Berita Kota Kupang
Natal Bersama Keluarga Maluku NTT, Viktor Laiskodat Disambut Tarian Likurai. Ini Makna Budayanya!
Tarian Likurai boleh dilakukan oleh orang Abusur. Ini satu bukti kalau kami adalah bagian dari Pulau Tim
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri perayaan Natal dan Tahun Baru bersama ratusan warga NTT, asal Abusur, Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya di Resto Oriental, Jl. Timor Raya, Kota Kupang. Kamis (17/1/2019).
Viktor beserta rombongan disambut secara adat oleh keluarga besar Ikatan Keluarga Abasur Kisar (IKAK) di lantai II Resto Oriental.
Duduk di kursi roda, Arnold Johanis, sesepuh IKAK menyambut Viktor dalam bahasa daerah Kisar.
Viktor pada kesempatan itu didampingi oleh putranya, Leon Laiskodat dan Chris Mboik, pemimpin redaksi Victory News.
Mereka lalu dikalungi selendang adat Kisar dan disuguhi sopi Kisar. Setelah itu Viktor beserta rombongan berjalan menuju tempat duduk diiringi tarian Likurai.
Usai penyambutan dilanjutkan dengan ibadah syukur bersama yang dipimpin oleh Pendeta Yandi Manobe.
Dalam Kotbahnya, Pendeta Yandi menegaskan, perayaan natal bukan sekedar tontonan tetapi terutama tuntunan. "Secara kasat mata, kita melihat perayaan Natal, selalu diwarnai hiasan-hiasan Natal, kita mendengar nyanyian, kemeriahan dan itu terjadi sekali setahun," ungkapnya.
Lebih dari itu, kata dia, Natal harus maknai sebagai tuntutan. Maksudnya, kehadiran Kristus senantiasa menjadi penuntun dalam sikap, kata dan tindakan umat setiap hari.
• RSUD Bajawa Rawat 8 Pasien DBD
• Kasus Pembunuhan Bayi Oleh Mahasiswa, Polisi Akan Lakukan Pemeriksaan Saksi Ahli
• Ramalan Zodiak Hari ini Jumat 18 Januari 2019 - Cancer Ahli Menipu, Pisces Tak Ada Gunanya Berdebat
Dalam sambutannya, usai Ibadah, Viktor Laiskodat mengajak Keluarga Besar Abusur mendukung program pembangunan Pemerintah Provinsi NTT selama lima tahun masa kepemimpinannya.
Ia mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat. "Gerakan kebangkitan, bangkit menuju sejahtera. Yesus hadir dan memberi satu siklus kehidupan yang baru. Dia Bangkit. Artinya itu siklus kehidupan baru dan harapan itu tidak pernah selesai," katanya.
Dia kembali menyoroti kemiskinan di NTT dan merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah. Namun, ia tetap optimistis NTT akan bangkit menujur masyarakat sejahtera.
Berkaitan dengan nasionalisme Indonesia, ia kembali menekankan pentingnya salam agama agama resmi di Indonesia sebagai salam kebangsaan dan simbol nasionalisme.
"Merayakan natal di NTT itu paling indah. Setelah jadi gubernur, saya natal sepanjang saat," ujarnya kelakar.
Viktor Laiskodat yang datang bersama putra sulungnya, Leon Laiskodat mengungkapkan ajang pertemuan ini sebagai perayaan untuk saling bertemu dan berbagi cerita.
"Manusia punya dua identitas yakni identitas biologis dan ideologis.
Bagaimana visi kita menentukan kita dihormati atau tidak. Banyak dari kita di NTT visi sejarah tidak dicatat dengan baik karena itu hilang.
"Ini adalah narasi kehidupan biologis.
Masyarakat Abusur harus menjadi majunya peradaban dunia khususnya Kota Kupang," pungkasnya.
Marthen Yohanes, Ketua Paguyuban Keluarga Abusur Pulau Kiser Maluku, mengungkapkan bahwa keluarga Abusur adalah saudara sekandung juga dari tanah Timor. Dia meminta semua keluarga untuk menjalin kerja sama, persatuan dan kesatuan.
"Satu bukti yang dapat saya sampaikan soal pemahaman asal usul Abusur. Kenapa kami memilih tarian Likurai untuk menyambut bapak gubernur.
Tarian Likurai hanya boleh dilakukan oleh orang Abusur. Tarian ini berasal dari Kabupaten Belu. Ini satu bukti kalau kami adalah bagian dari Pulau Timor," pungkasnya.
Keluarga Abusur berasal dari Pulau Kiser, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dan sudah menetap di NTT selama bertahun-tahun.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)