Berita Kota Kupang

Kasus Selfina Etidena. Jimmy Sianto : Nakertrans dan Satgas Secara Teknis Belum Mampu

Saya melihat bahwa proses penahanan terhadap salah satu mahasiswi asal Alor yang sementara kuliah di luar NTT itu secara teknis tidak bisa dibenarkan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
ISTIMEWA
Jimmi Sianto 

Selanjutnya, Kabupaten Timor Tengah Selatan 10 orang, Belu 5 orang, Lembata 4 orang, Rote Ndao 4 orang, Timor Tengah Utara 3 orang, Kota Kupang 3 orang, Manggarai Timur 3 orang, dan Sumba Barat 2 orang.

Sedangkan Kabupaten Nagekeo, Ngada dan Manggarai, masing-masing satu orang.

"Sementara itu satu orang TKI belum diketahui tempat asalnya," ujar Siwa.

Ernesto Valverde Memberi Isyarat Dua Pemain Termahal Barcelona Bisa Dimainkan Bersama

Inilah 15 Tanda-tanda Kematian Seseorang, Enam Bulan Sebelum Ajal Dipercaya Sudah Muncul Isyarat

 
Siwa menyebut, sebagian besar TKI yang meninggal itu akibat sakit dan kecelakaan saat kerja.

Berantas Human Trafficking

Hingga akhir tahun 2018, sebanyak 104 tenaga kerja Indonesia (TKI) sudak kembali ke NTT dalam bentuk jenazah. Mereka rata-rata meninggal selama bekerja di Malaysia.

"Duka akhir tahun untuk NTT, jenazah TKI/PMI asal NTT yang sudah kembali ke NTT per 31 Desember 2018 berjumlah 104 jenazah dan masih ada 3 jenazah TKI/PMI asal NTT yang sedang menunggu bantuan kepulangan ke NTT. Jadi jumlah TKI/PMI asal NTT yang meninggal paling banyak di Negeri Jiran menjadi 107 jenazah per 31 Desember 2018," kata Gabriel Goa dari Padma Indonesia, Senin (31/12/2018).

Dia mengajak semua jaringan kemanusiaan di NTT, NKRI dan dunia bergandengan tangan bekerja keras selamatkan masa depan SDM NKRI dan NTT agar tidak lagi menjadi korban perdagangan orang (human trafficking.

Gabriel Goa, Direktur Lembaga PADMA Indonesia.
Gabriel Goa, Direktur Lembaga PADMA Indonesia. (ISTIMEWA)

Sebelumnya, Senin (31/12/2018), jenazah PMI bernama Deliaty Hedohari alias Layly Rosman tiba di Kupang. Dia berasal dari Bakunase, Kota Kupang. Dia tiba di Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Garuda Airways 438 pada pukul 12.50 Witga.

Mengingat semakin banyaknya PMI asal Indonesia dan khususnya NTT yang meninggal dan mayoritas non prosedural, maka Padma Indonesia mengajukan sejumlah solusi.

Pertama, Perwakilan RI dan Kemenlu RI harus bekerja ekstra kerja bekerja sama dengan konsul Tenaga Kerja Kemenaker, BNP2TKi, IOM, ILO, lembaga-lembaga agama, jejaring nasional dan internasional (CSO) beserta negara-negara yang ada PMI-nya untuk mendata PMI kita di luar negeri ata caca Jiwa  Warga NKRI agar solusinya komprehensif.

Gadis 14 Tahun Ini Layani 8 Lelaki Hidung Belang Tiap Malam di Bali, Dibayar Rp 80 Ribu!

Detik-Detik Kemenangan West Ham United Atas Arsenal 1-0, Hasil Klasemen Liga Inggris

Kedua, negara harus serius mempersiapkan  CPMI, baik untuk AKAN (Angkatan Kera Antar Daerah) maupun AKAD (Angkatan Kerja Antardaerah) dengan melibatkan semua stakeholder tidak main sendiri-sendiri lagi  tapi bekerja sama untuk menyiapkan SDM Indonesia yang handal, memiliki kapasitas dan keahlian melalui Balai Latihan Kerja Profesional dan diurus melalui Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) sebagaimana amanat UU PMI No. 18 Tahun 2017.

Ketiga, Negara harus serius berantas mafia human trafficking, termasuk backing-backingnya.

50 Meninggal Tak Wajar

Sementara itu, menurut catatan Sinode GMIT di tahun 2016 kurang lebih 50 orang TKI/TKW asal NTT yang meninggal dunia secara tidak wajar.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved