anak nekad melakukan aksi gantung diri.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian Polsek Kapan.
Dari hasil olah TKP dan visum yang dilakukan dokter dari Puskesmas Fatumnasi diketahui korban murni meninggal akibat bunuh.
Hal ini ditunjukan dengan adanya sperma yang keluar dari alat kelamin korban, adanya luka lebam pada leher korban akibat militan tali nilon dan lidah korban menjulur keluar.
Selain itu, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik.
"Kita sudah jelaskan semuanya kepada keluarga korban, dan keluarga menerima kematian korban disebabkan murni karena gantung diri," kata Kasat Reskrim Polres TTS IPTU Jamari, SH MH.
"Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi sehingga jenazah korban langsung dibawah ke rumah duka guna disemayamkan," ujarnya.
Seorang pria di Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara atau TTU, nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
Ketahuan Selingkuh Pria Ini Bunuh Diri
Pria bernama Ferdinandus Nikin Kota itu bunuh diri di Pohon Asam setelah dirinya tertangkap selingkuh dengan istri orang.
Ferdinandus adalah warga Warga Dusun Saisen, Desa Benus, Naibenu, Kabupaten TTU.
Ferdinandus yang sudah memiliki istri sah ini ditemukan tewas gantung diri.
Diduga kuat, Ferdinandus nekat bunuh diri karena dirinya tidak memiliki uang untuk membayar denda adat.
Uang denda itu harus dibayar Ferdinandus karena yang bersangkutan diduga melakukan tindak perzinahan atau selingkuh dengan seorang wanita yang telah bersuami di desanya.
Uang denda itu jumlahnya ditentukan pihak suami dari perempuan yang diselingkuhinya, dan aparat desa.
Jumlahnya sebesar Rp 2,5 juta.
Setelah dilakukan pertemuan dan disepakati jumlah uang denda yang harus dibayar Ferdinandus, ia bersama istri sahnya pulang ke rumah.
Mereka pulang guna mengambil uang denda.
Sebab pada saat kesepakatan diambil, Ferdinandus tidak membawa uang sejumlah.
Karena tidak memiliki uang itulah, Ferdinandus datang ke rumah Antonius Kolo untuk meminjam uang.
Sementara istrinya menunggu di rumah.
Namun sampai pukul 15.00 WITA Ferdinandus tidak kembali ke rumah atau ke Kantor Desa Saisen.
Ditunggu hingga malam, Ferdinandus juga tidak pulang ke rumah.
Keesokan harinya, Rabu (6/2/2019), istri Ferdinandus menemukan tali nilon yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian, telah putus.
Tali itu memiliki panjang sekitar 5 meter.
Merasa curiga, istrinya memberitahu dua warga lainnya untuk bersama-sama mencari Ferdinandus.
Pada pukul 07.00 WITA, istri Fernandus menemukan suaminya dalam posisi tergantung di sebuah Pohon Asam.
Tali untuk gantung diri itu adalah tali nilon putih yang putus, yang selama ini untuk menjemur pakaian.
Melihat Ferdinandus sudah tidak bernyawa lagi, dilakukan evakuasi dan pemeriksaan luar oleh Dokter Puskesmas Manamas.
Pria di Oebufu Kupang NTT
Warga Kelurahan Oebufu, Kota Kupang digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di RT 12 RW 03, Rabu (6/2/2019) siang.
Pria yang diketahui bernama Jony Frid Banoek (34) memilih mengakhiri hidupnya dengan cara Gantung Diri.
Tetangga korban, Yos Bataona mengatakan korban pertama kali ditemukan Gantung Diri di kusen pintu kamarnya oleh ibunya Martha Tajo Tali.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 Wita. Kita dengar suara mamanya teriak sehingga kita kesana," ujarnya.
Anggota kepolisian dari Polres Kupang Kota pun langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Lalu, seperti apa fakta-fakta kasus Gantung Diri Jony? Berikut POS-KUPANG.COM kumpulkan beberapa fakta terkait kasus ini.
1. Korban diduga stres
Kapolsek Oebobo, Polres Kupang Kota, Kompol I Ketut Saba yang ditemui wartawan di TKP mengatakan, korban diduga melakukan tindakan bunuh diri akibat stres karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
"Dugaan awal dia stres karena mengalami sakit stroke. Jadi itu dugaan sementara dari hasil olah TKP," katanya.
