Nelayan Hambala Sumba Timur Tetap Bertaruh Nyawa Meskipun Cuaca Bersahabat
Para nelayan di Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu tetap bertaruh nyawa untuk tetap mencari ikan meskipun cuaca gelombang laut tidak bersahaba
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Robert Ropo
POS-KUPANG. COM | WAINGAPU--Para nelayan di Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu tetap bertaruh nyawa untuk tetap mencari ikan meskipun cuaca gelombang laut tidak bersahabat.
Nelayan setempat Jaidun Umbu Hinggu ketika ditemui POS-KUPANG. COM di pantai Hambala, Selasa (5/2/2019) mengatakan meskipun cuaca buruk mereka tetap melaut karena itu merupakan pekerjaan pokok mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup ekonomi keluarga.
"Kita sudah terbiasa biarpun gelombang laut tidak bersahabat, kalau memang kita rasa sudah tak bisa lagi ya kita pulang. Kita melaut biasanya dari jam 2 sampai 6 dan 7 pada setiap hari,"ungkap Jaidun.
Jaidun mengaku, namun hasil yang diperoleh untuk tangkapan ikan, kadang tidak seberapa yang mereka inginkan kadang sedikit, kadang pulang hampah atau dengan tangan kosong.
• Di Kota Kupang, Ayah Biadab ini Tega Jadikan Anaknya Budak Seks
Dikatakan Jaidun, saat sekarang pukat cincin lagi krisis karena terpanguruh gelombamg tinggi, namun meskipun lagi krisis dan hasil tanggkapan tidak sesuai dengan harapan, namun itu menurut mereka sudah lumayan.
"kalau tangkapan sudah mencapai 100 sampai 200 ekor ikan sangat lumayan bagi kami,"katanya.
Jaidun juga mengaku, hasil tangkapan ikan itu, selain dimakan juga di jual, sebab pekerjaan pokok mereka adalah nelayan dan penjual ikan untuk menafkahi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
• Sopir di Bandara Ende Berdemo Tolak Tarif Baru Parkir
• BREAKINGNEWS: Keluar Jalur dan Hilang Kendali Pria Asal Bajawa Tewas di Mataloko
Nelayan setempat lainya Hambala, Muhamad Bin Garib juga menyampaikan hal yang sama.
Kata Muhamad, meskipun gelombang tinggi mereka tetap melalut untuk mencari ikan. Mereka bisa melaut hingga sampai 4 mil dari bibir pantai.
Dikatakan Muhamad, hasil tangkapan tergantung rejeki dari nelayan dan rajin untuk melaut pada setiap hari.
Ia juga mengatakan cuaca laut tidak bersahabat itu sudah berlangsung tiga atau empat hari yang lalu, karena musim barat. (*)