Ketahuan Berselingkuh, Dituntut Bayar Denda, Pria Ini Malah Lakukan Hal Tragis Terhadap Dirinya
Ketahuan berselingkuh, dituntut bayar denda, Pria asal SoE, Kabupaten TTS, NTT ini malah lakukan hal tragis terhadap dirinya.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Ketahuan berselingkuh, dituntut bayar denda, Pria asal SoE Kabupaten TTS NTT ini malah lakukan hal tragis terhadap dirinya.
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Ketahuan berselingkuh, dituntut bayar denda, Pria asal SoE Kabupaten TTS NTT ini malah lakukan hal tragis terhadap dirinya.
Ferdinandus Nikin Kota adalah warga dari Dusun Saisen, RT/RW 006/002, Desa Benus, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT.
Pria beristri ini diketahui melakukan perzinahan atau selingkuh dengan seorang wanita yang telah memiliki suami di desa setempat.
Karenanya, Ferdinandus diwajibkan untuk membayar uang denda yang telah disepakati antara pihak desa, suami dari selingkuhannya, dan juga aparat desa setempat sebesar Rp 2,5 juta.
Karena saat itu Ferdinandus tidak membawa uang maka berdasarkan kesepakatan, korban dan isterinya pamit pulang ke rumah untuk mengambil uang denda.
Ferdinandus kemudian singgah ke rumah Antonius Kolo untuk meminjam uang, tetapi sampai pukul 15.00 Wita hari itu korban tidak kembali ke rumah atau ke kantor Desa Sunsea.
Pada malam harinya, Selasa (5/2/2019), Ferdinandus juga tidak kembali ke rumah.
Dan keesokan harinya, Rabu (6/2/2019), isteri korban menemukan tali nilon yang biasanya digunakan untuk menjemur pakian telah putus sepanjang kurang lebih 5 meter.
Karena merasa curiga, istrinya memberitahukan kepada dua orang lainnya untuk bersama mencari korban.
Pada pukul 07:00 Wita hari itu, istrinya menemukan korban dalam posisi tergantung di sebuah pohon asam dengan menggunakan tali nilon warna putih.
Melihat korban sudah tidak bernyawa lagi, maka dilakukan efakuasi dan pemeriksaan luar oleh dokter Puskesmas Manamas.
Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekeras akan tetapi, penis korban mengeluarkan air mani, anus korban mengeluarkan veses dan telingga kanan korban mengeluarkan darah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi/novemy leo)
• Alasan Orang Memutuskan Hubungan Berdasarkan Zodiaknya, Pasangan Kamu Seperti Apa?
• Undangan Pernikahan Ahok BTP dan Puput Sudah Disebar? Ketua RT Malah Bilang Begini
* CIRI-CIRI FISIK KORBAN KASUS GANTUNG DIRI
Bunuh diri dalam bahasa Inggris dikenal suicide, berasal dari kata latin suicidium, dari sui caedere, "membunuh diri sendiri" adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.
Bunuh diri seringkali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya seringkali dikaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alcohol /alkoholisme, atau penyalahgunaan obat.
Sebagaimana dilansir POS-KUPANG.COM dari Kompasiana.com, faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan interpersonal seringkali ikut berperan.
Pada kasus bunuh diri yang paling sering dijumpai di Indonesia yaitu kasus bunuh diri dengan cara menggantung leher sedangkan pada negara Cina biasa dengan cara melompat dari ketinggian atau gantung diri dan negara barat dengan menggunakan senjata api.
Pada kasus ini saya akan membahas ciri-ciri fisik pada kasus gantung diri yang saya temui di lokasi TKP, banyak dari masyarakat yang tidak memahami kasus tersebut dan menganggap kasus tersebut adalah kasus pembunuhan atau sebaliknya.
Jeratan tali kasus gatung diri pada leher seseorang akan menutup suplai udara pada fadal reflek pernafasan. Sehingga suplai oksigen ke otak dan beberapa organ tubuh lainnya seperti paru-paru kosong.
Akibatnya organ-organ yang cara kerjanya membutuhkan suplai oksigen, tak bisa berfungsi secara normal sehingga membuat mata membelalak, wajah membiru, lidah menjulur, kemudian ada bekas luka bekas tali pada daerah sekitar leher dan ditemukan kotoran air seni, tinja atau sperma pada korban.
Selain itu, tanda lain berupa ujung jari tangan dan kaki ditemukan bintik mayat kemudian di lokasi TKP umumnya rapi, kadang ditemukan juga surat wasiat dan pada pintu serta jendela tertutup rapat dari dalam, tempat menggantung terjangkau oleh korban, ada alat tumpu, alur jerat umumnya serong atau miring, simpul pada tali ditemukan pada tengah atau samping leher.
Alasannya, kenapa saat ditemukan korban gantung diri ditemukan kotoran dan sperma pada korban karena gabungan antara efek gravitasi dan lemasnya semua otot yg berfungsi sebagai klep bagi zat-zat buang tsb.
Otot-otot orang mati sudah pada kendur,untuk dubur dan kandung kemih punya otot yang bisa berfungsi untuk menahan kotoran yang ditampung. Kalau otot tersebut mati, tentu saja kotoran yg tertampung akan keluar. (*)
* REAKSI ORGAN TUBUH SAAT GANTUNG DIRI
Saat seseorang menggantungkan lehernya pada seutas tali, maka seketika tubuhnya akan bereaksi. Seperti apa detik demi detik jelang hidup seseorang berakhir dengan gantung diri?
* Saat tubuh sudah menggantung, tali sudah mengikat leher dan kaki tak menyentuh lantai, hal pertama yang dirasakan adalah gaya gravitasi yang sangat kuat, menarik tubuh yang tertahan tali.
* Leher akan tercekik dan tak bisa bernapas. Setelah merasakan sakitnya tercekik, nyeri yang luar biasa menjalar ke tengkuk dan dada. Mata akan melotot dan terasa perih karena tekanan.
Tekanan itu menyebabkan penyumbatan udara dan pembuluh darah ke otak atau tekanan pada syaraf vagus. Lalu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontraksi dengan hebat.
* Wajah manusia yang menggantung dirinya dipastikan berwarna ungu kemerahan. Busa halus dan liur akan mengucur dari sudut bibir, lalu terjadi pendarahan di tenggorokan.
Ini karena terjadi kocokan pada tenggorokan dan dada saat berusaha bernapas. Lidah juga akan terjulur.
* Meski lidah sudah terjulur, belum tentu langsung mati. Secara reflek, tubuh akan meronta-ronta, berayun kian kemari.
Kondisi ini hal yang otomatis terjadi pada tubuh seseorang yang gantung diri. Semakin lama, gerakan meronta itu akan mematahkan tulang leher hingga terjadi pendarahan di otak.
• Penjaga Kos Tempat Dosen Selingkuh Beri Pengakuan Mengejutkan Soal Aktivitas Dosen Dan Mahasiswinya
* Pandangan mulai kabur, kontraksi diafragma kian menjadi-jadi dan bisa mengakibatkan keluarnya sperma atau bahkan feses.
* Setelah itu, secara perlahan, tubuh akan lumpuh, otak tak dapat mengontrol dengan baik dan akhirnya seseorang menemui ajal.
* Namun, bila tali yang dipakai tak cukup kuat hingga tali putus maka yang terjadi adalah kematian bisa saja tak terjadi, tetapi dipastikan seseorang akan koma di rumah sakit. (*)