Berita Cerpen
Cerpen Rian Odel : Baloding, Perempuan dan Cerita Tentang Ma'molan
Baloding itu karena kelekatan cinta yang tiba-tiba hadir dalam dirimu dan menjadi seperti mimpimu.
Penulis: PosKupang | Editor: Apolonia Matilde
TUBUHNYA terlihat kaku, sesekali menangisi dirinya sendiri, berganti tawa dan menangis lagi, bercakap-cakap seperti air mengalir, entah dengan siapa? Barangkali dalam tubuhnya ada dua wujud manusia.
Manusia bertubuh aktif berbicara dengan rohnya sendiri yang pasif, mungkin! Atau ada fakta lain, penyebab kematian inilah yang menciptakan kabel koslet pada lidah dan kepalanya.
Entahlah, ini rahasia alam. Seperti kuncup lalu mekar bunga, ia tertawa lalu memecahkan air mata pun sebaliknya dan seterusnya seperti siang berganti malam.
• Banyak Doa ya Sayang Jawab Ayu Kepada Bilqis. Apa sih Permintaannya?
Barangkali ia sudah mulai stres karena ditinggal kekasihnya yang beragama lain itu? Oh, tidak. Ia semakin menggila. Sarung adat berwarna hitam simbol duka kematian tercebur ke debu di halaman rumah.
Ia diam sesaat. Kemudian memberi senyum kepada kami setelah memanggil-manggil, "Kopong, oh Ama Kopong e..! Kau masih hidup, pulanglah bersama kami, besok kita ke kampung lama pilih kemiri dan buat kopra sebab harga komoditi sudah naik setelah pelantikan bupati yang baru."
Air matanya mengering dan tubuhnya lemah lalu tertidur pulas di halaman rumah penuh debu tepat di samping sebuah kubur dengan warna keramik yang masih licin.
Beberapa anak muda kampung membopongnya ke dalam rumah dan ia tertidur di samping bayinya. Seorang lelaki tua memberkatinya dengan air sirih-pinang berwarna merah yang mengalir bersama dengan mantra-mantra ajaib dari mulutnya seperti semilir angin memoles luka di dada.
• Pura Pura Ngebet, Gwyneth Montenegro Berbagi Tip Agar Suami Tidak Selingkuh. Wajib Kepoin!
Air sirih pinang mengalir sampai ke alat kelamin perempuan itu. Tepat di sini, entah mimpi atau fakta imajinatif, ia menceritakan perjalanannya ke alam baka, mencari dalang kematian suaminya.
Sejumlah anggota keluarga berdiri mengelilinginya. Ada yang tertawa sambil menangis, ada juga yang sambil menangis sambil pula memegang parang dan anak panah layaknya persiapan pasukan Majapahit sebelum ke medan perang.
Sebab ada fakta baru dari lidah perempuan itu bahwa dalang kematian suaminya bukan realitas terbatas umur seorang manusia, tapi ada manusia lain yang bekerja di balik itu. Ada manusia siluman, berjenggot panjang, gigi bertaring merah, tubuhnya berlumuran darah merah manusia yang masih segar.
Namun, menurut perempuan janda itu, muka manusia siluman itu seperti bapak kepala desa yang barusan memimpin ibadat penguburan suaminya. Ya, perempuan itu menduga-duga.
***
Ohbaloding.
Baloding itu karena kelekatan cinta yang tiba-tiba hadir dalam dirimu dan menjadi seperti mimpimu ketika kau naik ke surga atau neraka tanpa sayap untuk terbang, tanpa harus dijemput ajal seperti biasanya, tanpa harus melewati rumah sakit dan gelap kuburan.
• Bikin Status: (saya bahagia Lalu Genggam Tangan Wanita. Begini Info Terkini Komedian Sule
Di sana kau bertemu dengan semua orang yang telah meninggal dan bercakap-cakap seperti kau bersamaku sekarang. Kau bisa melihat perbukitan berjejer-jejer dan sungai yang elok mengalir mengelilingi gunung penuh pepohohonan dan burung gagak terbang di atas kepala memberi petunjuk.