Yos Bataona, tetangga korban pun mengatakan hal yang sama. Korban memang kelihatan stres dan depresi.
2. Korban cenderung tertutup
Kompol I Ketut Saba juga mengatakan jika korban merupakan pribadi yang tertutup dan tidak mudah bergaul dengan lingkungan.
"Menurut informasi, korban merupakan orang yang tertutup dan tidak bergaul, termasuk Babin kalau datang juga dia tidak mau keluar," terang Kapolsek.
3. Sempat mengaku ingin bunuh diri
Korban diketahui beberapa kali mengutarakan keinginannya untuk bunuh diri kepada ibunya. Di rumah itu, korban hanya tinggal bersama ibunya karena adik perempuan korban baru saja meninggal dunia sebulan lalu.
"Dia selalu bilang di mamanya kalau dia mau bunuh diri," ujar Kompol I Ketut Saba.
Kronologi Kejadian
Kronologis kejadian, terang Kapolsek, bermula ketika ibunya mengajak korban untuk melakukan pemeriksaan dan berobat di Rumah Sakit Dedari Kupang, sekitar pukul 10.00 Wita.
Saat itu korban mengelak dan menyuruh ibunya untuk lebih dahulu ke rumah sakit.
Kepada ibunya, korban berjanji akan menyusul setelah ibunya mendaftar.
Namun setelah ibunya mendaftar dan menunggu beberapa waktu, korban tak kunjung muncul.
Ibunya lalu memutuskan kembali ke rumah untuk melihatnya.
"Berangkat ke sana, daftar. Tapi saat tunggu-tunggu tidak muncul, tambah lagi karena firasat tidak baik makanya mamanya pulang. Sampai di rumah setelah buka pintu dan periksa kamar, dia lihat ternyata anaknya Jony ini sudah tergantung," ujar Kapolsek.
Perempuan itu kemudian langsung minta tolong tetangga untuk melihat anaknya yang telah tergantung kaku di kusen jendela menggunakan tali nilon warna biru.
Beberapa tetangga kemudian menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Oebobo.
Dari olah TKP, polisi mengamankan barang bukti yang berupa tali jenis nilon warna biru yang dipakai untuk gantung diri serta pakaian korban.
Sekitar pukul 13.00 Wita, jenazah korban dibawa menggunakan mobil ambulans ke RS Bhayangkara Drs Titus Uly untuk diautopsi.
Fidelia Fatima gantung diri di kios
Fidelia Fatima (21) ditemukan tewas gantung diri di sebuah kios di Jalan Shoping Center, RT 18 RW 06 Kelurahan Fatululi Kecamatan Oebobo, Kota Kupang NTT , Jumat (22/9/2017).
Tubuh Fidelia ditemukan tergantung menggunakan tali jemuran.
Tak jauh dari tubuh Fidelia, terdapat kursi berwarna biru yang diduga digunakan Fidelia untuk menopang tubuhnya.
Kasus ini menggemparkan warga Kota Kupang. Pasalnya Fidelia masih sangat muda.
Pemuda 25 tahun bunuh diri padahal hampir wisuda
Jenedi Lopes Mau (25) ditemukan gantung diri menggunakan seutas selang warna putih oleh ibu kandungnya, Ny. Josefina Dasilva (57), Kamis (27/4/2017).
Jenedi Lopes Mau (25) memutuskan mengakhiri hidupnya di lopo (rumah bulat, Red), persis di belakang rumah induk sekitar pukul 03.30 Wita.
Diduga ia stres dan malu karena menggadaikan sepeda motornya tanpa diketahui orangtuanya.
Rensiana Jedo Wolor bunuh diri di kos
Merantau dan jauh dari kampung halaman seharusnya menjadikan seorang manusia lebih kuat dan tegar.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Rensiana Jedo Wolor.
Mahasiswi asal Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang tengah merantau di Malang tersebut nekat gantung diri.
Rensiana bunuh diri di kosnya yang beralamat di Jalan Raya Kepuh RT 07 RW 04 Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, Senin (7/8/2017).
Mahasiswi Jurusan Manajemen angkatan 2016 tersebut nekat bunuh diri diusianya yang masih sangat muda.
