Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Protestan 9 Februari 2019 “Ingatlah Penciptamu Pada Masa Muda”
Renungan Harian Kristen Protestan 9 Februari 2019 “Ingatlah Penciptamu Pada Masa Muda”.
Sebaliknya hidup akan bermakna jika mengandalkan Tuhan.
Pasal 11:9-12:8 mengajak orang beriman yang masih muda untuk menikmati masa muda dengan penuh sukacita dan tidak menyia-yiakannya.
Bagi si penulis kitab Qohelet, ini penting untuk sejak muda kita mengingat Tuhan Pencipta, karena masa muda masa untuk menanam nilai kesetiaan pada Tuhan.
Pesan kunci dari teks kita ini adalah penekanan pada kalimat: Ingatlah Penciptamu pada masa muda.
Masa muda adalah masa penuh energi, semangat dan potensi dari sebuah siklus hidup manusia.
Saat dimana seseorang merasakan berbagai potensinya bertumbuh sangat pesat dan kuat.
Akan tetapi menurut penulis Qohelet, potensi dan kesukaan masa muda itu hanya akan bermakna dan bertumbuh benar bila masa itu dibentuk dalam terang Firman Tuhan.
Menurut G.S Hendry (Lihat G.S. Hendry , Ecclesiastes, dalam New Bible Commentary, Third Edition, Inter Varsity Press, England 1985, Hal. 577) sebuah konsekuensi wajar dari penekanan penulis Qohelet dalam nasehatnya kepada kaum muda untuk menikmati masa muda mereka, dan tidak berupaya untuk menaruh kepala orang tua pada pundak orang muda, atau mencoba untuk memperpanjang masa muda, tetapi untuk menerima kemudaan dengan segala berkat dan kesempatan yang disediakan Tuhan, karena baik muda maupun tua sama-sama dalam pengawasan dan sama-sama tunduk kepada penghakiman-Nya.
Orang-orang terkaya dunia seperti Bill Gates (Penemu Windows untuk Komputer) dan Mark Zukerberg (penemu media sosial Facebook) mampu mengembangkan potensi diri yang Tuhan karuniakan pada mereka sehingga mereka tidak hanya menjadi berkat bagi diri mereka saja tetapi juga bagi banyak orang.
Kalau tidak ada kedua orang ini kita tidak bisa update status kita dengan bebas, mau status apa saja baik yang ringan-ringan sampai berat.
Bahkan mau berdoa pada Tuhan pun orang cukup muat di status.
Memberi ucapan selamat melaui pemberian kue ulang tahun pun cukup gambar statusnya saja.
Paling kurang ada dua kata kunci untuk kita mendalami teks pengkhotbah 11:9-12:8 yaitu; Pertama: Bersukarialah (kata Ibrani samah artinya bergembira, bersukacita dan Ingatlah (Ibrani Uzakor).
Bersukarialah Tuhan menginkan orang beriman untuk bersukacita dan orang-orang muda dapat menikmati masa muda mereka sesuai dengan segala potensi dan talenta yang Tuhan karuniakan sebagai berkat.
Ungkapan bersukarialah dikaitkan dengan kata “turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu” oleh penulis Qohelet ini tidak dimaksudkan agar orang muda boleh bertindak apa saja tanpa batas, yang dapat melanggar tatakrama dan sopan santun?