Tapi kau harus kuat dan tabah sebab perjalanan ke lokasi alam baka sangat jauh dan menguras darah. Tidak ada alat transportasi yang mudah dan praktis. Kau berjalan sendiri tanpa pelindung telapak kakimu melewati belukar dan kerikil sebelum tiba ke tempat itu. Kau pasti lemah setelah itu.
Tujuan ke alam baka hanya satu yaitu mencari jawaban tentang kematian. Jawaban penuh misteri tidak masuk di kepala dengan akal yang sehat tapi selalu punya daya untuk diyakini sebagai sesuatu yang mutlak benar.
Di kampungku, adegan baloding diyakini sebagai jalan mencari penyebab kematian seseorang. Dan akibat dari baloding sangat fatal. Banyak saudara kandung saling ancam baku potong karena gosip-gosip imajinatif tentang ma'molan atau sebutan kerennya 'suanggi' sebagai dalang kematian seseorang.
Ya, sangat mengerikan. Tapi mau bagaimana lagi keyakinan ini sudah melekat seperti kau dan aku. Seperti angin dan dingin.
***
• Artis dan Mucikari Diperiksa 7 Jam. Yuk Kepoin! 7 Fakta Terakhir Tentang Vanessa Angel
Sehabis makan siang kau harus melapor diri ke kepala desa berjenggot tajam dan beristri dua. Namun, tak memiliki anak laki-laki sebagai ahli waris. Matanya merah tajam, jenggotnya sudah sedikit memutih dan giginya sedikit berwarna hitam-karat. Mungkin karena terlalu banyak merokok atau barangkali terlalu napsu mengunyah sirih-pinang panas.
Dari mulutnya, barangkali melompatlah seekor ular hijau mungkin menikam dadamu. Rumahnya sederhana saja, beratapkan alang-alang, berdinding 'neda' dan berlantai tanah. Namun, kata orang isinya lengkap barang-barang mewah.
"Wah, yang benar saja, biasanya kalau jadi pejabat desa pasti ekonominya lumayan baik."
"Itu mungkin di kampungmu, di kampungku seperti ini, dan kau harus memahaminya."
"Oh ya, ingat, di rumahnya tidak ada sekuriti yang ada hanya beberapa ekor anjing berlidah kasar dan bertaring tajam. Anjing-anjing pemburu."
"Kau harus pergi ke sana seperti kupu-kupu putih yang terbang dan hinggap di pucuk bunga. Jangan aneh-aneh atau paling kurang raut wajahmu harus bersahabat dengan lingkungan di sekitar atau seperti pesawat terbang yang mendarat dengan aman di bandara Wunopito." Kaupun pergi mengenakan sandal berwarna hitam-merah atau sandal selingkuh.
Lalu kau pergi ke rumah itu dan lama kembali. Aku berpikir kau sudah betah tuk tinggal di rumah itu atau barangkali kau naksir dengan bapak kepala desa bermata merah itu.
Sebab, kemarin setelah adegan baloding itu, aku mendapatkan sebuah cerita dongeng bahwa dalang kematian Amo Kopong adalah akibat kecemburuan dari kepala desa.
Alasannya, Amo Kopong menyetubuhi wanita idamannya yang kemarin menjerit-jerit sebagai aktor utama dalam adegan baloding yang memakan waktu hampir satu jam itu.
Mungkin kau juga ingin menjadi istrinya yang ketiga. Aku menunggumu sejak matahari tenggelam sambil menghabiskan sejeriken tuak kelapa sampai ingatanku tentangmu miring. Pikirku kau sudah kembali setelah melapor diri. Ternyata tidak.
• Umrah Bareng Tiga Anak, Lihat Pose Cantik Musisi Senior Maia Estianty Kenakan Hijab Syari
Kau malah bersenang-senang dengan kepala desa bersama sepasang istrinya yang berusia sangat muda darinya. Istri pertamanya hamil dan melahirkan seorang putri ketika masih duduk di bangku SMA Negeri satu Nubatukan.