Yohanes Jelaha alias Yohan gantung diri di pohon nangka
Yohanes Jelaha alias Yohan, siswa kelas III jurusan perhotelan SMK Swakarsa Ruteng NTT nekat bunuh diri di pohon nangka samping rumahnya di Kampung Nekang, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, Rabu (25/1/2017)
Sebelum bunuh diri, Yohan sempat SMS teman sekelasnya, Erik. SMS tersebut berbunyi selamat tinggal. Namun, SMS itu tidak langsung dibalas oleh Erik karena tidak memiliki pulsa.
Betapa terkejutnya Erik dan rekannya di kelas III jurusan perhotelan SMK Swakarsa Ruteng ketika mendengar berita Yohan bunuh diri. Mereka seolah tidak percaya Yohan yang periang dan suka humor mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
Stefanus Woeianto atau Epen (26), tewas gantung diri di Toko
Stefanus Woeianto atau Epen (26), tewas gantung diri di kediamannya, Toko Surya Kasih Lewoleba NTT, Selasa (20/9/2016) sekitar pukul 15.00 Wita.
Epen bunuh diri ketika suasana Toko Surya Kasih sedang ramai oleh pembeli sekitar pukul 14.30 Wita.
Saat itu, Epen pamit pada kedua orangtuanya untuk istirahat sejenak di kamarnya. Namun, bukannya istirahat Epen malah memutuskan bunuh diri.
Siswi STIKes bunuh diri di kamar kos
Yunarsia Sinta (21) alias Yuna alias Yun, mahasiswi semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) St. Paulus Ruteng NTT ditemukan tewas bunuh diri di dalam kamar kosnya, Kamis (30/3/2017) siang.
Dia merupakan korban keenam yang meninggal dunia karena bunuh diri di wilayah tersebut.
Usianya yang masih muda membuat banyak pihak menyayangkan hal tersebut.
Siswa SMP bunuh gara-gara dihina guru
Siswa SMP Negeri Satu Atap Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata NTT , Felisianus Keko (16), nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak obat pembasmi rumput.
Korban melakukan aksinya itu karena tak mampu menanggung malu atas hinaan ibu gurunya, BB, saat pelajaran Bahasa Indonesia.
Untung Felisianus sempat memuntahkan pembasmi rumput yang ia tenggak sehingga nyawanya masih sempat diselematkan.
Hendrik Yohanes Jelahar
Hendrik Yohanes Jelahar (18), siswa SMK Swakarsa Ruteng NTT ditemukan bunuh diri di pohon nangka , Rabu (25/1/2017) pagi.
Yulius Tai Sespao
Yulius Tai Sespao (40) ditemukan tewas di dalam kamar mandi lantai III Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, Jumat (24/3/2017) pukul 10.45 Wita.
Nikolaus Ware
Nikolaus Ware (59) narapidana kasus pencabulan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Maumere, Pulau Flores NTT Nikolaus Ware (59) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di pohon mangga yang tak jauh dari rutan, Rabu (29/3/2017) sekitar pukul 07.05 Wita.
Aiptu Fransisco De Araujo
Anggota Polres Kupang Kota, Aiptu Fransisco De Araujo diduga menembak kepalanya sendiri dengan senjata api miliknya.
Peristiwa tersebut terjadi di kediamannya di Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 07.45 Wita.
Tabita Gah
Tabita Gah (32), warga RT 02 RW 01 Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang NTT mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Tabita ditemukan warga sudah tidak bernyawa, tepat di sebelah kamar mandi rumahnya Sabtu (5/8/2017) sekitar pukul 06.00 Wita. Saat bunuh diri Tabita sedang mengandung 7 bulan.
Sandro Alvian Banu
Sandro Alvian Banu (21), mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ditemukan tewas gantung diri di Jalan Roterdam RT 007 RW 002 kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang NTT, Selasa (29/9/2017).
Intan Lede
Intan Leda,siswi SMP kelas dua di Manggarai bakar diri di Kamar Mandi rumahnya di Jalan Arabika, Kelurahan Tenda, Kota Ruteng NTT, Kamis (26/10/2017) pagi. (pos-kupang.com)
Follow Instagram POS-KUPANG.COM ya gengs >>>
Jangan lupa subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM ya>>