Berita NTT Terkini
Soal Keliling NTT, Gubernur Viktor Laiskodat Sebut Hanya Satu Orang yang Bisa Melawannya
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengklaim menjadi satu satunya orang yang mengelilingi seluruh pulau di NTT. Baik itu pulau yang berpenghuni
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengklaim menjadi satu satunya orang yang mengelilingi seluruh pulau di NTT. Baik itu pulau yang berpenghuni maupun yang tanpa penghuni. Itu, katanya, telah ia lakukan jauh sejak sebelum menjadi gubernur NTT.
Dan menurutnya, hanya ada satu nama yang bisa melawannya soal menjelajahi dan mengelilingi NTT.
Hal ini diungkapkan Viktor Bungtilu Laiskodat kepada peserta Talkshow Entrepreneurship Generasi Muda NTT bangkit menuju Sejahtera dalam rangka peluncuran empat program unggulan Bank NTT dan Ulang tahun Harian Victory News ke-tujuh di Halaman Bank NTT pada Sabtu (2/2/2019) pagi.
• 7 Pasien Demam Berdarah Meninggal di Sumba Timur, Bupati Imbau Masyarakat Sadar Bersihkan Lingkungan
• Ayo Simak Foto Dapur UMKM Bank NTT Cabang Bajawa Buka di Arena Millenial Festival Safety Riding
Di hadapan peserta yang terdiri dari orang muda, pelaku usaha kreatif dan para pimpinan lembaga keuangan itu, Gubernur Viktor memastikan bahwa hanya dirinyalah yang telah mengelilingi hampir semua pulau di Provinsi yang berbatasan langsung dengan negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Australia itu.
“Saya mungkin berani mengklaim bahwa (saya) satu-satunya manusia yang sudah keliling pulau pulau kecil yang tidak berpenduduk, di NTT, hampir pasti,” katanya disambut sorak dan aplaus hadirin.
Lanjut Viktor, hampir seluruh pelosok Provinsi NTT juga telah ia sambangi, tak terkecuali.
“Hampir seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur saya sudah masuk, Pulau Timor, Flores, dari ujung ke ujungnya saya masuk semua. Cuman waktu itu masuknya bukan sebagai gubernur jadi orang tidak pusing waktu kita datang,” tambahnya.
Dan menurutnya, hanya ada satu nama yang bisa melawannya soal mengelilingi dan mengenal NTT. Dialah konglomerat asal Singapura, Ong Beng Seng.
“Dan kalau dari luar negeri yang bisa melawan atau mendekati saya, namanya Ong Beng Seng, dia salah satu konglomerat dari Singapura,” katanya.
Viktor menyebut, sosok Ong Beng Seng merupakan salah satu orang yang mengelilingi dan punya pemahaman luar biasa tentang Indonesia, dan NTT secara khusus.
Hal ini dikatakan Viktor untuk menggambarkan bahwa setiap orang yang merupakan calon wirausaha wajib untuk mengenal daerah dengan segala potensi yang dikandung dan dimilikinya dalam rangka untuk membangun sebuah usaha atau bisnis.
“Ini sekarang orang NTT, yang melihat peluang (usaha), tidak mungkin tanpa mengenal potensi, tanpa mengenal budaya, kekayaan alamnya. Kalau dia kenal, apapun yang dia bikin jadi semua,” katanya menggaransi.
Talkshow Entrepreneurship ini digagas Bank NTT dalam rangka meningkatkan minat kaum muda atau generasi milenial untuk menjadi wirausaha muda yang mandiri dan tangguh di wilayah NTT.
Victor mengatakan, menjadi sebuah kebanggaan karena Provinsi NTT dan seluruh kabupatennya memiliki kekayaan yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh daerah atau wilayah lain.
“Di NTT, seluruh kabupatennya memiliki kekayaan yang luar biasa. NTT mempunyai semua produk atau sebuah produk yang sangat klasik dan unik yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Tetapi ini tidak gampang kalau tidak dibangun dengan baik,” ujar Victor dihadapan peserta yang terdiri dari orang muda, pelaku usaha kreatif dan para pimpinan lembaga keuangan.
Viktor mengungkapkan rasa syukur karena ada anak anak muda yang sudah mulai bergerak untuk melihat dan menangkap peluang-peluang ini untuk dikonversikan menjadi modal pembangunan menuju kesejahteraan bersama.
“Saya bersyukur karena saat ini ada anak anak muda yang mulai bergerak, tapi ini masih kurang. Kita perlu 500 ribu anak muda bergerak di NTT, kalau dapat 500 ribu anak muda bergerak di NTT maka itu pasti mimpi NTT bangkit menuju sejahtera itu otomatis (terwujud),” katanya disambut riuh aplaus dari peserta dan hadirin.
Ia mengatakan bahwa saat ini memang sudah ada anak anak muda yang berkumpul dan bergerak, namun jumlahnya masih sangat terbatas.
“Yang ada sekarang kumpulnya lima sampai 10 orang. Ya, tetapi sudah mulai bagus, kita tetap jaga supaya mereka bertumbuh dengan baik,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, untuk saat ini, kaum muda atau generasi milenial harus bergerak untuk mempersiapkan pasar untuk produk wirausaha sehingga mampu meningkatkan perekonomian, baik secara pribadi maupun bersama.
“Nah ini market yang harus kita bangun dan itu kaum milenial yang harus bergerak,” katanya.
Viktor juga mencontohkan pernah memperkenalkan produk sambal Lu'at Amarasi hingga ke Jepang.
Meski awalnya rekanannya di Jepang kesulitan, namun karena rutin dicoba akhirnya produk itu diminati dan hingga kini masih dipesan mereka.
“Kalau dilatih terus menerus maka pasti akan timbul rasa suka, Itulah bagaimana cara kita memperkenalkan produk kita. Babi saja (yang) binatang yang tidak suka maka kelor, kalau kita latih makan kelor, dia makan, apalagi kita manusia,” katanya menganalogikan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh orang muda yang tergolong kaum milenial dalam mengembangkan potensi kewirausahaan.
Termasuk mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh entrepreneur muda Diky Senda bersama Kelompok Lakoat Kujawas yang mengembangkan potensi desanya di Kapan, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain Gubernur, talkshow tersebut juga menampilkan pembicara Plt Direktur Utama Bank NTT, Absalom Sine, Plt Direktur Umum Alexander Riwu Kaho, Direktur Kepatuhan Hilarius Minggu,
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Naek Tigor Sinaga, Kepala OJK NTT Robert P Sianipar, Pimpinan HU Victory News Kris Mboeik, Bukalapak Yuli Wijihartono dan entrepreneur muda asal Kapan TTS, Dicky Senda. (*)