Putrinya terlahir abnormal, tanpa kaki sebelah kanan. Mungkin ini yang disebut cinta pakai obat hitam. Sedangkan istri kedua mandul. Aku mabuk parah oleh tuak kelapa malam ini dan kau pergi ke rumah itu dan pasti ada sesuatu, kan?
Aku menyuruhmu utuk melapor diri sebagai orang baru di kampung ini lalu pulang, bukan menari-nari bersama mereka di sana.
"Dasar gatal." Di atas atap rumah ini, kihi-koho bersiul riang pertanda akan ada jenazah manusia yang segera menyusul Ama Kopong. Siulnya mungkin pertanda ia kenyang mengisap darah manusia.
***
Akibat kejadian ini, aku mengambil sebilah kelewang dan kubelah kasur tempat tidur ini menjadi dua, satu piring yang kita makan setiap pagi harus dipecahkan bagi dua dan hatiku juga akan kuambil kembali darimu. Kau tidak layak lagi.
• Razia Buaya Darat. Begini Komentar Pengacara Hotman Paris Terkait Vanessa Angel
"Tunggu!" Memang selayaknya, seorang perempuan apalagi orang baru ketika pergi ke mana-mana di kampung ini harus selalu didampingi oleh lelakinya yang lebih tahu tentang peta kampung bukan hanya peta tempat tidur. Jika tidak, dia tersesat dan laki-laki harus bersedia sakit hati. Bukankah laki-laki diciptaan untuk melindungi perempuan?"
Sebuah nasihat dahsyat dari mama.
"Sebab, biasanya laki-laki di kampung ini selalu berjalan di bagian kanan perempuan membawa serta sebilang parang. Sebagai laki-laki anak asli kampung harus tahu tempat-tempat angker di kampung ini, jika tidak istrimu jadi korban manusia bermata merah dan berjenggot penuh sarang burung hantu yang bisa berubah bentuk muka kapan saja. Siang buruk, malam lebih ganteng darimu. Perempuan mana yang tidak jatuh dengan laki-laki yang ganteng dan kaya?
Ya, tidak semua perempuan seperti itu, tapi sudah banyak seperti itu. Dan laki-laki jangan terlalu mabuk sampai lupa istrimu, lupa dirimu sendiri masih baik. Jangan jadikan perempuan seperti bola kaki!"
Suara tajam saudariku dari ruangan dapur menerobos dadaku.
***
Entahlah cerita tentang baloding dengan pokok persolan penyebab kematian sulit ditangkap oleh akal sehat. Bukankah kematian ada dalam tangan Tuhan? Entahlah juga cerita tentang ma'molan yang dialamatkan kepada kepala desa dengan pokok persoalan bisa merampas istri orang dan membunuh suaminya.
Masa, semudah itu? Aku bahkan terjebak dalam cerita itu padahal kepala desa adalah om kandungku. Saudara kandung dari ibu kandungku sendiri. Dia barusan dilantik menjadi kepala desa sebulan yang lalu dan banyak kecemburuan sosial dari para lawan politiknya memperkeruh situasi kampung ini.
• Intip Yuk! Tips Menyadap WhatsApp Pacar Agar Aman dari Gangguan Orang Ketiga
Aku juga menuduh istriku menjebloskan dirinya ke dalam cerita dongeng tentang kepala desa itu, padahal ia keluargaku dan pantas jika istriku membangun relasi dengan Om sekeluarga.
Gara-gara baloding, rumah kepala desa seperti rumah hantu, bahkan seringkali ia diteror oleh orang tak dikenal dikampung ini. Ah..baloding, gara-gara kau..
(Rian Odel, lahir di Lembata, sekarang bergiat dalam Kelompok Arung Sastra Ledalero).
Keterangan:
Ma'molan: suanggi atau pemegang ilmu hitam.
Neda' : dinding rumah dari belahan bambu.
Kihi-koho: sejenis burung hantu.